Universitas Pertamina Gelar Diskusi, Kiat para Ahli Hadapi Era Digital

Jum'at, 16 Desember 2022 - 05:13 WIB
loading...
Universitas Pertamina...
Taufik Arianto, perwakilan dari BSSN menyampaikan pentingnya keamanan data di masa perkembangan digitalisasi Indonesia dalam gelaran simposium IER 2022. Foto/Dok/UPER
A A A
JAKARTA - Berdasarkan data yang dikeluarkan dari perusahaan siber Surfshark, Indonesia menjadi negara ke-3 di dunia dengan tingkat kebocoran data terbanyak. Tercatat sebanyak 12,94 juta akun mengalami kebocoran data teknologi digital .

Padahal perkembangan teknologi yang pesat justru mengantarkan Indonesia pada era digitalisasi . Dilansir dari penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) 2022, menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi besar terhadap ekonomi digital.



Asosiasi Penyelenggara Internet Indonesia (APJII) menyebutkan pada 2022 tingkat pengguna Internet mencapai 210 juta. Namun alih-alih menuju perekonomian digital yang maju, kebocoran data menjadi keprihatinan serius di Indonesia.

Taufik Arianto, S.ST., M.Kom. perwakilan dari Badan Siber dan Sandi Negara, dalam simposium Indonesia Economic Review (IER) 2022, menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia masih memiliki tingkat kesadaran yang kurang baik terhadap literasi digital.

Banyaknya pencurian data yang beredar di tengah masyarakat menunjukkan bahwa rendahnya tingkat literasi digital.



Bahkan, belakangan ini dunia digital sedang hangat dengan penipuan yang dilakukan melalui aplikasi pesan singkat (WhatsApp). Modus dari penipuan tersebut adalah pengiriman paket yang berujung pada terkuras habis saldo pada mobile banking sang korban.

“Saat ini tantangan yang harus kita hadapi dalam perkembangan digitalisasi yaitu seperti perbedaan dalam penggunaan teknologi dan adanya serangan siber. Masyarakat yang tidak hati-hari cenderung akan mudah menjadi korban dalam kebocoran data,” jelasnya.

Bertajuk “The Role of Young Generation in Digital Economy Growth: The Bright Future In Indonesia,” kegiatan tahunan yang diadakan oleh Program Studi Ekonomi Universitas Pertamina (UPER) pada Kamis, 1 Desember 2022, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran generasi muda terkait literasi keuangan dan berperan aktif di bidang digitalisasi untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2509 seconds (0.1#10.140)