Dua Mahasiswa UNS Sabet Emas Kompetisi Inovasi Internasional

Senin, 12 Februari 2018 - 19:55 WIB
Dua Mahasiswa UNS Sabet...
Dua Mahasiswa UNS Sabet Emas Kompetisi Inovasi Internasional
A A A
SOLO - Dua mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo berhasil menyabet medali emas dalam kompetisi inovasi internasional, Thailand Inventors Day 2018 di Bangkok, Thailand, 2-6 Februari lalu. Mereka menampilkan alat inovasi teknologi yang diberi nama Smart Chlorinated Rice Portable Detector (SCRAPER) berbasis microcontroller ATmega8535 dan Light Dependent Resistor (LDR).

Dua mahasiswa UNS yang membuat nama Bangsa Indonesia harum di kancah internasional itu adalah Intan Mulia Rahayu dari Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan dan Kevin Ikhwan Muhammad Jurusan Teknik Kimia.

Pembuatan alat SCRAPER dilatarbelakangi maraknya oknum penjual beras curang yang sengaja menambahkan pemutih atau khlorin pada beras yang bergrade rendah. “Supaya beras terlihat putih bersih seperti berkualitas super dan lebih disukai konsumen,” ujar Intan Mulia Rahayu di Solo, Senin (12/2/2018).

Selama ini masyarakat, khususnya ibu-ibu rumah tangga, ketika membeli beras susah membedakan antara yang mengandung pemutih dan tidak. Padahal, khlorin sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh karena dapat merusak sel-sel darah, mengganggu fungsi hati/liver. Serta merusak sistem pernapasan bila penggunaan klorin mencapai 3-5 ppm dalam beras. Bahkan jika dosis lebih dari 30 ppm bisa menyebabkan kematian.
“Kami berharap alat inovasi kami dapat bermanfaat untuk masyarakat sebagai upaya pencegahan konsumsi beras berpemutih,” terangnya.

Pihaknya juga berharap alat yang dibuat dapat membantu pemerintah dalam inspeksi penjual beras di pasar. Perlu diketahui, kompetisi yang digelar di Bangkok International Trade and Exhibition Center (BITEC) Thailand, diselenggarakan National Research Council of Thailand (NRCT) bekerjasama dengan International Federation of Inventor’s Associations (IFIA) dan World Invention Intellectual Properti Association (WIIPA).

Ajang Thailand Inventors Day diselenggarakan setiap tahun untuk mencari dan menampilkan potensi hasil penemuan dan inovasi dari inovator-inovator internasional. Sedangkan di tahun 2018 ajang ini dikenal sebagai Bangkok International Intellectual Property, Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEX) 2018.

Ajang kompetisi diikuti 24 negara. Yakni Kanada, Cina, Mesir, Hongkong, India, Indonesia, Iran, Jepang, Lebanon, Makau, Malaysia, Filipina, Polandia, Rumania, Rusia, Saudi Arabia, Singapura, Korea Selatan, Sri Langka, Taiwan, Uni Emirate Arab, Inggris, Vietnam dan Thailand. Dalam perhelatan IPITEX 2018, tim UNS meraih medali emas, dan special award dari WIIPA.

Dalam kompetisi, lanjut Intan, timnya harus mempersentasikan inovasi di depan para juri yang secara bergantian mendatangi masing-masing booth para peserta lomba. Sehingga hasilnya, tim dari UNS membawa pulang dua penghargaan sekaligus. Dirinya sangat bersyukur sekaligus dapat pengalaman yang luar biasa.

“Awalnya tim kami tidak menyangka akan mendapat medali emas dan special award sekaligus,” tegasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1053 seconds (0.1#10.140)