Mahasiswa IPB Buat Tabir Surya dari Tumbuhan Endemik Kalimantan Barat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tim Mahasiswa Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) IPB University menciptakan Sunsea, inovasi tabir surya yang tidak hanya mampu melindungi kulit dari pengaruh buruk sinar matahari. Tetapi juga turut serta dalam upaya mencegah kerusakan karang akibat pemutihan (coral bleaching).
Tim mahasiswa ini berupaya melindungi lingkungan dengan mencari alternatif bahan baku yang digunakan yakni berasal dari ekstrak daun kersen dan mentega tengkawang.
“Tahukah kamu bahwa ternyata banyak tabir surya yang beredar di pasaran mengandung bahan berbahaya bagi lingkungan laut, terutama terumbu karang? Bahan berbahaya tersebut dikenal sebagai oxybenzone dan octinoxate,” ungkap Elsa selaku ketua tim PKM-K Sunsea, dikutip dari laman IPB University, Rabu (9/11/2022).
Baca juga: Ini Daftar 20 Universitas Terbaik di Indonesia Versi QS AUR 2023
Ia menuturkan, oxybenzone dapat meningkatkan kemungkinan perginya sejumlah besar zooxanthellae dari terumbu karang dan mempengaruhi kemampuan karang untuk bereproduksi. Pada akhirnya kondisi itu akan menurunkan populasi karang secara terus menerus.
“Berdasarkan hasil riset, diketahui bahwa ekstrak etanol daun kersen memiliki Sun Protection Factor (SPF) 20 yang mampu melindungi kulit dari sinar matahari. Sedangkan mentega tengkawang dikenal memiliki manfaat yang dapat melembabkan kulit,” jelas Elsa.
Menurutnya, bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan Sunsea merupakan sumber daya alam yang ada di Indonesia. Kersen termasuk tumbuhan yang mudah ditemui di lingkungan sekitar, sementara tengkawang merupakan tumbuhan endemik Kalimantan Barat.
“Selain memiliki keunggulan dari aspek bahan baku, Sunsea juga mendukung Gerakan Blue Beauty atau gerakan tidak menggunakan produk kecantikan atau perawatan kulit yang mengandung bahan kimia berbahaya bagi lingkungan laut,” tambahnya.
Baca juga: Daftar Terbaru PTS Terbaik di Indonesia Berdasarkan QS AUR 2023
Tim Sunsea terdiri dari berbagai bidang keilmuan yang diketuai oleh Elsa Nurfadilla dengan anggota Primanisa Nurgravisi, Andini Setianengsih, Desy Yusvita Sari dan Luqiana Rizky.
“Kami menggunakan bahan baku yang memiliki kandungan bermanfaat bagi kulit. Kersen mengandung senyawa metabolit sekunder yang dapat berfungsi sebagai antioksidan sekaligus memiliki aktivitas tabir surya yang berasal dari flavonoid dan fenolik total yang relatif besar,” sebut Elsa.
Ia berharap, inovasi Sunsea dapat terus menjangkau pasar yang lebih besar. Dengan demikian, tujuan untuk memberikan perlindungan bagi kulit dan menjaga terumbu karang dapat tersebar lebih luas lagi.
“Kami berharap Sunsea dapat menjadi produk perawatan kulit yang tidak hanya berfokus pada konsumen, tetapi juga turut berkontribusi dalam upaya mencegah kelestarian terumbu karang,” pungkasnya.
Tim mahasiswa ini berupaya melindungi lingkungan dengan mencari alternatif bahan baku yang digunakan yakni berasal dari ekstrak daun kersen dan mentega tengkawang.
“Tahukah kamu bahwa ternyata banyak tabir surya yang beredar di pasaran mengandung bahan berbahaya bagi lingkungan laut, terutama terumbu karang? Bahan berbahaya tersebut dikenal sebagai oxybenzone dan octinoxate,” ungkap Elsa selaku ketua tim PKM-K Sunsea, dikutip dari laman IPB University, Rabu (9/11/2022).
Baca juga: Ini Daftar 20 Universitas Terbaik di Indonesia Versi QS AUR 2023
Ia menuturkan, oxybenzone dapat meningkatkan kemungkinan perginya sejumlah besar zooxanthellae dari terumbu karang dan mempengaruhi kemampuan karang untuk bereproduksi. Pada akhirnya kondisi itu akan menurunkan populasi karang secara terus menerus.
“Berdasarkan hasil riset, diketahui bahwa ekstrak etanol daun kersen memiliki Sun Protection Factor (SPF) 20 yang mampu melindungi kulit dari sinar matahari. Sedangkan mentega tengkawang dikenal memiliki manfaat yang dapat melembabkan kulit,” jelas Elsa.
Menurutnya, bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan Sunsea merupakan sumber daya alam yang ada di Indonesia. Kersen termasuk tumbuhan yang mudah ditemui di lingkungan sekitar, sementara tengkawang merupakan tumbuhan endemik Kalimantan Barat.
“Selain memiliki keunggulan dari aspek bahan baku, Sunsea juga mendukung Gerakan Blue Beauty atau gerakan tidak menggunakan produk kecantikan atau perawatan kulit yang mengandung bahan kimia berbahaya bagi lingkungan laut,” tambahnya.
Baca juga: Daftar Terbaru PTS Terbaik di Indonesia Berdasarkan QS AUR 2023
Tim Sunsea terdiri dari berbagai bidang keilmuan yang diketuai oleh Elsa Nurfadilla dengan anggota Primanisa Nurgravisi, Andini Setianengsih, Desy Yusvita Sari dan Luqiana Rizky.
“Kami menggunakan bahan baku yang memiliki kandungan bermanfaat bagi kulit. Kersen mengandung senyawa metabolit sekunder yang dapat berfungsi sebagai antioksidan sekaligus memiliki aktivitas tabir surya yang berasal dari flavonoid dan fenolik total yang relatif besar,” sebut Elsa.
Ia berharap, inovasi Sunsea dapat terus menjangkau pasar yang lebih besar. Dengan demikian, tujuan untuk memberikan perlindungan bagi kulit dan menjaga terumbu karang dapat tersebar lebih luas lagi.
“Kami berharap Sunsea dapat menjadi produk perawatan kulit yang tidak hanya berfokus pada konsumen, tetapi juga turut berkontribusi dalam upaya mencegah kelestarian terumbu karang,” pungkasnya.
(nnz)