Prof Geoffrey Beri Kuliah Umum Kemaritiman ke Sivitas Unhan dan UI
A
A
A
DEPOK - Prof Geoffrey Till dari Corbett Centre, King’s College, London memberikan kuliah umum kepada sivitas akademika Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Pertahanan (Unhan) di Auditorium Juwono Sudarsono, FISIP UI, Depok, kemarin.
Kuliah umum yang mengambil tema The Rise and Fall of Maritime Power in World History: Lessons for Indonesia ini, dibuka secara resmi oleh Dekan FISIP UI Arie Setiabudi Soesilo. Kuliah tersebut membahas faktor-faktor utama jatuh-bangunnya beberapa negara sebagai maritime power.
"Sehingga dapat secara jelas ditarik pelajaran yang penting untuk Indonesia," ujar Dosen Fakultas Manajemen Pertahanan Unhan Susaningtyas Kertopati.
Perempuan yang akrab disapa Nuning ini mengatakan, secara umum kebijakan nasional saat ini yang berorientasi ke maritim sudah tepat sesuai geopolitik Wawasan Nusantara.
"Untuk Indonesia “being maritime” adalah memiliki kepentingan maritim sedangkan “being maritime power” adalah memiliki kekuatan mempertahankan kepentingan maritime," paparnya.
Warek I Unhan Dadang Gunawan mengatakan, kegiatan akademik ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa Unhan untuk memahami cara pandang pemikir Barat atas visi kemaritiman Indonesia.
"Ini juga merupakan wujud nyata kontribusi Unhan menjabarkan dan mengimplementasikan visi nasional Poros Maritim Dunia," ujarnya.
Kuliah umum bersifat terbuka ini dihadiri dari kalangan pemerintah seperti dari Kemenko Maritim dan Sumda, Kemenko Polhukam, Kemhan, Kemlu, Kementerian KKP, Mabes AL, Bakamla, Koarmabar dan Satgas 115. Hadir pula para pengamat, peneliti dan lembaga swadaya masyarakat (LSM), CSIS, Institut Maritim Indonesia dan Jane’s Defence Indonesia.
Termasuk Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) Laksda TNI Amarulla Octavian yang memimpin langsung mahasiswa Unhan dari Program Studi (Prodi) Keamanan Maritim, bersama-sama mahasiswa UI serta Perwira Siswa (Pasis) Sekolah Staf dan Komando TNI AL (Seskoal) menyimak kuliah umum tersebut. Para peserta tampak antusias mengikuti kuliah umum tersebut. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan.
Kuliah umum yang mengambil tema The Rise and Fall of Maritime Power in World History: Lessons for Indonesia ini, dibuka secara resmi oleh Dekan FISIP UI Arie Setiabudi Soesilo. Kuliah tersebut membahas faktor-faktor utama jatuh-bangunnya beberapa negara sebagai maritime power.
"Sehingga dapat secara jelas ditarik pelajaran yang penting untuk Indonesia," ujar Dosen Fakultas Manajemen Pertahanan Unhan Susaningtyas Kertopati.
Perempuan yang akrab disapa Nuning ini mengatakan, secara umum kebijakan nasional saat ini yang berorientasi ke maritim sudah tepat sesuai geopolitik Wawasan Nusantara.
"Untuk Indonesia “being maritime” adalah memiliki kepentingan maritim sedangkan “being maritime power” adalah memiliki kekuatan mempertahankan kepentingan maritime," paparnya.
Warek I Unhan Dadang Gunawan mengatakan, kegiatan akademik ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa Unhan untuk memahami cara pandang pemikir Barat atas visi kemaritiman Indonesia.
"Ini juga merupakan wujud nyata kontribusi Unhan menjabarkan dan mengimplementasikan visi nasional Poros Maritim Dunia," ujarnya.
Kuliah umum bersifat terbuka ini dihadiri dari kalangan pemerintah seperti dari Kemenko Maritim dan Sumda, Kemenko Polhukam, Kemhan, Kemlu, Kementerian KKP, Mabes AL, Bakamla, Koarmabar dan Satgas 115. Hadir pula para pengamat, peneliti dan lembaga swadaya masyarakat (LSM), CSIS, Institut Maritim Indonesia dan Jane’s Defence Indonesia.
Termasuk Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) Laksda TNI Amarulla Octavian yang memimpin langsung mahasiswa Unhan dari Program Studi (Prodi) Keamanan Maritim, bersama-sama mahasiswa UI serta Perwira Siswa (Pasis) Sekolah Staf dan Komando TNI AL (Seskoal) menyimak kuliah umum tersebut. Para peserta tampak antusias mengikuti kuliah umum tersebut. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan.
(maf)