Menristek Dikti Akui Anggaran Beasiswa Masih Terbatas
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah mengakui tidak bisa memberikan beasiswa kepada seluruh mahasiswa. Tahun depan anggaran hanya disediakan untuk 1,5 juta mahasiswa di Tanah Air.
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohammad Nasir mengatakan, jumlah mahasiswa di Indonesia berjumlah 7,5 juta orang. Sementara anggaran beasiswa tahun depan hanya sebesar Rp3,5 triliun untuk kuota 1,5 juta mahasiswa.
“Kalau dari pemerintah seluruhnya masih tidak mungkin untuk menggratiskan semuanya. Tapi di sisi lain kebutuhan pembiayaan pendidikan tinggi, khususnya di daerah terdepan terluar dan tertinggal sangat dibutuhkan,” tutur Nasir di Kantor Kemenristek Dikti, Jakarta, Rabu (21/12/2016).
Kendati ada penurunan anggaran pada tahun 2017 mendatang, namun dana alokasi untuk beasiswa anak-anak Indonesia ditingkatkan dengan cara mengeliminasi mana yang tidak terlalu penting, kemudian mengalokasikannya untuk pendidikan.
Oleh karena itu, kata Nasir, Kemenristek Dikti terus mencari dukungan dan bantuan pihak lain, terutama dari kalangan dunia usaha lewat program tanggung jawab perusahaan atau corporate social responsibility (CSR).
Di lokasi yang sama, Presiden Direktur Lippo Group Theo L Sambuaga mengatakan, pihaknya memberikan beasiswa khususnya kepada mahasiswa di pelosok daerah.
Tahun ini pihaknya memberikan beasiswa Rp1,5 miliar untuk 10 perguruan tinggi, yakni Politeknik Negeri Batam, Poltek Negeri Sriwijaya, Poltek Negeri Banjarmasin, Poltek Negeri Samarinda, Poltek Negeri Ujung Pandang, Universitas Sulawesi Barat, Universitas Sebelas Maret, Universitas Jember, Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas Timor.
“Sejak tahun 2011 sudah 60 PTN dari seluruh pelosok Indonesia yang menerima bantuan ini. di mana setiap tahunnya diberikan kepada 10 penerima. Hal ini sesuai arahan Menristekdikti dimana bantuan tersebut diberikan khususnya PTN yang ada di daerah-daerah pelosok Tanah Air,” tuturnya.
Theo menyampaikan, beasiswa sudah semestinya diberikan kepada mahasiswa berprestasi, khususnya dari kalangan tidak mampu atau berpendapatan rendah.
Menurut dia, pemberian beasiswa untuk memotivasi mahasiwa dalam meraih prestasi.
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohammad Nasir mengatakan, jumlah mahasiswa di Indonesia berjumlah 7,5 juta orang. Sementara anggaran beasiswa tahun depan hanya sebesar Rp3,5 triliun untuk kuota 1,5 juta mahasiswa.
“Kalau dari pemerintah seluruhnya masih tidak mungkin untuk menggratiskan semuanya. Tapi di sisi lain kebutuhan pembiayaan pendidikan tinggi, khususnya di daerah terdepan terluar dan tertinggal sangat dibutuhkan,” tutur Nasir di Kantor Kemenristek Dikti, Jakarta, Rabu (21/12/2016).
Kendati ada penurunan anggaran pada tahun 2017 mendatang, namun dana alokasi untuk beasiswa anak-anak Indonesia ditingkatkan dengan cara mengeliminasi mana yang tidak terlalu penting, kemudian mengalokasikannya untuk pendidikan.
Oleh karena itu, kata Nasir, Kemenristek Dikti terus mencari dukungan dan bantuan pihak lain, terutama dari kalangan dunia usaha lewat program tanggung jawab perusahaan atau corporate social responsibility (CSR).
Di lokasi yang sama, Presiden Direktur Lippo Group Theo L Sambuaga mengatakan, pihaknya memberikan beasiswa khususnya kepada mahasiswa di pelosok daerah.
Tahun ini pihaknya memberikan beasiswa Rp1,5 miliar untuk 10 perguruan tinggi, yakni Politeknik Negeri Batam, Poltek Negeri Sriwijaya, Poltek Negeri Banjarmasin, Poltek Negeri Samarinda, Poltek Negeri Ujung Pandang, Universitas Sulawesi Barat, Universitas Sebelas Maret, Universitas Jember, Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas Timor.
“Sejak tahun 2011 sudah 60 PTN dari seluruh pelosok Indonesia yang menerima bantuan ini. di mana setiap tahunnya diberikan kepada 10 penerima. Hal ini sesuai arahan Menristekdikti dimana bantuan tersebut diberikan khususnya PTN yang ada di daerah-daerah pelosok Tanah Air,” tuturnya.
Theo menyampaikan, beasiswa sudah semestinya diberikan kepada mahasiswa berprestasi, khususnya dari kalangan tidak mampu atau berpendapatan rendah.
Menurut dia, pemberian beasiswa untuk memotivasi mahasiwa dalam meraih prestasi.
(dam)