Sering Juara Tari, Wisudawan Terbaik UMM Ini Juga Sukses Capai Nilai Sempurna
loading...
A
A
A
JAKARTA - Memiliki prestasi di luar bidang akademik tapi tetap menjaga nilai tetap prima bukanlah hal yang mustahil. Hal tersebut disampaikan Tara Narendra Kirana, wisudawan terbaik dari program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Selain sukses menjaga nilainya tetap prima, ia juga selalu menjalankan aktivitas dan hobinya untuk menari.
Tara, sapaan akrabnya mengatakan bahwa sangat rugi jika hanya menjadi mahasiswa tanpa menambah ilmu dan pengalaman lain di luar. Menurutnya, memaksimalka potensi dan bakat adalah pekerjaan yang menyenangkan. Adapun kegiatan tari sudah ia geluti sejak masih duduk di taman kanak-kanak.
“Awalnya aku tertarik dengan kostum-kostum beserta aksesoris yang dikenakan para penari. Kemudian mencoba ikut sanggar tari dan mulai belajar hingga saat ini,” tambahnya.
Darah penari yang turun dari ibunya juga memiliki peran penting. Meksi begitu, tak ada paksaan dari ibunya untuk ikut sanggar. Menurutnya, ibu menjadi inspirasinya dalam proses menguasai gerakan tarian.
Tara mengatakan bahwa tari tradisional mempunyai keunikan sendiri karena memiliki kekhasan dari tiap daerah dan provinsi. Apalagi selalu ada nilai filosofis di setiap gerakan dan lenggokan yang ditampilkan.
“Alhamduliah UMM sellau mewadahi saya untuk mengembangkan potensi. Bahkan saya bersama tim sempat memenangkan beberapa perlombaan tari tradisional di tingkat Nasional," jelas Tara dalam keterangan pers, Minggu (2/10/2022).
Di tahun 2020 saya bersama tim meraih juara 2 membawakan tari Geleng Ro’om asal Madura di Universitas Kanjuruhan Malang. Kemudian pada tahun 2021 berhasil meraih juara 1 membawakan tari Jaripah asal Banyuwangi di Universitas Muhammadiyah Sukabumi,” tambahnya.
Selain sukses menjaga nilainya tetap prima, ia juga selalu menjalankan aktivitas dan hobinya untuk menari.
Tara, sapaan akrabnya mengatakan bahwa sangat rugi jika hanya menjadi mahasiswa tanpa menambah ilmu dan pengalaman lain di luar. Menurutnya, memaksimalka potensi dan bakat adalah pekerjaan yang menyenangkan. Adapun kegiatan tari sudah ia geluti sejak masih duduk di taman kanak-kanak.
“Awalnya aku tertarik dengan kostum-kostum beserta aksesoris yang dikenakan para penari. Kemudian mencoba ikut sanggar tari dan mulai belajar hingga saat ini,” tambahnya.
Darah penari yang turun dari ibunya juga memiliki peran penting. Meksi begitu, tak ada paksaan dari ibunya untuk ikut sanggar. Menurutnya, ibu menjadi inspirasinya dalam proses menguasai gerakan tarian.
Baca Juga
Tara mengatakan bahwa tari tradisional mempunyai keunikan sendiri karena memiliki kekhasan dari tiap daerah dan provinsi. Apalagi selalu ada nilai filosofis di setiap gerakan dan lenggokan yang ditampilkan.
“Alhamduliah UMM sellau mewadahi saya untuk mengembangkan potensi. Bahkan saya bersama tim sempat memenangkan beberapa perlombaan tari tradisional di tingkat Nasional," jelas Tara dalam keterangan pers, Minggu (2/10/2022).
Di tahun 2020 saya bersama tim meraih juara 2 membawakan tari Geleng Ro’om asal Madura di Universitas Kanjuruhan Malang. Kemudian pada tahun 2021 berhasil meraih juara 1 membawakan tari Jaripah asal Banyuwangi di Universitas Muhammadiyah Sukabumi,” tambahnya.