46.267 Pelamar Dinyatakan Gagal Masuk Sekolah Kedinasan

Kamis, 03 Mei 2018 - 11:16 WIB
46.267 Pelamar Dinyatakan...
46.267 Pelamar Dinyatakan Gagal Masuk Sekolah Kedinasan
A A A
JAKARTA - Puluhan ribu pelamar sekolah kedinasan dinyatakan gagal sebelum seleksi administrasi dimulai. Alasan gagal pelamar tersebut karena sampai waktu penutupan belum juga menentukan tujuan sekolah kedinasan yang diinginkan.

Sampai penutupan penerimaan sekolah kedinasan pada 30 April 2018 pukul 23.59, sistem https://sscndikdin.bkn.go.id mencatat 323.669 membuat akun pendaftaran. Namun, dari jumlah tersebut, hanya 277.402 orang bersaing yang telah menentukan sekolah kedinasan mana yang dituju.

“Sebanyak 277.402 orang memperebutkan 13,677 formasi atau kursi. Sementara sejumlah 46.267 orang lainnya (16,7%) hanya mengisi biodata dan tidak melakukan pemilihan sekolah kedinasan sehingga dinyatakan gagal,” kata Kepala Biro (Karo Humas) Badan Kepegawaian Negara (BKN) Mohammad Ridwan kemarin.

Peta persaingan sekolah kedinasan pada tahun ini berubah drastis. Jika pada tahun sebelumnya PKN STAN dan IPDN menjadi pilihan favorit dan me miliki persaingan yang ketat, tahun ini tingkat persaingan paling ketat justru berada di ATKP Medan dengan tingkat persaingan 1:46, diikuti oleh peringkat kedua API Madiun 1:45, dan peringkat ketiga Poltekim 1:34.

Sedangkan IPDN berada di peringkat ke-10 dengan tingkat persaingan 1:23. Sementara PKN STAN peringkat ke-11 yaitu 1:20, sedangkan Poltekpel Surabaya menduduki peringkat paling buncit dengan satu kursi diperebutkan oleh lima orang. “Salah satu faktor penyebab perubahan peta persaingan ini adalah pesatnya pembangunan infrastruktur," katanya.

Sementara itu, Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian Pen dayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) Herman Suryatman mengatakan, jumlah pelamar tahun ini meningkat dibandingkan pada 2017 yang hanya mencapai 284.697 orang.

Artinya, dibanding tahun lalu, pendaftar yang sudah registrasi mengalami kenaikan sebesar 38.927 orang. Berdasarkan data Panitia Seleksi Nasional (Panselnas), PKN STAN masih menjadi favorit dengan jumlah pendaftar sebanyak 147.702 yang memperebutkan 7.301 kursi.

Jumlah pendaftar ini menurun dari tahun lalu, yakni sebanyak 166.315 yang merebutkan 6.961formasi. Sekolah kedinasan favorit urutan kedua ditempati oleh IPDN yang tahun ini mencapai 46.062 pelamar. “IPDN yang berada di bawah Kementerian Dalam Negeri ini membuka formasi untuk 2.000 calon taruna. Seperti PKN STAN, jumlah pendaftar juga se dikit menurun dari tahun lalu yang mencapai 48.657 pendaftar untuk memperebutkan 1.689 formasi,” tuturnya.

Peningkatan terjadi di STTD Bekasi yang tahun ini mencapai 11.584 pelamar untuk memperebutkan 912 formasi. Tahun lalu pelamar sekolah di bawah naungan Kementerian Perhubungan ini sebanyak 8.441 orang. Tidak hanya STTD, Poltekim yang bernaung di bawah Kementerian Hukum dan HAM juga mengalami peningkatan pelamar. “Jika tahun lalu jumlah di dua sekolah itu mencapai 13.707 pelamar, tahun ini meningkat menjadi 18.571 pelamar,” katanya.

Sekolah Tinggi Sandi Negara yang bernaung di bawah Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN) tahun ini membuka 100 formasi dengan jumlah pelamar sebanyak 2.483. Jumlah ini meningkat dari pelamar tahun lalu yakni 2.280 orang. Sekolah kedinasan lain yang cukup banyak diminati adalah STIS milik Badan Pusat Statistik (BPS) dengan jumlah 17.886 pelamar. (Dita Angga)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0930 seconds (0.1#10.140)