Perbanas Bertekad Luluskan Banyak Mahasiswa Perbankan Syariah
A
A
A
JAKARTA - Perbanas Institute bertekad meluluskan sebanyak mungkin mahasiswa perbankan syariah. Pasalnya potensi perbankan syariah di Indonesia semakin gemilang.
Rektor Perbanas Institute Marsudi Wahyu Kisworo mengatakan, pihaknya baru saja membuka program studi S1 Ekonomi Syariah yang fokus pada bidang keuangan dan perbankan syariah.
Menurut dia, potensi pasar perbankan syariah di Indonesia masih sangat besar dan memerlukan banyak sumber dayua manusia (SDM) yang mumpuni di bidang perbankan syariah.
“Perbanas Institute siap untuk mendidik dan mencetak lulusan siap kerja yang akan mengisi tenaga perbankan syariah professional di Indonesia,” kata Marsudi saat Dies Natalis ke 47 Perbanas Institute di Jakarta, Jumat 19 Februari 2016.
Dia menjelaskan, kualitas lulusan perguruan tinggi yang memiliki keunggulan kompetitif sangat dibutuhkan saat ini.Hal tersebut karena persaingan sektor pendidikan yang semakin gobal.
Dengan demikian, lulusan mahasiswa perbankan syariah diharapkan mampu bersaing di dunia kerja serta menjadi bagian penentu keberhasilan meningkatnya sektor perekonomian di Indonesia.
Untuk mendukung upaya tersebut, Perbanas Institute telah mempersiapkan diri dengan mencanangkan Perbanas Institute Vision 2019 atau disebut dengan V-19. V-19 menjadi acuan dan pedoman yang fundamental dalam membangun dan mengembangkan Perbanas Institute mewujudkan mimpi besarnya menjadi To be the Most Reputable Asian Banking Education Institute that aims to be Top 5 Asian Banker's Center of Excellence he most reputable Asian Banking Education Institute.
“Keunggulan Perbanas Institute adalah kurikulum yang berfokus pada kompetensi di bidang keuangan dan perbankan, serta dukungan dari bank-bank anggota Perhimpunan Bank-bank Nasional (Perbanas), Perbanas Institute siap menghasilkan lulusan-lulusan yang unggul dan kompetitif dalam tataran global menghadapi era MEA dan integrasi sektor keuangan dan perbankan ASEAN di tahun 2020,” tuturnya.
Menurut Marsudi, kurikulum yang diterapkan saat ini berbasis kompetensi yang inovatif dan aplikatif.
PILIHAN:
DPR Mainkan Politik Ulur Waktu dalam Revisi UU KPK
Rektor Perbanas Institute Marsudi Wahyu Kisworo mengatakan, pihaknya baru saja membuka program studi S1 Ekonomi Syariah yang fokus pada bidang keuangan dan perbankan syariah.
Menurut dia, potensi pasar perbankan syariah di Indonesia masih sangat besar dan memerlukan banyak sumber dayua manusia (SDM) yang mumpuni di bidang perbankan syariah.
“Perbanas Institute siap untuk mendidik dan mencetak lulusan siap kerja yang akan mengisi tenaga perbankan syariah professional di Indonesia,” kata Marsudi saat Dies Natalis ke 47 Perbanas Institute di Jakarta, Jumat 19 Februari 2016.
Dia menjelaskan, kualitas lulusan perguruan tinggi yang memiliki keunggulan kompetitif sangat dibutuhkan saat ini.Hal tersebut karena persaingan sektor pendidikan yang semakin gobal.
Dengan demikian, lulusan mahasiswa perbankan syariah diharapkan mampu bersaing di dunia kerja serta menjadi bagian penentu keberhasilan meningkatnya sektor perekonomian di Indonesia.
Untuk mendukung upaya tersebut, Perbanas Institute telah mempersiapkan diri dengan mencanangkan Perbanas Institute Vision 2019 atau disebut dengan V-19. V-19 menjadi acuan dan pedoman yang fundamental dalam membangun dan mengembangkan Perbanas Institute mewujudkan mimpi besarnya menjadi To be the Most Reputable Asian Banking Education Institute that aims to be Top 5 Asian Banker's Center of Excellence he most reputable Asian Banking Education Institute.
“Keunggulan Perbanas Institute adalah kurikulum yang berfokus pada kompetensi di bidang keuangan dan perbankan, serta dukungan dari bank-bank anggota Perhimpunan Bank-bank Nasional (Perbanas), Perbanas Institute siap menghasilkan lulusan-lulusan yang unggul dan kompetitif dalam tataran global menghadapi era MEA dan integrasi sektor keuangan dan perbankan ASEAN di tahun 2020,” tuturnya.
Menurut Marsudi, kurikulum yang diterapkan saat ini berbasis kompetensi yang inovatif dan aplikatif.
PILIHAN:
DPR Mainkan Politik Ulur Waktu dalam Revisi UU KPK
(dam)