Rektor Minta SGRC UI Ubah Nama
A
A
A
JAKARTA - Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dilanda polemik sekelompok mahasiswa dan alumni Universitas Indonesia (UI) yang menamakan diri Support Group and Resource Center On Sexuality Studies (SGRC).
SGRC adalah komunitas yang memberikan konseling seputar lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).
Hal tersebut menjadi perbincangan di kalangan mahasiswa hingga pesan berantai (broadcast message) di kalangan mahasiswa dan alumni hingga media sosial.
Bahkan isu ini lebih ramai ketika pihak Humas UI mengeluarkan sikap keberatan dengan logo dan nama kelompok ini yang menyandang nama UI.
Saat ditanya soal nama SGRC UI, Rektor UI Muhammad Anis menegaskan kelompok tersebut harus mengubah nama.
“Iya harus, dan harus diluar universitas. Enggak bisa dong pakai nama UI, itu membuat masyarakat bingung,” kata Anis, Jumat 22 Januari 2016.
Anis menegaskan SGRC telah memberikan klarifikasi kepada pihak kampus UI bahwa prganisasi ini bukan bertumpu pada masalah dukung mendukung kelompok LGBT.
Akan tetapi, kata dia, selama ini kelompok ini justru memberikan konseling bagi masalah seputar LGBT.
“Mereka sudah klarifikasi bukan mendukung, mereka memberikan konsultasi layanan konsultasi, semacam advokasi seperti pendidikan seksual juga perlu diterapkan masyarkat protect dirinya. Niatnya mendidik. Bukan soal dukung mendukung atas dasar kemanusiaan itu betul,” ungkapnya.
Anis meminta pengertian kelompok SGRC untuk menghormati keputusan Kampus UI sebagai lembaga resmi. “Keberatan kami ini akan missleading ke masyarakat, Kami punya riset center UI. Kami minta pengertian mereka bahwa ini ada benturan aturan yang ada di UI,” tuturnya.
PILIHAN:
Rektor Minta SGRC Tak Gunakan Nama UI
SGRC adalah komunitas yang memberikan konseling seputar lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).
Hal tersebut menjadi perbincangan di kalangan mahasiswa hingga pesan berantai (broadcast message) di kalangan mahasiswa dan alumni hingga media sosial.
Bahkan isu ini lebih ramai ketika pihak Humas UI mengeluarkan sikap keberatan dengan logo dan nama kelompok ini yang menyandang nama UI.
Saat ditanya soal nama SGRC UI, Rektor UI Muhammad Anis menegaskan kelompok tersebut harus mengubah nama.
“Iya harus, dan harus diluar universitas. Enggak bisa dong pakai nama UI, itu membuat masyarakat bingung,” kata Anis, Jumat 22 Januari 2016.
Anis menegaskan SGRC telah memberikan klarifikasi kepada pihak kampus UI bahwa prganisasi ini bukan bertumpu pada masalah dukung mendukung kelompok LGBT.
Akan tetapi, kata dia, selama ini kelompok ini justru memberikan konseling bagi masalah seputar LGBT.
“Mereka sudah klarifikasi bukan mendukung, mereka memberikan konsultasi layanan konsultasi, semacam advokasi seperti pendidikan seksual juga perlu diterapkan masyarkat protect dirinya. Niatnya mendidik. Bukan soal dukung mendukung atas dasar kemanusiaan itu betul,” ungkapnya.
Anis meminta pengertian kelompok SGRC untuk menghormati keputusan Kampus UI sebagai lembaga resmi. “Keberatan kami ini akan missleading ke masyarakat, Kami punya riset center UI. Kami minta pengertian mereka bahwa ini ada benturan aturan yang ada di UI,” tuturnya.
PILIHAN:
Rektor Minta SGRC Tak Gunakan Nama UI
(dam)