Iluni UI Harus Menjadi Lokomotif Perubahan di Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Pengurus Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) berharap seluruh alumni UI dapat menjadi lokomotif bagi perubahan negeri ini. Alumni UI harus memberikan sumbangan kepada bangsa tak hanya dalam bentuk materi, tapi juga pemikiran.
Ketua Umum Iluni UI Arief Budhy Hardono mengatakan, Iluni UI memiliki peran untuk berkontribusi langsung dalam memberikan informasi dan nilai tambah bagi almamaternya. Oleh sebab itu, Iluni UI harus berperan membuat universitas lebih baik.
Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, lanjut Arief, Iluni UI harus terus memberikan sumbangan kepada bangsa, tidak hanya dalam bentuk materi, melainkan juga dalam bentuk-betuk lain seperti pemikiran.
“Sebagai alumni dari kampus terdepan di Indonesia, Alumni UI harus menjadi lokomotif bagi perubahan negeri ini. Kontribusi yang akan kami lakukan tidak hanya di bidang sosial politik, namun juga mungkin ekonomi, energi dan berbagai isu lain. Semoga, Iluni UI menjadi yang terdepan dalam memberikan kontribusi bagi bangsa selama periode kepengurusan saya,” kata Arief dalam Raker Pengurus Iluni UI masa bakti 2016–2019 di Ruang Serba Guna Indonesia Power, Jakarta, Sabtu, 24 September 2016 kemarin.
Menurut Arief, dalam raker ini selain membahas program kerja, raker juga dimaksudkan untuk mengesahkan struktur pengurus. Arief menuturkan bahwa raker ini bertujuan untuk meneguhkan kepengurusan Iluni UI dalam tiga tahun ke depan.
“Kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan program-program kerja yang konkret. Tidak hanya untuk Iluni UI maupun UI semata, melainkan juga bagi Indonesia.” tutur Arief dalam siaran pers yang diterima Sindonews.
Kepengurusan Iluni UI terdiri atas tujuh center, antara lain Communication Center, Almamater Center, Community Development Center, dan Policy Center. Semua center diharapkan saling bersinergi agar kegiatan-kegiatan yang ada bisa terharmonisasi.
Kepengurusan Iluni UI 2016-2019 juga berkeinginan untuk melayani dan melahirkan warisan yang apik. “Ini tantangan besar,” kata Arief.
Sementara Rektor UI Muhammad Anis menjelaskan, selaku institusi, UI tidak bisa berjalan tanpa keberadaan ikatan alumni. Oleh karena itu, lanjut Anis, rektorat mendukung penuh kepengurusan Iluni UI di bawah kepemimpinan Arief.
“Dinamika perbedaan itu sunnatullah. Kalau belum bisa menerima perbedaan berarti belum dewasa,” katanya. Menurut Anis, reputasi UI sebagai kampus ternama di Indonesia, regional, maupun dunia, tak lepas dari kontribusi mahasiswa, dosen, dan alumni.
Ke depan, Anis mengatakan, UI ingin mendapatkan pengakuan yang lebih besar dari dalam dan luar negeri. Salah satu langkah terkini adalah memperkuat Career Development Center (CDC).
Harapannya, para mahasiswa mampu menjadi wirausaha andal yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan. “Kita ingin mengajak alumni untuk menjadi guest lecture agar dapat membagi pengalaman,” ujar Anis.
Anis mengapresiasi program-program kerja Iluni UI yang telah dipaparkan. “Semoga semua itu bisa menjadi stimulus agar kita bisa berperan untuk bangsa dan negara serta menyelesaikan masalah dalam maupun luar negeri,” ucapnya.
Ketua Umum Iluni UI Arief Budhy Hardono mengatakan, Iluni UI memiliki peran untuk berkontribusi langsung dalam memberikan informasi dan nilai tambah bagi almamaternya. Oleh sebab itu, Iluni UI harus berperan membuat universitas lebih baik.
Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, lanjut Arief, Iluni UI harus terus memberikan sumbangan kepada bangsa, tidak hanya dalam bentuk materi, melainkan juga dalam bentuk-betuk lain seperti pemikiran.
“Sebagai alumni dari kampus terdepan di Indonesia, Alumni UI harus menjadi lokomotif bagi perubahan negeri ini. Kontribusi yang akan kami lakukan tidak hanya di bidang sosial politik, namun juga mungkin ekonomi, energi dan berbagai isu lain. Semoga, Iluni UI menjadi yang terdepan dalam memberikan kontribusi bagi bangsa selama periode kepengurusan saya,” kata Arief dalam Raker Pengurus Iluni UI masa bakti 2016–2019 di Ruang Serba Guna Indonesia Power, Jakarta, Sabtu, 24 September 2016 kemarin.
Menurut Arief, dalam raker ini selain membahas program kerja, raker juga dimaksudkan untuk mengesahkan struktur pengurus. Arief menuturkan bahwa raker ini bertujuan untuk meneguhkan kepengurusan Iluni UI dalam tiga tahun ke depan.
“Kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan program-program kerja yang konkret. Tidak hanya untuk Iluni UI maupun UI semata, melainkan juga bagi Indonesia.” tutur Arief dalam siaran pers yang diterima Sindonews.
Kepengurusan Iluni UI terdiri atas tujuh center, antara lain Communication Center, Almamater Center, Community Development Center, dan Policy Center. Semua center diharapkan saling bersinergi agar kegiatan-kegiatan yang ada bisa terharmonisasi.
Kepengurusan Iluni UI 2016-2019 juga berkeinginan untuk melayani dan melahirkan warisan yang apik. “Ini tantangan besar,” kata Arief.
Sementara Rektor UI Muhammad Anis menjelaskan, selaku institusi, UI tidak bisa berjalan tanpa keberadaan ikatan alumni. Oleh karena itu, lanjut Anis, rektorat mendukung penuh kepengurusan Iluni UI di bawah kepemimpinan Arief.
“Dinamika perbedaan itu sunnatullah. Kalau belum bisa menerima perbedaan berarti belum dewasa,” katanya. Menurut Anis, reputasi UI sebagai kampus ternama di Indonesia, regional, maupun dunia, tak lepas dari kontribusi mahasiswa, dosen, dan alumni.
Ke depan, Anis mengatakan, UI ingin mendapatkan pengakuan yang lebih besar dari dalam dan luar negeri. Salah satu langkah terkini adalah memperkuat Career Development Center (CDC).
Harapannya, para mahasiswa mampu menjadi wirausaha andal yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan. “Kita ingin mengajak alumni untuk menjadi guest lecture agar dapat membagi pengalaman,” ujar Anis.
Anis mengapresiasi program-program kerja Iluni UI yang telah dipaparkan. “Semoga semua itu bisa menjadi stimulus agar kita bisa berperan untuk bangsa dan negara serta menyelesaikan masalah dalam maupun luar negeri,” ucapnya.
(whb)