ESQ Business School Gelar Lomba Karya Tulis Ilmiah
A
A
A
JAKARTA - Untuk meningkatkan budaya menulis, ESQ Business School menyelenggarakan lomba menulis karya tulis ilmiah tingkat nasional. CEO ESQ Group Ary Ginanjar mengatakan, lomba karya tulis ilmiah ini diikuti puluhan peserta dari berbagai civitas.
"Ada puluhan peserta dari kalangan mahasiswa, dosen dan peneliti," kata Ary Ginanjar di Jakarta Selatan, Jumat (23/12/2016).
Ary menjelaskan, lomba menulis karya tulis ilmiah ini dalam rangka menyambut dies natalis keempat ESQ Business School. Acara yang berlangsung di auditorium ESQ Business School ini, selain dies natalis, pihaknya juga berupaya merangsang peneliti muda untuk menulis.
"Jadi best paper award ini juga dalam rangka mengkampanyekan gerakan Indonesia menulis," ujarnya.
Untuk hadiah utama diberikan pergi umroh bila beragama muslim atau berangkat tour ke Korea. Sedangkan untuk peringkat dua sampai lima mendapatkan uang tunai mulai dari Rp1-5juta.
"Jadi apa yang kita lakukan ini tujuannya adalah untuk merangsang gerakan Indonesia menulis," tukasnya.
Ketua Gerakan Indonesia Menulis (Grimis) Evy Kartini menambahkan, kegiatan ini juga untuk merangsang masyarakat Indonesia melahirkan penulis andal terkait karya ilmiah.
"Hasil dari lomba ini menunjukkan pada dunia bahwa kita eksis. Ketika tulisan dibaca, maka internasional memberi sitasi atau impact. Makin banyak dunia mensitasi tulisan kita, Indonesia makin naik keberadaannya dalam dunia pendidikan," kata Evvy di Gedung 165 ESQ, Cilandak, Jakarta Selatan.
"Ada puluhan peserta dari kalangan mahasiswa, dosen dan peneliti," kata Ary Ginanjar di Jakarta Selatan, Jumat (23/12/2016).
Ary menjelaskan, lomba menulis karya tulis ilmiah ini dalam rangka menyambut dies natalis keempat ESQ Business School. Acara yang berlangsung di auditorium ESQ Business School ini, selain dies natalis, pihaknya juga berupaya merangsang peneliti muda untuk menulis.
"Jadi best paper award ini juga dalam rangka mengkampanyekan gerakan Indonesia menulis," ujarnya.
Untuk hadiah utama diberikan pergi umroh bila beragama muslim atau berangkat tour ke Korea. Sedangkan untuk peringkat dua sampai lima mendapatkan uang tunai mulai dari Rp1-5juta.
"Jadi apa yang kita lakukan ini tujuannya adalah untuk merangsang gerakan Indonesia menulis," tukasnya.
Ketua Gerakan Indonesia Menulis (Grimis) Evy Kartini menambahkan, kegiatan ini juga untuk merangsang masyarakat Indonesia melahirkan penulis andal terkait karya ilmiah.
"Hasil dari lomba ini menunjukkan pada dunia bahwa kita eksis. Ketika tulisan dibaca, maka internasional memberi sitasi atau impact. Makin banyak dunia mensitasi tulisan kita, Indonesia makin naik keberadaannya dalam dunia pendidikan," kata Evvy di Gedung 165 ESQ, Cilandak, Jakarta Selatan.
(maf)