Wisudawan Doktor ITB Fitri Aulia Hasilkan 21 Publikasi di Jurnal Internasional Bereputasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pada acara sidang Terbuka Wisuda Pertama Institut Teknologi Bandung ( ITB ) Tahun Akademik 2022/2023 Fitri Aulia Permatasari dari Program Doktor Fisika (2018), terpilih untuk menyampaikan kata perpisahan wakil wisudawan. Fitri diketahui telah menghasilkan 21 publikasi di jurnal internasional bereputasi.
Dalam momen tersebut, Fitri mengungkapkan rasa syukur atas dukungan keluarga yang tak henti-hentinya mendoakan dirinya untuk menyelesaikan pendidikan. Ia juga menghaturkan terima kasih kepada Rektor dan jajarannya, para Dekan, tenaga kependidikan, dan seluruh dosen ITB yang telah memberikan ilmu dan bimbingan selama berkuliah.
Baca juga: Raih Kompetensi Global, 194 Dosen Vokasi Magang ke Luar Negeri
Dalam pidatonya, Fitri mengisahkan keyakinan yang selama ini selalu ia pegang dalam menjalani pendidikan di ITB, yakni konsep meninggalkan legacy. Pemikiran tersebut terbesit di benaknya setelah membaca publikasi-publikasi ilmiah di jenjang S1.
“Dari situ muncul sebuah keinginan untuk meninggalkan jejak ilmiah, sesuatu yang dapat dibaca, tak lekang oleh waktu, dan terus bermanfaat di dunia ilmu pengetahuan,” ujar Fitri, dikutip dari laman ITB, Selasa (25/10/2022).
Meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi, berkat semangat, kerja keras, komitmen, disiplin, dan dukungan para dosen ITB, ia akhirnya berhasil memublikasikan paper perdananya pada tahun 2016 pada jurnal bereputasi Q1. Kini, tulisannya bahkan telah disitasi sebanyak 177 kali dalam 6 tahun terakhir, sebuah prestasi yang sangat membanggakan.
Hingga akhir masa studi pendidikan Doktornya, Fitri telah memublikasikan 21 legacy dalam berbagai jurnal internasional dengan total sitasi lebih dari 500 kali, atau rata-rata 27 sitasi untuk setiap paper-nya.
Baca juga: Calon Mahasiswa, Ini 10 Jurusan Sepi Peminat dengan Peluang Kerja Tinggi dan Gaji Besar
“Publikasi ilmiah menjadi salah satu jalan bagi saya untuk meninggalkan warisan yang terus bermanfaat dan tak lekang oleh waktu, yang dalam konsep agama Islam, hal ini dikenal sebagai amal jariyah,” pungkasnya.
Fitri turut berpesan kepada para wisudawan untuk terus memanfaatkan bekal keteladanan yang telah didapatkan di ITB untuk senantiasa meninggalkan legacy terbaik menurut versi diri masing-masing.
Di akhir kata perpisahan, Fitri mengajak seluruh lulusan untuk berdiri dan menggaungkan salam Ganesha terakhir. Seperti gelora salam yang telah diucapkan, kiranya perjuangan wisudawan untuk melahirkan legacy-legacy baru tak akan pernah berakhir untuk Tuhan, Bangsa, dan Almamater.
Dalam momen tersebut, Fitri mengungkapkan rasa syukur atas dukungan keluarga yang tak henti-hentinya mendoakan dirinya untuk menyelesaikan pendidikan. Ia juga menghaturkan terima kasih kepada Rektor dan jajarannya, para Dekan, tenaga kependidikan, dan seluruh dosen ITB yang telah memberikan ilmu dan bimbingan selama berkuliah.
Baca juga: Raih Kompetensi Global, 194 Dosen Vokasi Magang ke Luar Negeri
Dalam pidatonya, Fitri mengisahkan keyakinan yang selama ini selalu ia pegang dalam menjalani pendidikan di ITB, yakni konsep meninggalkan legacy. Pemikiran tersebut terbesit di benaknya setelah membaca publikasi-publikasi ilmiah di jenjang S1.
“Dari situ muncul sebuah keinginan untuk meninggalkan jejak ilmiah, sesuatu yang dapat dibaca, tak lekang oleh waktu, dan terus bermanfaat di dunia ilmu pengetahuan,” ujar Fitri, dikutip dari laman ITB, Selasa (25/10/2022).
Meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi, berkat semangat, kerja keras, komitmen, disiplin, dan dukungan para dosen ITB, ia akhirnya berhasil memublikasikan paper perdananya pada tahun 2016 pada jurnal bereputasi Q1. Kini, tulisannya bahkan telah disitasi sebanyak 177 kali dalam 6 tahun terakhir, sebuah prestasi yang sangat membanggakan.
Hingga akhir masa studi pendidikan Doktornya, Fitri telah memublikasikan 21 legacy dalam berbagai jurnal internasional dengan total sitasi lebih dari 500 kali, atau rata-rata 27 sitasi untuk setiap paper-nya.
Baca juga: Calon Mahasiswa, Ini 10 Jurusan Sepi Peminat dengan Peluang Kerja Tinggi dan Gaji Besar
“Publikasi ilmiah menjadi salah satu jalan bagi saya untuk meninggalkan warisan yang terus bermanfaat dan tak lekang oleh waktu, yang dalam konsep agama Islam, hal ini dikenal sebagai amal jariyah,” pungkasnya.
Fitri turut berpesan kepada para wisudawan untuk terus memanfaatkan bekal keteladanan yang telah didapatkan di ITB untuk senantiasa meninggalkan legacy terbaik menurut versi diri masing-masing.
Di akhir kata perpisahan, Fitri mengajak seluruh lulusan untuk berdiri dan menggaungkan salam Ganesha terakhir. Seperti gelora salam yang telah diucapkan, kiranya perjuangan wisudawan untuk melahirkan legacy-legacy baru tak akan pernah berakhir untuk Tuhan, Bangsa, dan Almamater.
(nnz)