Mengenal Tes Potensi Skolastik, Komponen UTBK di SNBT 2023
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seleksi Nasional Berdasarkan Tes ( SNBT ) 2023 akan menyeleksi calon mahasiswa perguruan tinggi negeri (PTN) melalui Ujian Tulis Berbasis Komputer ( UTBK ). Tes Potensi Skolastik (TPS) merupakan salah satu komponen soal di UTBK nanti.
Penerimaan mahasiswa baru PTN di 2023 terbagi atas tiga jalur. Pertama Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), SNBT, dan Seleksi Mandiri. Untuk SNBP dan SNBT keduanya dikelola oleh Tim Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) yang saat ini dipimpin Rektor ITS Prof Mochammad Ashari.
Khusus untuk UTBK SNBT 2023, peserta yang bisa mengikuti dibatasi oleh siswa lulusan tahun 2021, 2022, dan 2023 dari pendidikan menengah (SMA/MA/SMK dan sederajat), serta lulusan Paket C tahun 2021, 2022, dan 2023 dengan umur maksimal 25 tahun (per 1 Juli 2023).
Baca juga: Mengenal Fisioterapis Olahraga, Profesi Menjanjikan Bergaji Tinggi dan Kampus Tujuannya
UTBK SNBT merupakan seleksi utama untuk penerimaan mahasiswa baru di PTN akademik, PTN Vokasi, dan Perguruan Tinggi Keagamaan Agama Islam Negeri (PTKIN). Ada biaya yang dipatok untuk mengikuti SNBT yakni Rp200 ribu per orang.
Oleh karena UTBK SNBT 2023 menyaring calon mahasiswa untuk mengikuti tes, maka ada tiga materi yang akan diujikan. Yakni Tes Potensi Skolastik (TPS), Literasi dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, dan Penalaran Matematika.
Namun kali ini, akan dibahas mengenai TPS yang penting juga diketahui oleh calon mahasiswa baru. Dikutip dari laman SNPMB, TPS adalah tes yang didesain untuk menguji kemampuan berfikir siswa sekolah calon mahasiswa baru, yaitu kemampuan untuk memahami dan bernalar yang diperlukan untuk seseorang dapat berhasil dalam pendidikan formal, khususnya pendidikan tinggi. Kemampuan ini berkembang melalui proses belajar dan pengalaman-pengalaman di sekolah maupun di luar sekolah.
TPS terdiri dari empat komponen, ialah Penalaran Umum, Pemahaman Bacaan dan Menulis, Pengetahuan dan Pemahaman Umum, serta Pengetahuan Kuantitatif. Komponen Penalaran Umum terdiri dari tiga sub-komponen, ialah penalaran induktif, penalaran deduktif, dan penalaran kuantitatif.
1. Kemampuan Penalaran Umum
Kemampuan Penalaran Umum terbagi atas tiga soal, yakni:
Penerimaan mahasiswa baru PTN di 2023 terbagi atas tiga jalur. Pertama Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), SNBT, dan Seleksi Mandiri. Untuk SNBP dan SNBT keduanya dikelola oleh Tim Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) yang saat ini dipimpin Rektor ITS Prof Mochammad Ashari.
Khusus untuk UTBK SNBT 2023, peserta yang bisa mengikuti dibatasi oleh siswa lulusan tahun 2021, 2022, dan 2023 dari pendidikan menengah (SMA/MA/SMK dan sederajat), serta lulusan Paket C tahun 2021, 2022, dan 2023 dengan umur maksimal 25 tahun (per 1 Juli 2023).
Baca juga: Mengenal Fisioterapis Olahraga, Profesi Menjanjikan Bergaji Tinggi dan Kampus Tujuannya
UTBK SNBT merupakan seleksi utama untuk penerimaan mahasiswa baru di PTN akademik, PTN Vokasi, dan Perguruan Tinggi Keagamaan Agama Islam Negeri (PTKIN). Ada biaya yang dipatok untuk mengikuti SNBT yakni Rp200 ribu per orang.
Oleh karena UTBK SNBT 2023 menyaring calon mahasiswa untuk mengikuti tes, maka ada tiga materi yang akan diujikan. Yakni Tes Potensi Skolastik (TPS), Literasi dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, dan Penalaran Matematika.
Namun kali ini, akan dibahas mengenai TPS yang penting juga diketahui oleh calon mahasiswa baru. Dikutip dari laman SNPMB, TPS adalah tes yang didesain untuk menguji kemampuan berfikir siswa sekolah calon mahasiswa baru, yaitu kemampuan untuk memahami dan bernalar yang diperlukan untuk seseorang dapat berhasil dalam pendidikan formal, khususnya pendidikan tinggi. Kemampuan ini berkembang melalui proses belajar dan pengalaman-pengalaman di sekolah maupun di luar sekolah.
TPS terdiri dari empat komponen, ialah Penalaran Umum, Pemahaman Bacaan dan Menulis, Pengetahuan dan Pemahaman Umum, serta Pengetahuan Kuantitatif. Komponen Penalaran Umum terdiri dari tiga sub-komponen, ialah penalaran induktif, penalaran deduktif, dan penalaran kuantitatif.
1. Kemampuan Penalaran Umum
Kemampuan Penalaran Umum terbagi atas tiga soal, yakni: