Rektor Dipilih Presiden, Persoalan Semakin Runyam

Jum'at, 02 Juni 2017 - 08:32 WIB
Rektor Dipilih Presiden,...
Rektor Dipilih Presiden, Persoalan Semakin Runyam
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih menanggapi polemik soal wacana pengangkatan rektor perguruan tinggi yang langsung dipilih oleh presiden.

Fikri lebih menyarankan agar sudah saatnya pemerintah semakin memberikan urusan berdemokrasi dalam pemilihan rektor kepada internal perguruan tinggi.

Menurut dia, pemilihan rektor oleh presiden bisa membuat persoalan menjadi runyam, khususnya terkait penyelesain kemelut di internal perguruan tinggi. "Sebab birokrasi menjadi semakin panjang sampai ke presiden," kata Fikri dalam keterangan persnya, Jumat (2/6/2017).

Padahal, kata Fikri, selama ini penyelesaian kemelut pemilihan rektor yang hanya ditangani Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti)sangat lama. Apalagi jika pemilihan rektor ditentukan oleh presiden.

“Sebagai contoh, untuk setingkat PP (peraturan pemerintah) saja sebagai mandat dari UU yang sudah ditetapkan DPR bahkan sudah sangat lama diundangkan oleh Mensesneg, banyak ratusan jumlahnya yang tak kunjung terbit karena harus disetujui dan ditandangani oleh presiden. Ini tentu birokrasi yang sangat tidak praktis, tidak modern,” tutur Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ini. (Baca juga: Klarifikasi Mendagri Soal Rektor Dipilih Presiden )

Dia menyarankan pemerintah mempercayakan urusan pemilihan rektor kepada internal perguruan tinggi. “Agar lebih mandiri, dan agar bisa terus mengonsolidasikan kehidupan demokrasi di kampus. Tidak hanya pada tataran teori, namun menjadi ajang untuk menerapkan ilmu mereka,” papar legislator asal Daerah Pemilihan Jawa Tengah IX ini.

Dia mengakui selama ini ada persoalan terkait konsolidasi praktik berdemokrasi di kalangan sivitas akademika terkait dengan regulasi pemilihan rektor, yakni 30% suara menjadi hak Menristekdikti.

Alhasil, kata dia, orang yang mendapatkan suara tertinggi dalam proses pemilihan akhirnya tidak terpilih karena tidak mendapat dukungan menteri.

Dalam pidato saat Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila, Kamis 1 Juni 2017, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengeluarkan pernyataan pemilihan rektor, baik swasta maupun negeri akan beralih dari Menristekdikti menjadi langsung dipilih oleh presiden.

Hal itu diungkapkan Mendagri Tjahjo dalam rangka untuk lebih membumikan ideologi Pancasila, termasuk di lingkungan pendidikan. Sehingga pemerintah dapat memberikan pemahaman dan sanksi terhadap siapapun baik yang sengaja maupun terang-terangan menolak Pancasila.
(dam)
Berita Terkait
Transparansi dan Akuntabilitas...
Transparansi dan Akuntabilitas dalam Pemilihan Rektor  
Selamat, Tiga Calon...
Selamat, Tiga Calon Rektor Universitas Pancasila Berhasil Ditetapkan Senat
Prof Arief S Kartasasmita...
Prof Arief S Kartasasmita Jadi Rektor Unpad Periode 2024-2029, Ditarget Pendapatan Rp3 Triliun
Harus Bergelar Doktor,...
Harus Bergelar Doktor, Ini Tahapan Pemilihan Bakal Calon Rektor UI 2024-2029
Universitas Brawijaya...
Universitas Brawijaya akan Gelar Pemilihan Rektor Baru
3 Dekan Bertarung di...
3 Dekan Bertarung di Pemilihan Rektor Unhas
Berita Terkini
Ini 49 PTN Satker yang...
Ini 49 PTN Satker yang Akan Menerima Tukin Dosen, Cek Kampusmu
13 menit yang lalu
Dosen MNC University...
Dosen MNC University Dorong BUMDES Perkuat Kolaborasi untuk Promosi Digital
1 jam yang lalu
Tingkatkan Jumlah Mahasiswa...
Tingkatkan Jumlah Mahasiswa Penerima, Mendikti Dorong Pemda Inisiasi KIP Kuliah Daerah
4 jam yang lalu
Mendikti Saintek akan...
Mendikti Saintek akan Luncurkan Program Ini di Hardiknas 2025, Kampus Siap-siap!
5 jam yang lalu
MNC Sekuritas dan MNC...
MNC Sekuritas dan MNC University Resmikan Kerja Sama Edukasi, Sinergi Kembangkan Pasar Modal
7 jam yang lalu
Nekad atau Nekat, Mana...
Nekad atau Nekat, Mana Penulisan yang Benar?
9 jam yang lalu
Infografis
Presiden Trump: Zelensky...
Presiden Trump: Zelensky Belum Siap untuk Perdamaian
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved