Menteri Anies Beberkan Nasib Lulusan SMA dan SMK di Dunia Kerja
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menyatakan, pihak perusahaan harus menyetarakan status pendidikan bagi pelamar pekerjaan.
"Dalam hal ini diperlukan dan harus ada kerja bersama. Rekrutmen itu harus memberikan kesempatan untuk semua. Jadi SMK dan SMA bisa berkompetisi sejajar," kata Anies dalam diskusi yang diadakan di kawasan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu 21 Mei 2016.
Menteri Anies menyebut, dalam pencarian seorang karyawan baru pada suatu perusahaan, yang akan dilihat yang paling utama yaitu karakter dari seorang pelamar pekerjaan tersebut.
"Bisa saja lulusan S1, tapi pada akhirnya yang menentukan karakter orangnya, kejujuran, integritas. Jadi tetap ditentukan karakter orangnya, bukan sertifikatnya. Walaupun memang pada dasarnya penting juga (sertifikat), tapi yang pastinya dilihat karakternya," jelasnya.
Karena itu sambung Anies, harusnya di setiap pekerjaan tidak memandang lulusan SMK, D3, atau S1. Menurutnya, para lulusan itu harus bisa bersaing di setiap rekrutmen.
"Kecuali guru yang memang lulusan S1 seperti guru ada undang-undangnya, harus lulusan S1. Kalau itu harus kita ikuti dalam undang-undangnya. Tapi kalau untuk perusahaan atau tempat lain, harusnya tidak ada klasifikasi lulusan tertentu," tandasnya.
"Dalam hal ini diperlukan dan harus ada kerja bersama. Rekrutmen itu harus memberikan kesempatan untuk semua. Jadi SMK dan SMA bisa berkompetisi sejajar," kata Anies dalam diskusi yang diadakan di kawasan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu 21 Mei 2016.
Menteri Anies menyebut, dalam pencarian seorang karyawan baru pada suatu perusahaan, yang akan dilihat yang paling utama yaitu karakter dari seorang pelamar pekerjaan tersebut.
"Bisa saja lulusan S1, tapi pada akhirnya yang menentukan karakter orangnya, kejujuran, integritas. Jadi tetap ditentukan karakter orangnya, bukan sertifikatnya. Walaupun memang pada dasarnya penting juga (sertifikat), tapi yang pastinya dilihat karakternya," jelasnya.
Karena itu sambung Anies, harusnya di setiap pekerjaan tidak memandang lulusan SMK, D3, atau S1. Menurutnya, para lulusan itu harus bisa bersaing di setiap rekrutmen.
"Kecuali guru yang memang lulusan S1 seperti guru ada undang-undangnya, harus lulusan S1. Kalau itu harus kita ikuti dalam undang-undangnya. Tapi kalau untuk perusahaan atau tempat lain, harusnya tidak ada klasifikasi lulusan tertentu," tandasnya.
(maf)