Kekerasan Dalam Rumah Tangga Masih Tinggi di Indonesia
A
A
A
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohanna Susana Yembise mengungkapkan bahwa angka kekerasan dalam rumah tangga hingga kini masih cukup tinggi di Indonesia. Dia menambahkan, kaum perempuan dan anak-anak menjadi korbannya.
"Kekerasan dalam rumah tangga masih cukup tinggi, dan sangat tinggi di Indonesia," kata Yohanna dalam sambutannya di acara Sun Life Edufair 2017 di Mall Kota Kasablanka, Jakarta, Jumat (20/10/2017). Adapun Edufair 2017 hasil kerja sama antara Sun Life dengan KORAN SINDO dan SINDOnews.
Dalam kesempatan itu, dia mengungkapkan bahwa masih banyak guru di sekolah yang belum menerima Undang-undang tentang Perlindungan Anak. "Di mana kita berusaha untuk melindungi anak-anak ini, terutama pemerintah fokus terhadap anak-anak ini," tuturnya.
Maka itu, dia mengimbau para kepala sekolah, terutama yang hadir dalam Sun Life Edufair untuk mendukung bersama Undang-undang yang melindungi anak-anak Indonesia itu. Dia juga menyoroti masih banyaknya tindakan perundungan alias bullying di sekolah-sekolah.
"Mohon bullying ini supaya dihapuskan," tuturnya. Lebih lanjut dia mengatakan, mata rantai kekerasan kepada anak-anak harus diputuskan dari sekarang.
"Kalau tidak, pada saat mereka bertumbuh menjadi dewasa sampai berkeluarga, maka kekerasan itu akan muncul, mereka tetap akan meniru apa yang dilakukan oleh orang tua mereka di rumah dan juga di sekolah," ungkapnya.
"Kekerasan dalam rumah tangga masih cukup tinggi, dan sangat tinggi di Indonesia," kata Yohanna dalam sambutannya di acara Sun Life Edufair 2017 di Mall Kota Kasablanka, Jakarta, Jumat (20/10/2017). Adapun Edufair 2017 hasil kerja sama antara Sun Life dengan KORAN SINDO dan SINDOnews.
Dalam kesempatan itu, dia mengungkapkan bahwa masih banyak guru di sekolah yang belum menerima Undang-undang tentang Perlindungan Anak. "Di mana kita berusaha untuk melindungi anak-anak ini, terutama pemerintah fokus terhadap anak-anak ini," tuturnya.
Maka itu, dia mengimbau para kepala sekolah, terutama yang hadir dalam Sun Life Edufair untuk mendukung bersama Undang-undang yang melindungi anak-anak Indonesia itu. Dia juga menyoroti masih banyaknya tindakan perundungan alias bullying di sekolah-sekolah.
"Mohon bullying ini supaya dihapuskan," tuturnya. Lebih lanjut dia mengatakan, mata rantai kekerasan kepada anak-anak harus diputuskan dari sekarang.
"Kalau tidak, pada saat mereka bertumbuh menjadi dewasa sampai berkeluarga, maka kekerasan itu akan muncul, mereka tetap akan meniru apa yang dilakukan oleh orang tua mereka di rumah dan juga di sekolah," ungkapnya.
(pur)