Buka Program S3 Doktoral, Unhan Menuju World Class University

Jum'at, 02 Desember 2016 - 19:38 WIB
Buka Program S3 Doktoral,...
Buka Program S3 Doktoral, Unhan Menuju World Class University
A A A
JAKARTA - Universitas Pertahanan (Unhan) pada 2017 akan membuka Program Studi S3 Doktoral Ilmu Pertahanan di bawah Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) untuk para Perwira TNI dan pegawai negeri sipil (PNS) sebagai upaya peningkatan kapasitas institusi yang menghasilkan lulusan terbaik.

Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) Laksamana Muda TNI Amarulla Octavian mengatakan, peningkatan tersebut dalam rangka mewujudkan Grand Design 2015-2039 yang mencanangkan pada 2024 status Unhan sebagai World Class University. Sekaligus memenuhi agenda ASEAN Political Security Community (APSC).

“Unhan sebagai bagian dari ASEAN Regional Forum Heads of Defense University, College, Institutions Meeting (ARFHDUCIM) diharapkan mampu memberikan kontribusi positif yang signifikan kepada ASEA,” ujarnya dalam rilis yang diterima Sindonews, Jumat (2/12/2016).

Dalam prosesnya sebagaimana diamanatkan di dalam ketentuan dan peraturan yang ada, kata dia, maka dilaksanakan international benchmarking di beberapa universitas di Eropa dan Amerika Serikat. Di Jerman, dilakukan di tiga universitas yakni, Leibniz Universität Hannover, Georg-August-Universität Göttingen dan Philipps-Universität Marburg.

“Ketiga universitas di Jerman ini dipilih karena mewakili sistem di Eropa yang pada umumnya lebih mengutamakan penelitian selama lima tahun di bawah bimbingan satu full profesor dan satu associate profesor dengan pola menyelenggarakan seminar hasil penelitian setiap semester,” jelasnya.

Sedangkan di Amerika Serikat dilaksanakan di Naval Postgraduate School (NPS) di Monterey, California. Universitas ini dinilai sebagai perguruan tinggi terkemuka di Amerika Serikat pada Ilmu Pertahanan. Mekanisme program studi S-3 di NPS mewajibkan kandidat doktor untuk mengikuti perkuliahan selama satu tahun terdiri dari dua semester pada program S-2 (Master) untuk memperkuat basis keilmuan rencana penelitian yang akan dituangkan ke dalam disertasi.

“Selama penelitian akan dibimbing oleh lima professor dengan satu full professor, dua associate professor dan dua assistant profesor yang masing-masing memiliki peran berbeda dalam proses pembimbingan. Kelebihan mekanisme di NPS adalah fasilitas laboratorium simulasi menggunakan sistem dinamik untuk menguji kehandalan dan validitas hasil penelitian menggunakan berbagai criteria ilmu pertahanan, seperti doktrin, kebijakan, strategi dan lain-lain,” tuturnya.

Octavian menilai, pola di Eropa maupun Amerika Serikat mensyaratkan para kandidat doktor untuk menulis artikel ilmiah bersumber dari hasil penelitian yang harus dipubikasikan dalam jurnal internasional terakreditasi.

“Hasil benchmarking juga dapat dimanfaatkan untuk menyiapkan asisten dosen di Unhan berangkat ke Eropa dan Amerika Serikat melalui skema lembaga pengelola dana pendidikan (LPDP) meraih berbagai cabang ilmu pertahanan program studi S-3. Nantinya kembali ke Unhan sebagai dosen pengampu mata kuliah dan dosen peneliti,” jelasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9214 seconds (0.1#10.140)