Akreditasi Institusi, Unhan Terintegrasi ke Sistem Diknas
Akreditasi Institusi, Unhan Terintegrasi ke Sistem Diknas
A
A
A
JAKARTA - Universitas Pertahanan (Unhan) terus meningkatkan kualitasnya dengan melaksanakan akreditasi institusi. Hal ini merupakan tindak lanjut dari keberhasilan Unhan setelah meraih akreditasi pada Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) dan Fakultas Strategi Pertahanan (FSP) beserta seluruh program studi (Prodi).
"Beberapa waktu sebelumnya, seluruh Prodi telah mendapat akreditasi 'B' dan bahkan dua Prodi mendapat akreditasi 'A' yaitu Prodi Strategi Perang Semesta dan Prodi Peperangan Asimetris," ujar Dekan FMP Laksda TNI Amarulla Octavian lewat rilis yang diterima Sindonews, Selasa (13/12/2016).
Menurut Octavian, selama beberapa hari Unhan menerima Tim Asesor dari Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi Kementerian Ristek dan Dikti, yang terdiri dari Paulus Israwan Setyoko, Gagoek Hardiman dan I Made Sudarma.
Tim Asesor tersebut diterima secara resmi oleh Rektor Unhan Letjen TNI I Wayan Midhio, didampingi Warek Dadang Gu na wan, Warek 2 Laksda TNI Rusmali, Warek 3 Marsda TNI Agus Sudarya,
Termasuk Dekan FMP Laksda TNI Amarulla Octavian, Dekan FSP Mayjen TNI I Gede Sumertha, Kepala LP2M Sutrimo dan pejabat Unhan lainnya. Tampak hadir para guru besar Unhan, seperti Purnomo Yusgiantoro, Budi Susilo Supandji, M Sidik Budoyo dan para dosen tetap.
Ketua panitia penerimaan sekaligus Kepala LP3M Laksda TNI Supartono memimpin seluruh staf Unhan mengikuti akreditasi sesuai mekanisme yang diatur oleh Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Bagi Kemenristekdikti, sambung dia, akreditasi Unhan merupakan bentuk standarisasi yang memungkinkan Unhan dapat terintegrasi ke dalam Sisdiknas. "Akreditasi ini merupakan bentuk komitmen Unhan untuk meningkatkan kapasitas institusi dalam penyelenggaraan pendidikan dan mewujudkan visi Unhan sebagai World Class University (WCU) pada 2024," katanya.
Dalam kesempatan itu, para Asesor juga meninjau beberapa fasilitas yang dimiliki Unhan seperti Laboratorium Bahasa, Laboratorium Cyber, e-library dan Auditorium. "Pada 2017 mendatang diharapkan Unhan dapat melaksanakan akreditasi internasional guna memperoleh kesetaraan dengan Universitas Pertahanan negara-negara lain di dunia," kata dia.
"Beberapa waktu sebelumnya, seluruh Prodi telah mendapat akreditasi 'B' dan bahkan dua Prodi mendapat akreditasi 'A' yaitu Prodi Strategi Perang Semesta dan Prodi Peperangan Asimetris," ujar Dekan FMP Laksda TNI Amarulla Octavian lewat rilis yang diterima Sindonews, Selasa (13/12/2016).
Menurut Octavian, selama beberapa hari Unhan menerima Tim Asesor dari Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi Kementerian Ristek dan Dikti, yang terdiri dari Paulus Israwan Setyoko, Gagoek Hardiman dan I Made Sudarma.
Tim Asesor tersebut diterima secara resmi oleh Rektor Unhan Letjen TNI I Wayan Midhio, didampingi Warek Dadang Gu na wan, Warek 2 Laksda TNI Rusmali, Warek 3 Marsda TNI Agus Sudarya,
Termasuk Dekan FMP Laksda TNI Amarulla Octavian, Dekan FSP Mayjen TNI I Gede Sumertha, Kepala LP2M Sutrimo dan pejabat Unhan lainnya. Tampak hadir para guru besar Unhan, seperti Purnomo Yusgiantoro, Budi Susilo Supandji, M Sidik Budoyo dan para dosen tetap.
Ketua panitia penerimaan sekaligus Kepala LP3M Laksda TNI Supartono memimpin seluruh staf Unhan mengikuti akreditasi sesuai mekanisme yang diatur oleh Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Bagi Kemenristekdikti, sambung dia, akreditasi Unhan merupakan bentuk standarisasi yang memungkinkan Unhan dapat terintegrasi ke dalam Sisdiknas. "Akreditasi ini merupakan bentuk komitmen Unhan untuk meningkatkan kapasitas institusi dalam penyelenggaraan pendidikan dan mewujudkan visi Unhan sebagai World Class University (WCU) pada 2024," katanya.
Dalam kesempatan itu, para Asesor juga meninjau beberapa fasilitas yang dimiliki Unhan seperti Laboratorium Bahasa, Laboratorium Cyber, e-library dan Auditorium. "Pada 2017 mendatang diharapkan Unhan dapat melaksanakan akreditasi internasional guna memperoleh kesetaraan dengan Universitas Pertahanan negara-negara lain di dunia," kata dia.
(kri)
Explore More