Anggota Bertambah, Himpuni Tegaskan Tak Akan Berpolitik

JAKARTA - Rakernas I Perhimpunan Organisasi Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (Himpuni) yang digelar di Purwokerto, Jawa Tengah, 25-26 November 2017 mengesahkan enam anggota baru.

Dengan demikian, kini anggota Himpuni mencakup 32 organisasi alumni perguruan tinggi negeri (PTN).

Ketua Panitia Rakernas I Himpuni, Final Prajnanta menjelaskan, organisasi alumni yang baru bergabung, yakni Ikatan Keluarga Alumni Universitas Lampung (IKA Unila), Ikatan Keluarga Alumni Universitas Riau (IKA Unri), Ikatan keluarga Alumni Universitas Siliwangi (IKA Unsil), Ikatan Keluarga Alumni Universitas Negeri Semarang (IKA Unnes), Ikatan Keluarga Alumni Universitas Trunojoyo Madura (IKA UTM) dan Ikatan Keluarga Alumni Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (IKA Untirta).

Menurut dia, pengesahan enam anggota baru itu dilakukan dalam sidang pleno yang dipimpin oleh Ali Masykur Musa (Keluarga Alumni Universitas Jember) dan Haiban Hadjid (Keluarga Alumni Unsoed).

“Selama dua hari para alumni dari 32 organisasi alumni PTN berkumpul di Purwokerto untuk bersatu, bersinergi demi membangun Indonesia menjadi bangsa pemenang,” tutur Final di Jakarta, Senin (27/11/2017).

Salah satu Steering Committee Himpuni, Ahmad Muqowam menuturkan, ada beberapa program mendesak dan strategis yang harus dilakukan oleh Himpuni.

Program dimaksud antara lain, Himpuni harus mampu mengeksplor persoalan bangsa secara strategis, menyeluruh, serta mengontribusikannya kepada seluruh pihak terkait. Utamanya dalam menjawab tantangan dan persoalan yang dihadapi masyarakat Indonesia.

Kemudian, mengembangkan organisasi Himpuni agar mengikutsertakan seluruh PTN di Indonesia. Secara internal, Himpuni harus mampu mengonsolidasikan potensi alumni dari berbagai PTN.

Ali Masykur Musa sebagai ketua Steering Committee Rakernas I Himpuni mengatakan, organisasi ini tidak akan berpolitik. Himpuni merupakan perkumpulan intelektual di perguruan tinggi, profesional, dan mandiri.

"Kami tidak berpolitik, tetapi berharap agar pemilu yang akan datang, pilkada serentak, berjalan secara damai, rukun, dan aman. Kepentingan bangsa harus diletakkan di atas kepentingan pribadi, golongan, maupun partai," tuturnya.