Empat Guru Darul Hikam Dapat Beasiswa dari NASA Amerika

Rabu, 10 Juni 2015 - 17:20 WIB
Empat Guru Darul Hikam...
Empat Guru Darul Hikam Dapat Beasiswa dari NASA Amerika
A A A
BANDUNG - Empat orang guru Darul Hikam International School-Secondary terpilih mendapat beasiswa untuk mengikuti pelatihan yang diselenggarakan National Aeronautics and Space Administration (NASA) Amerika.

Program yang diberi nama Honeywell Educator @Space Academy (HESA) tersebut akan diselenggarakan pada 10-16 Juni 2016 di Basecamp Space Academy, University of Huntsville, Huntsville Alabama-USA, United States Space Rocket Center (USSRC).

Keempat guru tersebut adalah Nurul Fatimah (24), Susanti Wulandari (23), Putri Dewi Wulandari (24), dan Desy Anjar Sari (24). Mereka adalah wakil Indonesia dari Bandung. Indonesia diwakili oleh Surabaya, Medan, Jakarta, dan Bogor. Jumlah peserta sebanyak 204 dari 24 negara.

Menurut Nurul, jenis kegiatan di NASA adalah pelatihan-pelatihan yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah dengan cara kerja tim melalui lembaga simulasi yang dilakukan oleh NASA melalui beasiswa dari Honeywell Hometown Solution.

"Simulasinya berbasis pada metode STEAM yaitu science, technologi, engineering, art, and math," ungkap Nurul kepada wartawan di Kampus Darul Hikam, Jalan Ir H Djuanda, Rabu (10/6/2015).

Menurutnya, untuk mendapatkan beasiswa tersebut mereka harus mengikuti seleksi dengan mengisi formulir yang disediakan oleh pihak NASA. Formulir yang diisi cukup banyak, berlembar-lembar halaman. Formulir tersebut berisi pertanyaan yang harus dijawab setiap guru yang mendaftar beasiswa.

"Pertanyaannya seputar cara mengajar di kelas. Seperti problem solving tentang mengajar mata pelajaran. Jawaban setiap pertanyaan minimal 200-300 kata," ujar Nurul.

Putri menambahkan, dirinya tidak mengetahui penilaian seleksi untuk mendapatkan beasiswa HISA. "Menurut saya, besar kemungkinan dari jawaban-jawaban pertanyaan yang kita jawab," tuturnya.

Sejak mendaftar secara online ke laman HISA, dia menunggu sekitar 3-4 bulan. Pengumuman pemenang seleksi sekitar bulan Oktober-November 2014 lalu. "Kami sempat terkendala dengan visa. Pengajuan visa kami ditolak. Saat kedua kali alhamdulillah diterima," ujar Putri.

Sementara itu, Darul Hikam International School-Secondary sudah dua tahun berturut-turut mendapatkan beasiswa serupa. Angkatan pertama guru yang mendapat beasiswa HISA adalah Boyke Ramdhani dan tahun lalu, Binar Kasiih Sejati.

Boyke menuturkan, pelatihan selama di HISA sangat berpengaruh terhadap proses pembelajar di kelas. Diakuinya ada beberapa perbedaan pengajaran antara di Indonesia dengan Amerika. Utamanya adalah dalam metode.

"Metode di sana sangat menekankan pada team work. Bagaimana menyelesaikan sebuah problem melalui kerja sama," katanya.

Dalam pelatihan tersebut, dia belajar secara kelompok, membuat rocket, berkunjung ke museum dan lain-lain. Hasil pelatihan lalu diterapkan dalam pengajaran di kelas dan dishare juga kepada guru yang lain.

"Saya sangat bersyukur bisa mendapat kesempatan mengikuti program HASA. Program ini sengaja diluncurkan karena mereka begitu care terhadap dunia pendidikan bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia," pungkasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1623 seconds (0.1#10.140)