Tingkatkan Daya Saing, Perguruan Tinggi Perlu Program Internasional
A
A
A
JAKARTA - Tren mahasiswa lintas batas saat ini sedang marak di dunia pendidikan tinggi di dunia termasuk di Indonesia. Akan tetapi, bagaimana dengan peraturan dan mekanisme di Indonesia.
Apakah memungkinkan Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia bersaing secara global dalam era pendidikan lintas batas ini. Dalam menghadapi globalisasi, PT didorong untuk melakukan program internasional guna meningkatkan kompetensi dan daya saing bangsa.
Rektor Universitas Kristen Petra Surabaya, Prof Rolly Intan mengatakan, upaya ini didukung penuh oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), dengan memberikan hibah kepada universitas terpilih di Indonesia.
"Upaya program internasionalisasi ini dipegang langsung oleh Kantor Urusan Internasional (KUI) di tiap Perguruan Tinggi," kata Rolly Intan di Surabaya, Sabtu (15/7/2017).
Ditambahkan Rolly, penyelenggaraan Workshop Pengembangan Program Internasionalisasi Perguruan Tinggi Indonesia (Forum Kantor Urusan Internasional se-Indonesia) sesuai dengan mandat dari Kemenristek DIKTI yang digelar oleh Biro Administrasi Kerjasama dan Pengembangan (BAKP) UK Petra selama tiga hari berturut-turut mulai hari Jumat-Minggu tanggal 14-16 Juli 2017.
"Kemenristekdikti meminta UK Petra menjadi tuan rumah perhelatan nasional ini yang disupport penuh oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya," ucapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, tercatat kurang lebih 150 peserta dari 125 perguruan tinggi di Indonesia ikut berpartisipasi.
"Kami akan membicarakan banyak hal diantaranya usulan program baru, evaluasi kegiatan yang sudah berjalan, pendanaan hingga penyiapan SDM," ujarnya.
Apakah memungkinkan Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia bersaing secara global dalam era pendidikan lintas batas ini. Dalam menghadapi globalisasi, PT didorong untuk melakukan program internasional guna meningkatkan kompetensi dan daya saing bangsa.
Rektor Universitas Kristen Petra Surabaya, Prof Rolly Intan mengatakan, upaya ini didukung penuh oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), dengan memberikan hibah kepada universitas terpilih di Indonesia.
"Upaya program internasionalisasi ini dipegang langsung oleh Kantor Urusan Internasional (KUI) di tiap Perguruan Tinggi," kata Rolly Intan di Surabaya, Sabtu (15/7/2017).
Ditambahkan Rolly, penyelenggaraan Workshop Pengembangan Program Internasionalisasi Perguruan Tinggi Indonesia (Forum Kantor Urusan Internasional se-Indonesia) sesuai dengan mandat dari Kemenristek DIKTI yang digelar oleh Biro Administrasi Kerjasama dan Pengembangan (BAKP) UK Petra selama tiga hari berturut-turut mulai hari Jumat-Minggu tanggal 14-16 Juli 2017.
"Kemenristekdikti meminta UK Petra menjadi tuan rumah perhelatan nasional ini yang disupport penuh oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya," ucapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, tercatat kurang lebih 150 peserta dari 125 perguruan tinggi di Indonesia ikut berpartisipasi.
"Kami akan membicarakan banyak hal diantaranya usulan program baru, evaluasi kegiatan yang sudah berjalan, pendanaan hingga penyiapan SDM," ujarnya.
(maf)