Guru Besar Unpad Jadi Orang Indonesia Pertama Peraih Penghargaan America-Eurasia Center

Selasa, 08 November 2022 - 12:32 WIB
loading...
Guru Besar Unpad Jadi Orang Indonesia Pertama Peraih Penghargaan America-Eurasia Center
Prof. Popy Rufaidah, guru besar Unpad yang menjadi orang Indonesia pertama peraih penghargaan America-Eurasia Center. Foto/Tangkap layar laman Unpad.
A A A
JAKARTA - Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran ( Unpad ) yang juga Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Washington D.C., Desember 2018-September 2022 Prof. Popy Rufaidah meraih penghargaan “Star of Excellence Award” dari America-Eurasia Center. Dia menjadi orang Indonesia pertama yang mendapatkan penghargaan bergengsi tersebut.

America-Eurasia Center adalah organisasi wadah pemikir (think tank) tertua di Amerika Serikat. Penghargaan diberikan langsung Presiden America-Eurasia Center Gerard Janco kepada Wakil Dubes RI untuk AS Sade Bimantara mewakili Prof. Popy yang telah berada di Indonesia

Penghargaan inimerupakanapresiasiatas upaya memperkuat hubungan dengan Amerika Serikat dan menyatukan pimpinan kedutaan besar yang ada di Amerika Serikat bidang Pendidikan dan Kebudayaan.

“Penghargaan ini berbeda dengan sebelumnya. America-Eurasia Center memberikan apresiasi atas apa yang telah dilakukan KBRI melalui Atikbudnya dalam memperkuat hubungan dengan AS dan menyatukan para Atikbud sehingga terbentuk Asosiasi Atikbud se-AS di Washington, D.C,” katanya, dikutip dari laman Unpad, Selasa (8/11/2022).

Baca juga: 10 Jurusan Kuliah yang Paling Banyak Dicari Perusahaan Startup, Bisa Jadi Referensi

Dalam hal ini, Prof. Popy terpilih mendapatkan penghargaan sebagai sosok pendiri yang menginisiasi pembentukan asosiasi bagi para Atase Pendidikan dan Kebudayaan dari berbagai perwakilan kantor kedutaan besar di Amerika Serikat.

Inisiasi yang dilontarkan Prof. Popy tersebut telah digaungkan pada pertemuan yang diselenggarakan Kementerian Luar Negeri AS, bidang Pendidikan dan Kebudayaan di Washington, D.C., awal Januari 2020. Meski terkendala pandemi, apa yang dilakukan Prof. Popy berbuah manis. Pada 25 Mei 2022 resmi terbentuk Asosiasi Atase Pendidikan dan Kebudayaan Amerika Serikat/Washington Educational & Cultural Attaché Association (WECAA).

“Kiprah ini yang dianggap America-Eurasia Center sebagai sesuatu yang perlu diapresiasi karena belum pernah ada asosiasi seperti ini,” ujar Prof. Poppy yang menjadi sebagai Presiden pertama WECAA.

WECAA menjadi upaya untuk memperkuat diplomasi pendidikan dan kebudayaan antar negara duta dengan Amerika Serikat. Sebagai orang Indonesia pertama yang memperoleh penghargaan prestisius tersebut, Prof. Poppy mengaku terkejut dan senang bisa memperoleh penghargaan ini.

Baca juga: UGM dan University of Groningen akan Kembangkan Program Double Degree

Bahkan penghargaan ini biasa diberikan kepada Duta Besar dan perusahaan bergengsi AS. Ia sendiri telah menyelesaikan tugasnya sebagai Atikbud pada September 2022 lalu. “Saya sangat surprise, dapat kabar ketika sudah pulang. Suatu kejutan happy ending sebagai Atdikbud, karena apa yang dilakukan selama di AS ternyata ada yang memberikan apresiasi,” tuturnya.

Prof. Popy menjalankan amanat sebagai Atikbud di KBRI Amerika Serikat pada Desember 2018 lalu. Bekerja sebagai Atikbud di negara adi daya memiliki tantangan tersendiri. Salah satunya meyakinkan mitra di Amerika Serikat bisa bekerja sama di bidang Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Kerja sama dengan Amerika Serikat terbuka luas.

“Tinggal bagaimana kita proaktif, Amerika Serikat negara yang sangat menghargai kompetensi dan keunggulan yang dimiliki setiap seseorang, hal tersebut perlu dipresentasikan dengan sebaik-baiknya. Siapa yang bisa menyampaikan dan meyakinkan itu bisa menjadi penguat penjalin kerjasama,” papar Prof. Popy.

Saat ini Prof. Popy yang masih aktif sebagai Dewan Penasihat Asosiasi Atdikbud se-AS di Washington, D.C., /WECAA, kembali menjalankan tugasnya sebagai guru besar bidang Marketing dan Manajemen Strategis di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad.

“Saat ini, sharing session pengalaman yang hampir empat tahun diperoleh selama di AS dilakukan pada beragam pihak di kalangan perguruan tinggi dan instansi terkait di Indonesia, khususnya dalam rangka peningkatan hubungan kerja sama Indonesia dengan AS,” pungkasnya.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1528 seconds (0.1#10.140)