Swasta Sulit Rekrut Dosen Bergelar Doktor

Jum'at, 04 September 2015 - 05:32 WIB
Swasta Sulit Rekrut...
Swasta Sulit Rekrut Dosen Bergelar Doktor
A A A
JAKARTA - Perguruan tinggi swasta mengaku kesulitan mencari dosen bergelar doktor. Lulusan S3 yang banyak dicari kampus ini lebih memilih bekerja di perusahaan swasta.

Pembina Badan Lembaga Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (BPLP PGRI) Sulistiyo mengatakan, banyak perguruan tinggi terutama dari penyelenggara pendidikan tinggi PGRI mengaku tidak mudah merekrut dosen yang relevan dengan program studinya.

Dia mengungkapkan, ternyata banyak orang pintar yang sudah kuliah Strata 3 (S3) tetapi tidak mau menjadi dosen. Kelangkaan dosen S3 ini makin mengkhawatirkan di daerah karena mereka tidak mau menjadi dosen di kampus-kampus daerah.

"Kebanyakan lulusan S3 tak mau jadi dosen. Mereka memilih berkarir di dunia swasta sebagai profesional," katanya pada konferensi pers Forum Pimpinan Penyelenggara dan Pimpinan PT PGRI (F3P PT PGRI) di Jakarta, Kamis (3/8/2015).

Sulis menerangkan, keadaan ini sudah dilaporkan ke Ditjen Kelembagaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti).

Pemerintah memberikan solusi bahwa Dikti akan memberikan beasiswa bagi lulusan S1 yang cocok menjadi dosen.

Namun pemerintah juga menemui kendala lain bahwa kampus pendidik dosen inipun jumlahnya juga terbatas sementara rekrutmen dosen hanya terjadi di daerah.

"Inilah yang menyebabkan dosen S2 dan S3 yang menjadi tidak relevan dengan program studi yang diampunya," katanya.

Dikatakan, kepada BPLP PGRI pemerintah bilang bahwa relevansi dosen itu seperti kopi susu.

Dalam artian, jika jurusan kedokteran itu dosen sebetulnya tidak terbatas dari lulusan kedokteran saja melainkan dari jurusan biologi dan kimia pun masih relevan menjadi dosen kedokteran.

"Sayangnya, pemahaman antara instansi akan hal tersebut masih kurang sehingga saat pengajuan penambahan dosen ke Kopertis pun mengalami hambatan," sebutnya.

Dia mengungkapkan, BPLP PGRI membawahi 55 perguruan tinggi diseluruh Indonesia. Terdiri dari 10 universitas, tujuh IKIP, 26 STKIP, tujuh sekolah tinggi, tiga akademi dan dua politehnik.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7249 seconds (0.1#10.140)