4 Tips dari Dosen Unair Hindari Gula Berlebih di Makanan Kemasan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Masyarakat saat ini banyak dibanjiri makanan dan minuman kemasan instan yang mudah untuk dinikmati. Namun di sisi lain masyarakat diminta untuk berhati-hati mengonsumsi kandungan gula yang harus tetap dibatasi untuk menjaga kesehatan .
Dosen Ilmu Gizi dari Universitas Airlangga ( Unair ) Lailatul Muniroh menyebutkan, masyarakat masa kini harus menjadi konsumen yang cerdas. Ia membagikan beberapa tips kepada konsumen dalam mengonsumsi gula.
Baca juga: 10 Universitas Terbaik di Semarang Menurut UniRank 2022
1. Membaca Label Pangan
Lailatul mengatakan, salah satu cara yakni dengan memahami label pangan yang tertera pada produk makanan atau minuman kemasan. Pemahaman terhadap label pangan dapat membantu konsumen dalam membatasi asupan, utamanya pada kandungan gula, garam dan lemak.
“Label kemasan merupakan alat komunikasi produsen kepada konsumen. Di situ kita dapat menemukan label Informasi Nilai Gizi (ING) atau nutrition facts, jumlah takaran saji yang disarankan, tanggal kadaluarsa, label halal, serta peringatan kandungan bahan alergen,” sebutnya, dikutip dari laman Unair, Sabtu (1/10/2022).
2. Kebutuhan Harian Gula
Konsumsi atau asupan gizi harian perlu diperhatikan, termasuk pada gula. Konsumsi gula sebaiknya dibatasi 10 persen dari jumlah kalori yang dibutuhkan oleh tubuh. “Rata-rata, seseorang membutuhkan asupan baik dari minuman atau makanan sebanyak 50 gram gula, atau setara dengan 4-5 sendok makan,” jelasnya.
Baca juga: Kemendikbudristek Berangkatkan 24 Mahasiswa Beasiswa IISMAVO ke Inggris
3. Risiko Penyakit
Asupan gula yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, dapat menyebabkan ketidakseimbangan tubuh yang dapat mengakibatkan risiko penyakit. “Tidak hanya pada gula, apapun yang terlalu banyak atau sedikit dapat berpengaruh kepada kondisi tubuh. Contohnya adalah peningkatan kadar gula darah, peningkatan berat badan yang menimbulkan risiko overweight, serta meningkatkan faktor risiko penyakit lain seperti halnya diabetes melitus tipe 2,” ungkapnya.
4. Saran
Dengan banyaknya pemberitaan mengenai gula dalam makanan dan minuman kemasan, Laila berharap dapat meningkatkan awareness masyarakat terhadap kandungan gizi yang dikonsumsi. Tak lupa, dosen Prodi Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair itu juga berpesan bagi masyarakat untuk terus menerapkan gaya hidup sehat.
“Selain konsumsi, kita juga sebaiknya melakukan gaya hidup sehat. Yaitu dengan melakukan olahraga teratur, porsi makan dan istirahat yang cukup, memanajemen stress, agar metabolisme tubuh dapat berjalan sebagaimana mestinya,” ucapnya.
Dosen Ilmu Gizi dari Universitas Airlangga ( Unair ) Lailatul Muniroh menyebutkan, masyarakat masa kini harus menjadi konsumen yang cerdas. Ia membagikan beberapa tips kepada konsumen dalam mengonsumsi gula.
Baca juga: 10 Universitas Terbaik di Semarang Menurut UniRank 2022
1. Membaca Label Pangan
Lailatul mengatakan, salah satu cara yakni dengan memahami label pangan yang tertera pada produk makanan atau minuman kemasan. Pemahaman terhadap label pangan dapat membantu konsumen dalam membatasi asupan, utamanya pada kandungan gula, garam dan lemak.
“Label kemasan merupakan alat komunikasi produsen kepada konsumen. Di situ kita dapat menemukan label Informasi Nilai Gizi (ING) atau nutrition facts, jumlah takaran saji yang disarankan, tanggal kadaluarsa, label halal, serta peringatan kandungan bahan alergen,” sebutnya, dikutip dari laman Unair, Sabtu (1/10/2022).
2. Kebutuhan Harian Gula
Konsumsi atau asupan gizi harian perlu diperhatikan, termasuk pada gula. Konsumsi gula sebaiknya dibatasi 10 persen dari jumlah kalori yang dibutuhkan oleh tubuh. “Rata-rata, seseorang membutuhkan asupan baik dari minuman atau makanan sebanyak 50 gram gula, atau setara dengan 4-5 sendok makan,” jelasnya.
Baca juga: Kemendikbudristek Berangkatkan 24 Mahasiswa Beasiswa IISMAVO ke Inggris
3. Risiko Penyakit
Asupan gula yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, dapat menyebabkan ketidakseimbangan tubuh yang dapat mengakibatkan risiko penyakit. “Tidak hanya pada gula, apapun yang terlalu banyak atau sedikit dapat berpengaruh kepada kondisi tubuh. Contohnya adalah peningkatan kadar gula darah, peningkatan berat badan yang menimbulkan risiko overweight, serta meningkatkan faktor risiko penyakit lain seperti halnya diabetes melitus tipe 2,” ungkapnya.
4. Saran
Dengan banyaknya pemberitaan mengenai gula dalam makanan dan minuman kemasan, Laila berharap dapat meningkatkan awareness masyarakat terhadap kandungan gizi yang dikonsumsi. Tak lupa, dosen Prodi Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair itu juga berpesan bagi masyarakat untuk terus menerapkan gaya hidup sehat.
“Selain konsumsi, kita juga sebaiknya melakukan gaya hidup sehat. Yaitu dengan melakukan olahraga teratur, porsi makan dan istirahat yang cukup, memanajemen stress, agar metabolisme tubuh dapat berjalan sebagaimana mestinya,” ucapnya.
(nnz)