GMNI dan HMI, Organisasi Ekstra Kampus yang Diikuti Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, Kamu Gabung Mana?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ini profil GMNI dan HMI, dua organisasi besar ekstra kampus yang diikuti Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.Sosok Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, dua dari tiga bakal calon presiden yang maju ke Pemilu 2024 diketahui merupakan alumni organisasi mahasiswa ekstra kampus.
Jika Ganjar merupakan jebolan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) saat mahasiswa, Anies adalah alumni HMI (Himpunan Mahasiswa Islam).Semua orang tentu sepakat jika Ganjar dan Anies merupakan dua tokoh nasional yang ikut berproses menjadi seperti saat ini berkat kontribusi GMNI dan HMI. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut profil GMNI dan HMI yang bisa dijadikan referensi mahasiswa dalam memilih organisasi ekstra kampus.
Foto/dok Sindonews
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) adalah organisasi gerakan berwatak nasional yang berasaskan Marhaenisme. Asa yang dimkasud adalah yakni Sosio Nasionalisme, Sosio Demokrasi, dan Ketuhanan Yang Maha Esa.
GMNI merupakan hasil peleburan dari tiga organisasi mahasiswa yang sama-sama memegang Marhaenisme ajaran Bung Karno. Tiga organisasi yang dimaksud adalah Gerakan Mahasiswa Marhaenis, berpusat di Yogyakarta, Gerakan Mahasiswa Merdeka, berpusat di Surabaya, dan Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia (GMDI), berpusat di Jakarta.
Peleburan tiga organisasi itu bermula pada September 1953 ketika GMDI melakukan pergantian kepengurusan. Pada saat itu GMDI ingin mempersatukan tiga organisasi yang seasas itu dalam satu wadah. Ide itu ternyata mendapat sambutan positif dari dua pimpinan organisasi lainnya.
Setelah melakukan serangkaian pertemuan penjajakan, akhirnya digelar rapat bersama antara tiga organisasi tadi. Rapat besar digelar di rumah dinas Walikota Jakarta Raya Soediro yang terletak di Jalan Taman Suropati.Rapat itu menyepakati lim hal.
Pertama, Ketiga organisasi setuju untuk melakukan fusi. Kedua, Wadah bersama hasil peleburan tiga organisasi ini bernama Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Ketiga, Asas Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) adalah Marhaenisme ajaran Bung Karno. Keempat, Sepakat untuk mengadakan kongres pertama GMNI di Surabaya.
Kongres pertama di Surabaya digelar 23 Maret 1954 dengan dukungan Bung Karno. Tanggal ini kemudian menjadi hari jadi alias Dies Natalis GMNI. Organisasi ekstra kampus ini terkenal dekat dengan dengan partai politik tertentu. Namun, sebenarnya GMNI merupakan organisasi bersifat independen.
Secara organisatoris GMNI memang tidak berafiliasi kepada salah satu kekuatan politik, namun secara personal kader GMNI bebas menyalurkan aspirasi politiknya pada kekuatan sosial politik apapun.
Jika Ganjar merupakan jebolan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) saat mahasiswa, Anies adalah alumni HMI (Himpunan Mahasiswa Islam).Semua orang tentu sepakat jika Ganjar dan Anies merupakan dua tokoh nasional yang ikut berproses menjadi seperti saat ini berkat kontribusi GMNI dan HMI. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut profil GMNI dan HMI yang bisa dijadikan referensi mahasiswa dalam memilih organisasi ekstra kampus.
Mengenal Organisasi Ekstra Kampus GMNI dan HMI
Gekanan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)
Foto/dok Sindonews
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) adalah organisasi gerakan berwatak nasional yang berasaskan Marhaenisme. Asa yang dimkasud adalah yakni Sosio Nasionalisme, Sosio Demokrasi, dan Ketuhanan Yang Maha Esa.
GMNI merupakan hasil peleburan dari tiga organisasi mahasiswa yang sama-sama memegang Marhaenisme ajaran Bung Karno. Tiga organisasi yang dimaksud adalah Gerakan Mahasiswa Marhaenis, berpusat di Yogyakarta, Gerakan Mahasiswa Merdeka, berpusat di Surabaya, dan Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia (GMDI), berpusat di Jakarta.
Peleburan tiga organisasi itu bermula pada September 1953 ketika GMDI melakukan pergantian kepengurusan. Pada saat itu GMDI ingin mempersatukan tiga organisasi yang seasas itu dalam satu wadah. Ide itu ternyata mendapat sambutan positif dari dua pimpinan organisasi lainnya.
Setelah melakukan serangkaian pertemuan penjajakan, akhirnya digelar rapat bersama antara tiga organisasi tadi. Rapat besar digelar di rumah dinas Walikota Jakarta Raya Soediro yang terletak di Jalan Taman Suropati.Rapat itu menyepakati lim hal.
Pertama, Ketiga organisasi setuju untuk melakukan fusi. Kedua, Wadah bersama hasil peleburan tiga organisasi ini bernama Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Ketiga, Asas Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) adalah Marhaenisme ajaran Bung Karno. Keempat, Sepakat untuk mengadakan kongres pertama GMNI di Surabaya.
Kongres pertama di Surabaya digelar 23 Maret 1954 dengan dukungan Bung Karno. Tanggal ini kemudian menjadi hari jadi alias Dies Natalis GMNI. Organisasi ekstra kampus ini terkenal dekat dengan dengan partai politik tertentu. Namun, sebenarnya GMNI merupakan organisasi bersifat independen.
Secara organisatoris GMNI memang tidak berafiliasi kepada salah satu kekuatan politik, namun secara personal kader GMNI bebas menyalurkan aspirasi politiknya pada kekuatan sosial politik apapun.