Hary Tanoe Beri Kuliah Umum di Unitomo Surabaya
A
A
A
SURABAYA - CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) kembali memberikan kuliah umumnya. Kali ini, ilmunya dibagikan kepada ratusan mahasiwa fakultas ekonomi Universitas Dokter Soetomo (Unitomo) Surabaya.
Kuliah umum itu bertajuk membangun ekonomi Indonesia menghadapi persaingan ekonomi global. Bagaimana potensi Indonesia yang membuka peluang untuk kesejahteraan dipaparkannya di hadapan ratusan mahasiswa.
Menurut HT, melimpahnya beragam sumber daya alam tidak diimbangi dengan sumber daya manusia yang cukup. "Kalian adik-adik mahasiswa adalah generasi muda. Mau tidak mau kita harus siap dengan tantangan-tantangan di depan. Tahun ini Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) telah dimulai," ujar Hary Tanoe di Aula Unitomo Surabaya, Kamis (28/5/2015).
Dalam kesempatan itu, dia menyampaikan apa yang dimiliki negara lain, juga dimiliki Indonesia. Namun, apa yang dimiliki Indonesia tidak dimiliki oleh negara lain.
Contohnya, kata HT, di Indonesia beras, gula, kedelai hingga cabai masih tergantung dengan impor. Padahal, berbagai komoditas itu sangat banyak di Indonesia.
Lebih sepesifik lagi, pulau Kalimantan adalah penghasil Batubara terbesar. Komuditas ini digunakan sebagai energi pembangkit listrik. "Tapi di Kalimantan sebanyak 30 persen kebutuhan listrik masih Impor dari Malaysia," ujarnya.
Dia menegaskan, jika dikelola dengan benar, Indonesia bisa menjadi negara besar. Dilanjutkannya, produk domestik bruto Indonesia (PDB) saat ini mencapai USD900 miliar dan Indonesia bisa tumbuh delapan persen pertahun.
Dalam waktu sepuluh tahun kedepan, PDB Indonesia mencapai USD3 Triliun. Saat ini, posisi Indonesia berada di nomor lima negara terbesar di dunia. Negara terbesar kelima di dunia saat ini adalah Prancis yang PDB-nya USD2 Triliun.
"Eropa sekarang dalam keadaan tidak baik. Pertumbuhan di sana rata-rata nol koma," jelasnya. Peluang ini harus disambut baik oleh para mahasiswa untuk menyongsong masa depan.
Di sana, Ketua Umum DPP Partai Perindo ini juga membuka peluang untuk bertanya jawab dengan para mahasiswa, setelah memberikan sejumlah paparan dan motivasi kepada ratusan mahasiswa.(ico)
Kuliah umum itu bertajuk membangun ekonomi Indonesia menghadapi persaingan ekonomi global. Bagaimana potensi Indonesia yang membuka peluang untuk kesejahteraan dipaparkannya di hadapan ratusan mahasiswa.
Menurut HT, melimpahnya beragam sumber daya alam tidak diimbangi dengan sumber daya manusia yang cukup. "Kalian adik-adik mahasiswa adalah generasi muda. Mau tidak mau kita harus siap dengan tantangan-tantangan di depan. Tahun ini Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) telah dimulai," ujar Hary Tanoe di Aula Unitomo Surabaya, Kamis (28/5/2015).
Dalam kesempatan itu, dia menyampaikan apa yang dimiliki negara lain, juga dimiliki Indonesia. Namun, apa yang dimiliki Indonesia tidak dimiliki oleh negara lain.
Contohnya, kata HT, di Indonesia beras, gula, kedelai hingga cabai masih tergantung dengan impor. Padahal, berbagai komoditas itu sangat banyak di Indonesia.
Lebih sepesifik lagi, pulau Kalimantan adalah penghasil Batubara terbesar. Komuditas ini digunakan sebagai energi pembangkit listrik. "Tapi di Kalimantan sebanyak 30 persen kebutuhan listrik masih Impor dari Malaysia," ujarnya.
Dia menegaskan, jika dikelola dengan benar, Indonesia bisa menjadi negara besar. Dilanjutkannya, produk domestik bruto Indonesia (PDB) saat ini mencapai USD900 miliar dan Indonesia bisa tumbuh delapan persen pertahun.
Dalam waktu sepuluh tahun kedepan, PDB Indonesia mencapai USD3 Triliun. Saat ini, posisi Indonesia berada di nomor lima negara terbesar di dunia. Negara terbesar kelima di dunia saat ini adalah Prancis yang PDB-nya USD2 Triliun.
"Eropa sekarang dalam keadaan tidak baik. Pertumbuhan di sana rata-rata nol koma," jelasnya. Peluang ini harus disambut baik oleh para mahasiswa untuk menyongsong masa depan.
Di sana, Ketua Umum DPP Partai Perindo ini juga membuka peluang untuk bertanya jawab dengan para mahasiswa, setelah memberikan sejumlah paparan dan motivasi kepada ratusan mahasiswa.(ico)
(kur)