Kawal Perpres Penguatan Pendidikan Karakter, FKDT Gelar Rakernas
A
A
A
JAKARTA - Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) bertekad mengawal program terbaru Pemerintah yakni, penguatan pendidikan karakter (PPK) sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87/2017.
Untuk menyatukan visi sekaligus menyinkronkan program ini, FKDT mulai hari ini hingga Rabu (13/9/2017), menggelar rapat kerja nasional (rakernas) di Jakarta.
Selain rakernas, hari ini juga dilakukan pengukuhan kepengurusan baru FKDT di bawah kepemimpinan Ketua Umum Lukman Hakim.
Lukman menilai, tugas mengawal Perpres itu jauh lebih penting agar produk turunannya seperti Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) dan Peraturan Menteri Agama (PMA) tidak berpotensi mematikan MDT.
"Aturan termasuk petunjuk teknis dan pelaksana nanti harus menguatkan lembaga pendidikan keagamaan ini," ujar Lukman di sela-sela acara pengukuhan, Selasa (12/9/2017).
FKDT menaungi tidak kurang dari 84.966 madrasah diniyah takmiliyah (MDT) dengan 6.369.382 santri dan 443.842 ustaz yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Madrasah Diniyah adalah kebanggaan Indonesia karena warisan Walisongo dan warisan para ulama, yang sampai hari ini tetap eksis, walau mendapat gempuran dan tantangan yang kompleks.
Lembaga ini telah berkontribusi besar, mendidik anak bangsa ber-akhlak alkarimah, berbudi pekerti luhur, mempunyai pemahaman agama (tafaqquh fiddin) yang kuat dan mengajarkan bagaimana mencintai negara dan bangsanya.
"Sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk mempertahankan, mengembangkan dan mewariskan MDT sebagai warisan Walisongo dan para ulama ini," ujarnya.
Dari data Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, MDT berjumlah 84.796 lembaga yang terdiri atas jenjang MDT Ula sebanyak 72.853 lembaga, wustha sebanyak 10.330 lembaga, dan MDT Ulya sebanyak 1.613 lembaga.
Adapun jumlah santri yang mengikuti layaan MDT ini berjumlah 6.000.062 santri, yang terdiri atas santri MDT jenjang ula sebanyak 5.472,140 jiwa, wustha sebanyak 451,989 jiwa, dan ulya sebanyak 75,933 jiwa. Adapun jumlah guru MDT secara total berjumlah 443.842 orang.
Untuk menyatukan visi sekaligus menyinkronkan program ini, FKDT mulai hari ini hingga Rabu (13/9/2017), menggelar rapat kerja nasional (rakernas) di Jakarta.
Selain rakernas, hari ini juga dilakukan pengukuhan kepengurusan baru FKDT di bawah kepemimpinan Ketua Umum Lukman Hakim.
Lukman menilai, tugas mengawal Perpres itu jauh lebih penting agar produk turunannya seperti Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) dan Peraturan Menteri Agama (PMA) tidak berpotensi mematikan MDT.
"Aturan termasuk petunjuk teknis dan pelaksana nanti harus menguatkan lembaga pendidikan keagamaan ini," ujar Lukman di sela-sela acara pengukuhan, Selasa (12/9/2017).
FKDT menaungi tidak kurang dari 84.966 madrasah diniyah takmiliyah (MDT) dengan 6.369.382 santri dan 443.842 ustaz yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Madrasah Diniyah adalah kebanggaan Indonesia karena warisan Walisongo dan warisan para ulama, yang sampai hari ini tetap eksis, walau mendapat gempuran dan tantangan yang kompleks.
Lembaga ini telah berkontribusi besar, mendidik anak bangsa ber-akhlak alkarimah, berbudi pekerti luhur, mempunyai pemahaman agama (tafaqquh fiddin) yang kuat dan mengajarkan bagaimana mencintai negara dan bangsanya.
"Sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk mempertahankan, mengembangkan dan mewariskan MDT sebagai warisan Walisongo dan para ulama ini," ujarnya.
Dari data Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, MDT berjumlah 84.796 lembaga yang terdiri atas jenjang MDT Ula sebanyak 72.853 lembaga, wustha sebanyak 10.330 lembaga, dan MDT Ulya sebanyak 1.613 lembaga.
Adapun jumlah santri yang mengikuti layaan MDT ini berjumlah 6.000.062 santri, yang terdiri atas santri MDT jenjang ula sebanyak 5.472,140 jiwa, wustha sebanyak 451,989 jiwa, dan ulya sebanyak 75,933 jiwa. Adapun jumlah guru MDT secara total berjumlah 443.842 orang.
(maf)