Mengapa Pendidikan Penting Diberikan kepada Anak saat Usia Dini

Senin, 25 Juni 2018 - 16:32 WIB
Mengapa Pendidikan Penting...
Mengapa Pendidikan Penting Diberikan kepada Anak saat Usia Dini
A A A
PENDIDIKAN bagi anak usia dini amat krusial. Sebab, pada usia 0-5 tahun merupakan saat dimulainya pembentukan mental dan karakter.

Inilah yang disebut masa emas anak. Selain menyiapkan mental anak, pendidikan prasekolah ini juga melatih keterampilan sosial anak. Dalam studi longitudinal perkembangan pada usia prasekolah (3-6 tahun) yang dilakukan oleh Benesse Educational Research and Development (BERD), anak-anak yang menguasai kebiasaan hidup pada usia 3-4 tahun akan memiliki kemampuan sosial emosional yang lebih baik pada usia 4-5 tahun.

Kemampuan sosial emosional itu berhubungan dengan perkembangan aspek kognitif, seperti huruf, angka, dan kemampuan berpikir. Oleh karena itu, menanamkan kebiasaan hidup sejak dini sangat penting untuk mengembangkan aspek kognitif dan afektif anak.

Karena itu, sangatlah penting untuk melakukan pendidikan sejak usia dini. Pendidikan yang baik untuk anak-anak pada usia ini adalah bermain bersama orang tua, menghabiskan waktu bermain sambil belajar.

“Dan juga penting bagi anak-anak untuk mulai menanamkan kebiasaan hidup yang baik sejak dini. Itu karena akan berdampak pada pertumbuhan motivasi dan kepercayaan diri anak untuk melakukan banyak hal pada masa depan,” kata Ketua Asosiasi Pendidikan Guru PAUD Dr Sofia Hartati MSi.

Survei yang dilakukan BERD Institute milik Benesse Corporation yang merupakan perusahaan pelayanan pendidikan di Jepang menyebutkan, dibandingkan ibu-ibu dari Jepang, China, dan Finlandia, ibu-ibu di Indonesia memiliki keinginan yang lebih kuat agar anaknya menjadi sosok yang mewarisi keturunan keluarga, sosok yang akan mengurus orang tua pada masa yang akan datang, sosok yang bisa mengabulkan cita-cita orang tua, dan sosok yang akan mengabdi kepada masyarakat pada masa depan.

Survei tersebut dilakukan terhadap kaum ibu yang memiliki anak usia 4-6 tahun dari Finlandia, China, Jepang, dan Indonesia pada tahun lalu. Di Indonesia, survei dilakukan terhadap 900 responden yang berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Direktur PT Benesse Indonesia Daisuke Okada menuturkan, survei dilakukan dengan mewawancarai para ibu melalui kunjungan ke rumah. Poin-poin yang disurvei, antara lain waktu kebiasaan anak terkait media pembelajaran, sudut pandang orang tua terkait pengasuhan dan pendidikan untuk anak, harapan untuk masa depan anak.

“Serta kemampuan sosial emosional anak, waktu yang dihabiskan bersama anak,” kata Daisuke. Sementara itu, Sofia menambahkan, dari hasil survei, kita bisa mengetahui waktu kebiasaan anak berbedabeda di setiap negara, tergantung pada sistem pendidikan anak usia prasekolah, kebudayaan, agama, dan iklim.

“Di Indonesia, kesadaran keluarga lebih kuat karena adanya pengaruh agama. Mereka cenderung mengharapkan anaknya menjadi sosok yang memegang peranan dalam keluarga,” kata Sofia. Bagi kaum ibu di Indonesia, ada tiga hal yang memerlukan usaha paling besar dalam mengasuh anak.

Pertama, yaitu menerapkan kebiasaankebiasaan yang baik, seperti menyikat gigi, mandi, dan sebagainya (66,9%). Selanjutnya, disusul dengan usaha menjaga kesehatan tubuh (64,8%), dan main bersama orang tuanya (56,7%).

Survei juga memperlihatkan harapan orang tua terhadap masa depan anak. Hasilnya, para ibu di Indonesia mengharapkan anaknya menjadi orang yang menyayangi keluarga (75,8%), menjadi orang yang memiliki sikap kepemimpinan (53,1%), dan menjadi orang yang bisa memanfaatkan kemampuan tinggi dalam pekerjaan (35%).

Serupa dengan ibu di Indonesia, ibu di China (77,9%) dan Finlandia (81,7%) juga menginginkan anak mereka menjadi orang yang menyayangi keluarga. Hanya para ibu di Jepang berharap anak mereka menjadi orang yang memiliki pendirian atau pendapat sendiri (72,3%).

Benesse telah berdiri di Jepang sejak 1955. Nama Benesse berasal dari bahasa Latin “bene” (well ) dan “esse” (being ). Kata-kata ini digunakan sebagai filosofi perusahaan yang bertujuan mendukung pemberdayaan manusia.

Benesse hadir di Indonesia pada tahun 2012 dengan berbagai program edukasi, seperti Shinkenjuku , bimbingan belajar matematika yang saat ini sudah memiliki 3.000 pelanggan.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1953 seconds (0.1#10.140)