UI Rangkul Mahasiswa ASEAN Kaji Isu HAM
A
A
A
JAKARTA - Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) dan Human Rights Resource Centre (HRRC) mengundang mahasiswa S1 dari negara anggota ASEAN untuk membahas persoalan Hak Asasi Manusia (HAM) di ASEAN.
Para mahasiswa yang berasal dari berbagai disiplin ilmu ini akan berkumpul dalam simposium bertajuk ‘Human Rights in The ASEAN Community Era’, yang diselenggarakan di kampus UI Depok, 28-30 November 2016.
Menurut Ketua Pelaksana, Ahmad Budi Cahyono, simposium ini bertujuan mengajak dan mendorong mahasiswa untuk mendalami sejauh mana ASEAN membawa pengaruh pada isu-isu HAM.
"Lebih dari itu, kaum muda juga didorong untuk bisa berhubungan dengan persoalan tersebut," kata Ahmad Budi dalam siaran pers, Selasa (29/11/2016).
Manajer Riset FHUI ini menjelaskan, simposium akan mengkaji pengalaman dan pelajaran dari integrasi kawasan lain seperti Uni Eropa. Apa keuntungan yang bisa diperoleh dari integrasi suatu kawasan terhadap HAM dan sejauh mana tantangan yang dihadapi suatu kawasan dalam perspektif HAM.
Simposium akan dibuka oleh Keynote Speaker dari Prof Azmi Sharom dari University Malaya, Malaysia, salah seorang tokoh yang telah mendalami HAM sebagai akademisi dan juga praktisi selama 25 tahun.
Dengan topik ‘Human Rights in the ASEAN Community Era: Opportunity and Challenges.’ Sedangkan Duta Besar Ong Keng Yong, Ketua HRRC akan menutup simposium ini dengan ceramah tentang ‘ HumanRights in ASEAN: The Challenges and Opportunities for Youth.’
Simposium juga akan memberikan kesempatan presentasi bagi makalah terpilih. Menurut Ahmad, ada beberapa tema yang diangkat dalam simposium.
Pertama, isu mengenai ASEAN dan diplomasi HAM, kedua, bisnis dan HAM di era masyarakat ekonomi ASEAN, ketiga, Rule of Law di ASEAN, keempat, isu mengenai kelompok rentan di era masyarakat ASEAN, kelima, arus pertukaran tenaga kerja di ASEAN, dan keenam, isu sosial dan budaya di komunitas ASEAN.
Sejauh ini sudah terkumpul 73 makalah yang berasal dari mahasiswa UI, mahasiswa non UI maupun dari mahasiswa negara anggota ASEAN. Mereka berasal dari Thailand, Kamboja, Vietnam, Myanmar, Filipina dan Singapura.
Menurut Ahmad, kesempatan berharga ini memungkinkan mahasiswa untuk menyampaikan ide dan pandangan mereka. "Sekaligus merupakan forum yang baik untuk membangun jaringan dengan mahasiswa dari negara anggota ASEAN lain," ucapnya.
Para mahasiswa yang berasal dari berbagai disiplin ilmu ini akan berkumpul dalam simposium bertajuk ‘Human Rights in The ASEAN Community Era’, yang diselenggarakan di kampus UI Depok, 28-30 November 2016.
Menurut Ketua Pelaksana, Ahmad Budi Cahyono, simposium ini bertujuan mengajak dan mendorong mahasiswa untuk mendalami sejauh mana ASEAN membawa pengaruh pada isu-isu HAM.
"Lebih dari itu, kaum muda juga didorong untuk bisa berhubungan dengan persoalan tersebut," kata Ahmad Budi dalam siaran pers, Selasa (29/11/2016).
Manajer Riset FHUI ini menjelaskan, simposium akan mengkaji pengalaman dan pelajaran dari integrasi kawasan lain seperti Uni Eropa. Apa keuntungan yang bisa diperoleh dari integrasi suatu kawasan terhadap HAM dan sejauh mana tantangan yang dihadapi suatu kawasan dalam perspektif HAM.
Simposium akan dibuka oleh Keynote Speaker dari Prof Azmi Sharom dari University Malaya, Malaysia, salah seorang tokoh yang telah mendalami HAM sebagai akademisi dan juga praktisi selama 25 tahun.
Dengan topik ‘Human Rights in the ASEAN Community Era: Opportunity and Challenges.’ Sedangkan Duta Besar Ong Keng Yong, Ketua HRRC akan menutup simposium ini dengan ceramah tentang ‘ HumanRights in ASEAN: The Challenges and Opportunities for Youth.’
Simposium juga akan memberikan kesempatan presentasi bagi makalah terpilih. Menurut Ahmad, ada beberapa tema yang diangkat dalam simposium.
Pertama, isu mengenai ASEAN dan diplomasi HAM, kedua, bisnis dan HAM di era masyarakat ekonomi ASEAN, ketiga, Rule of Law di ASEAN, keempat, isu mengenai kelompok rentan di era masyarakat ASEAN, kelima, arus pertukaran tenaga kerja di ASEAN, dan keenam, isu sosial dan budaya di komunitas ASEAN.
Sejauh ini sudah terkumpul 73 makalah yang berasal dari mahasiswa UI, mahasiswa non UI maupun dari mahasiswa negara anggota ASEAN. Mereka berasal dari Thailand, Kamboja, Vietnam, Myanmar, Filipina dan Singapura.
Menurut Ahmad, kesempatan berharga ini memungkinkan mahasiswa untuk menyampaikan ide dan pandangan mereka. "Sekaligus merupakan forum yang baik untuk membangun jaringan dengan mahasiswa dari negara anggota ASEAN lain," ucapnya.
(maf)