Menko PMK Ajak Kampus Ikut Bantu Hadapi Ancaman Krisis

Senin, 31 Oktober 2022 - 10:03 WIB
loading...
Menko PMK Ajak Kampus...
Menko PMK Muhadjir Effendy pada acara Forum Rektor Indonesia (FRI) 2022. Foto/Humas Kemeko PMK.
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ( Menko PMK ) Muhadjir Effendy mengajak kampus untuk ikut membantu pemerintah menghadapi ancaman krisis. Terutama ancaman krisis global, seperti masalah perubahan iklim akibat pemanasan global, krisis pangan , krisis energi, dan krisis keuangan.

Selain ancaman krisis global, Muhadjir menyampaikan, ada beberapa krisis pembangunan manusia yang harus dituntaskan bangsa Indonesia, yaitu masalah ketenagakerjaan, relevansi pendidikan, stunting, dan kemiskinan ekstrem.

“Tidak mungkin pemerintah lakukan sendirian tanpa dukungan dari semua pihak khususnya para rektor yang hadir di sini. Karena itu saya secara khusus datang ke sini untuk bersilaturahmi dan memastikan kebijakan telah ditangani dan tersambungkan dengan para rektor,” ungkap Muhadjir dikutip dalam keterangannya saat menjadi pembicara kunci sekaligus membuka kegiatan Konvensi Kampus ke-28 dan Temu Tahunan Ke-24 Forum Rektor Indonesia 2022, Senin (31/10/2022).

Baca juga: RUU Sisdiknas, FRI: Pemerintah Harus Kaji Lebih Serius

Pada kesempatan itu, Muhadjir menyampaikan amanat terkait masalah krisis pembangunan manusia untuk para rektor. Pertama soal ketenagakerjaan dan relevansi pendidikan dengan dunia kerja, Muhadjir meminta supaya kampus berperan dalam merespons Perpres Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.

“Di mana para rektor yang paling bertanggung jawab untuk memastikan bahwa perpres dapat terlaksana dan berhasil,” ungkapnya.

Selanjutnya, terkait masalah stunting, Muhadjir juga menegaskan bahwa Presiden pada tahun 2024 menargetkan stunting turun menjadi 14 persen. Karenanya, dia meminta kampus turut berperan serta dalam mengentaskan stunting melalui jalur pendidikan, riset, atau program pengabdian kampus kepada masyarakat.

Baca juga: Rektor IPB Raih Penghargaan Pemimpin Perguruan Tinggi Terpopuler di AHI 2022

Kemudian, terkait kemiskinan ekstrem, Muhadjir juga meminta peranan kampus untuk membantu pemerintah mengintervensi pemberdayaan masyarakat supaya target kemiskinan ekstrem 0 persen pada tahun 2030 dapat terpenuhi. Dia mengatakan, kampus dapat berperan dalam menguatkan instrumen kebijakan dan intervensi langsung pada masyarakat.

“Jadi harus kerja keras dalam waktu singkat ini agar perintah Bapak Presiden bisa terpenuhi,” ucapnya.

Kemudian, terkait ancaman krisis global, Muhadjir juga meminta agar para rektor dan kampus bisa berkontribusi dalam pemikiran dan juga program pengabdian masyarakat. Terutama, menurut Muhadjir, krisis global yang harus diwanti-wanti adalah krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1752 seconds (0.1#10.140)