8 Perguruan Tinggi Terlibat dalam Program IPB Goes to Field
A
A
A
BOGOR - Ratusan mahasiswa peserta Institut Pertanian Bogor (IPB) Goes to Field (IGTF) 2017 resmi dilepas menuju berbagai lokasi di Indonesia, Selasa (18/7/2017). Mereka dilepas langsung Rektor IPB), Prof Herry Suhardiyanto dari Auditorium Andi Hakim Nasoetion Kampus IPB Dramaga Bogor.
IGTF 2017 juga melibatkan tujuh perguruan tinggi lain, yakni Universitas Islam Negeri Sunan (UIN) Ampel Surabaya, Rajamangala University of Technology Thanyaburi Thailand, Universiti Putera Malaysia, Universitas Paramadina, Poltekes Kemenkes Tasikmalaya, Universitas Sriwijaya (Unsri), dan Universitas Islam Kediri.
Prof Hery menjelaskan, IGTF adalah kegiatan pendidikan dalam bentuk pembelajaran mahasiswa bersama masyarakat dengan cara tinggal, beradaptasi, dan bekerja bersama-sama masyarakat. "Sejumlah mahasiswa dan dosen IPB turun ke lapangan untuk mengatasi permasalahan di masyarakat. Status IGTF adalah kegiatan non-kurikuler yang dilakukan secara sukarela oleh mahasiswa yang berminat," jelasnya.
Pihaknya menyampaikan selamat bergabung kepada para peserta IGTF 2017, baik mahasiswa IPB maupun mahasiswa ketujuh perguruan tinggi.
“Saya sangat senang bisa bertemu dan bekerjasama dengan saudara-saudara dari berbagai bidang dalam melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor Rajamangala University of Technology Thanyaburi Thailand yang diwakili oleh Assoc Prof. Wallop Promthong menyambut baik adanya program IGTF ini. “Kegiatan IGTF semacam ini harus ada di setiap perguran tinggi untuk mengasah kepedulian, mengasah kebersamaan, membangun dan belajar bersama masyarakat, dan membangun bangsa secara langsung,” ucapnya.
Hal senada diungkapkan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof Ali Mufrodi. Ia menilai IGTF sangat luhur dan bermanfaat untuk membangun masyarakat. Karenanya, UIN Sunan Ampel Surabaya sangat berterima kasih kepada IPB yang telah mengajak serta pihaknya dalam program IGTF 2017.
"Kegiatan ini merupakan yang ketiga kalinya diikuti oleh UIN Sunan Ampel Surabaya untuk terjun langsung melakukan pengabdian kepada masyarakat dan meningkatkan soft skills di masyarakat," ucapnya.
Ketua Panitia IGTF 2017 dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB, I Wayan Astika menjelaskan, IGTF dirancang sebagai salah satu program pengabdian kepada masyarakat untuk mendukung visi IPB berupa pengarusutamaan pertanian. Idenya digagas pada 2008 dan terlaksana mulai 2009. Dengan demikian kini IGTF telah berjalan selama sembilan tahun.
Peserta IGTF 2017 terdiri atas 241 dari mahasiswa IPB, 2 mahasiswa Universitas Paramadina, 24 mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya, 6 mahasiswa Universitas Islam Kediri, 13 mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Tasikmalaya, 6 mahasiswa Unsri Palembang, 20 mahasiswa University Of Technology Thanyaburi Thailand, dan 4 mahasiswa Universitas Putera Malasyia.
Lokasi yang menjadi kegiatan IGTF 2017, di antaranya Program Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) di Kabupaten Muara Enim, Program Ramah Anak di Kabupaten Tasikmalaya, Pengembangan Desa Wisata di Kabupaten Tegal, Penggalian Kearifan Lokal di Kabupaten Tegal, dan Tata Kelola Irigasi di Kabupaten Pekalongan.
Selanjutnya, Pengolahan Pangan Hasil Pertanian di Kabupaten Madiun, Budidaya Padi Organik di Kabupaten Ngawi, Program SPR di Kabupaten Kediri, Program SPR di Kabupaten Pasuruan, Program Kesehatan Hewan di Kabupaten Gianyar, Program SPR di Kabupaten Pinrang, Program Klinik Tanaman di Kabupaten Tapanuli Utara, dan Budidaya Padi di Kabupaten Serdangbedagai.
