1,9 juta Siswa Jalani Ujian Nasional

Senin, 09 April 2018 - 12:00 WIB
1,9 juta Siswa Jalani Ujian Nasional
1,9 juta Siswa Jalani Ujian Nasional
A A A
JAKARTA - Ujian nasional (UN) SMA/MA dan paket B serta C hari ini digelar. Dalam pelaksanaan selama empat hari yang diikuti lebih dari 1,9 juta siswa ini ujiannya bakal didominasi sistem berbasis komputer.

Berdasarkan data terbaru di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) diketahui total peserta UN berbasis komputer (UNBK) SMA dan MA tahun ini sebanyak 1.811.888 siswa (91%) dan peserta UN kertas pensil (UNKP) sebanyak 172.224 siswa (9%). Total peserta UN SMA/MA hari ini mencapai 1.984.112 siswa. Adapun sekolah SMA/MA yang melaksanakan UNKP ada 2.834 (13%) dan UNBK ada 18.370 sekolah (87%). Dengan demikian sekolah yang akan me laksanakan UN kali ini ada 21.204 sekolah.

Kepala Badan Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP) Kemendikbud Bambang Suryadi mengatakan, tim dari Direktorat Pembinaan SMA sudah melakukan pengecekan persiapan UN di daerah. Selain kesiapan sumber daya manusia, juga sarana-prasarana seperti komputer dan jaringan untuk pelaksanaan UNBK. Terlebih saat ini UN dilaksanakan dalam dua model, yakni UNBK dan UNKP.

Bambang menjelaskan, naskah soal berikut lembar jawaban untuk ujian kertas sudah sampai daerah pada minggu terakhir Maret lalu. Naskah disimpan di panitia lokal dengan kunci khusus, disegel, dan hanya akan dibuka pada saat ujian berlangsung. Naskah yang disegel dibuka di depan saksi-saksi. Sementara untuk kesiapan UNBK pada hari ini (9/4/2018) semestinya sinkronisasi telah selesai dilakukan.

"UN siap dilaksanakan besok (hari ini). Persiapan sudah dilakukan sehingga kami berharap semua lancar hingga akhir," katanya kepada KORAN SINDO.

Waktu pelaksanaan UN untuk tiap jenjang pendidikan memang sengaja dibuat berbeda. UN SMK sudah terlaksana pada 2-5 April dan UN SMA berlangsung pada 9-12 April dan UN SMP nanti pada 23-26 April. Alasannya, dengan tanggal yang berbeda ini, prinsip berbagi sarana antar sekolah bisa dilaksanakan.

Menurut Bambang, tahun ini peserta UNBK meningkat 166% dari tahun lalu. Sebanyak 6,2 juta siswa di seluruh jenjang akan melaksanakan UNBK. Tahun lalu peserta UNBK hanya 3,7 juta siswa, sedangkan peserta UNKP tahun ini mencapai 1.810.087 siswa atau hanya 22% dari total peserta UN. Dia menjelaskan, siswa SMA akan mengikuti ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan satu mata pelajaran jurusan.

Mata pelajaran jurusan ini disesuaikan dengan minat yang disesuaikan oleh individu itu sendiri dan bukan oleh satuan pendidikan. "Sementara untuk UN paket prosesnya diberi keleluasaan karena karakteristiknya beda dengan sekolah formal. Tapi hal ini tidak mengurangi kompetensi dan kualitas akademik," katanya.

Hasil UN nantinya akan dibuat dalam bentuk sertifikat. Bedanya dengan tahun lalu adalah sertifikat hasil UN (SHUN) tidak dicetak dengan security printing lagi, melainkan dengan digital signature sehingga mempermudah identifikasi dan lebih gampang menelisik keabsahan SHUN itu sendiri.

Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo memprediksi pelaksanaan UN SMA/MA akan berpotensi mengalami kendala teknis mengingat jumlah peserta dan sekolah lebih banyak bila dibandingkan dengan UN SMK. Hal ini terlihat dari pantauan FSGI dengan jaringan yang ada di Jakarta, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat dan Bengkulu.

"Secara umum persiapan sudah baik. Namun masih diwarnai kesulitan sinkronisasi karena kesiapan teknisi yang kurang memadai khususnya di MA, kekurangan jumlah komputer sehingga sekolah meminjam dan biaya tambahan yang lebih besar dibanding jika UN berbasis kertas," katanya.

Dengan adanya berbagai kendala teknis di atas, pihaknya memberikan rekomendasi bahwa pemerintah harus serius menyediakan sarana komputer melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) seperti halnya pemerintah membolehkan 20% BOS untuk pembelian buku Kurikulum 2013.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8056 seconds (0.1#10.140)