IGTF 2017 juga melibatkan tujuh perguruan tinggi lain, yakni Universitas Islam Negeri Sunan (UIN) Ampel Surabaya, Rajamangala University of Technology Thanyaburi Thailand, Universiti Putera Malaysia, Universitas Paramadina, Poltekes Kemenkes Tasikmalaya, Universitas Sriwijaya (Unsri), dan Universitas Islam Kediri.
Prof Hery menjelaskan, IGTF adalah kegiatan pendidikan dalam bentuk pembelajaran mahasiswa bersama masyarakat dengan cara tinggal, beradaptasi, dan bekerja bersama-sama masyarakat. "Sejumlah mahasiswa dan dosen IPB turun ke lapangan untuk mengatasi permasalahan di masyarakat. Status IGTF adalah kegiatan non-kurikuler yang dilakukan secara sukarela oleh mahasiswa yang berminat," jelasnya.
Pihaknya menyampaikan selamat bergabung kepada para peserta IGTF 2017, baik mahasiswa IPB maupun mahasiswa ketujuh perguruan tinggi.
“Saya sangat senang bisa bertemu dan bekerjasama dengan saudara-saudara dari berbagai bidang dalam melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor Rajamangala University of Technology Thanyaburi Thailand yang diwakili oleh Assoc Prof. Wallop Promthong menyambut baik adanya program IGTF ini. “Kegiatan IGTF semacam ini harus ada di setiap perguran tinggi untuk mengasah kepedulian, mengasah kebersamaan, membangun dan belajar bersama masyarakat, dan membangun bangsa secara langsung,” ucapnya.
Hal senada diungkapkan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof Ali Mufrodi. Ia menilai IGTF sangat luhur dan bermanfaat untuk membangun masyarakat. Karenanya, UIN Sunan Ampel Surabaya sangat berterima kasih kepada IPB yang telah mengajak serta pihaknya dalam program IGTF 2017.
"Kegiatan ini merupakan yang ketiga kalinya diikuti oleh UIN Sunan Ampel Surabaya untuk terjun langsung melakukan pengabdian kepada masyarakat dan meningkatkan soft skills di masyarakat," ucapnya.
Ketua Panitia IGTF 2017 dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB, I Wayan Astika menjelaskan, IGTF dirancang sebagai salah satu program pengabdian kepada masyarakat untuk mendukung visi IPB berupa pengarusutamaan pertanian. Idenya digagas pada 2008 dan terlaksana mulai 2009. Dengan demikian kini IGTF telah berjalan selama sembilan tahun.
Peserta IGTF 2017 terdiri atas 241 dari mahasiswa IPB, 2 mahasiswa Universitas Paramadina, 24 mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya, 6 mahasiswa Universitas Islam Kediri, 13 mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Tasikmalaya, 6 mahasiswa Unsri Palembang, 20 mahasiswa University Of Technology Thanyaburi Thailand, dan 4 mahasiswa Universitas Putera Malasyia.
Lokasi yang menjadi kegiatan IGTF 2017, di antaranya Program Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) di Kabupaten Muara Enim, Program Ramah Anak di Kabupaten Tasikmalaya, Pengembangan Desa Wisata di Kabupaten Tegal, Penggalian Kearifan Lokal di Kabupaten Tegal, dan Tata Kelola Irigasi di Kabupaten Pekalongan.
Selanjutnya, Pengolahan Pangan Hasil Pertanian di Kabupaten Madiun, Budidaya Padi Organik di Kabupaten Ngawi, Program SPR di Kabupaten Kediri, Program SPR di Kabupaten Pasuruan, Program Kesehatan Hewan di Kabupaten Gianyar, Program SPR di Kabupaten Pinrang, Program Klinik Tanaman di Kabupaten Tapanuli Utara, dan Budidaya Padi di Kabupaten Serdangbedagai.
(thm)