91 Tim Ikuti Kontes Robot Indonesia 2018 di UMY

Senin, 09 Juli 2018 - 16:55 WIB
91 Tim Ikuti Kontes...
91 Tim Ikuti Kontes Robot Indonesia 2018 di UMY
A A A
YOGYAKARTA - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ditunjuk Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan tinggi (Kemenristekdikti) menjadi tuan rumah Kontes Robot Indonesia (KRI) tingkat Nasional 2018. Kegiatan ini akan berlangsung selama empat hari Selasa-Jumat (10-13/7/2018).

Sebanyak 91 tim dari 48 perguruan tinggi se-Indonesia akan mengikuti kompetisi tahunan tersebut. Tim-tim tersebut akan bertanding dalam lima divisi meliputi Kontes Robot Abu Indonesia (KRAI), Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humanoid, Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Beroda, dan Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI).

Ketua Panitia KRI 2018 Sri Atmaja P Rosyidi menjelaskan, selain sebagai ajang kreativitas mahasiswa, kompetisi ini juga sebagai respons revolusi industri 4.0 yaitu mengantisipasi perubahan-perubahan ekonomi yang timbul.

"Diharapkan mahasiswa adaptif, responsif dalam mengahadapi revolusi industri," kata Sri Atmaja soal rencana KRI 2018 di kampus UMY, Senin (9/7/2018).

Mengenai tema KRAI yaitu Lempar Bola Berkah, menurutnya, mengacu pada tema kompetisi ABU Robocon tingkat internasional yang akan digelar di Ninh-Binh, Vietnam pada Agustus mendatang. "Juara dari KRAI 2018 akan menjadi wakil Indonesia untuk terbang ke Vietnam," katanya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UMY Hilman Latief mengatakab UMY siap menggelar dan memberikan fasilitas terbaik demi kelancaran kompetisi robot nasional tersebut. Apalagi UMY juga sudah pernah menyelenggarakan KRI tahun 2015 lalu.

"Untuk menarik anak muda terhadap robotik, kami juga akan mengundang siswa-siswa SMA menyaksikan kompetisi ini," ungkapnya.

Ketua Dewan Juri KRI Nasional 2018, Wahidin Wahab menambahkan KRI nasional merupakan acara puncak dari serangkaian seleksi sebelumnya. Di mana peserta sebelumnya telah memenangi kompetisi robot di tingkat regional. "Ini acaranya dimulai dari pengusulan desain robot, proposal yang diuji dan dievaluasi panitia, dan dilanjutkan kontes regional," katanya.
(amm)
Berita Terkait
Paradoks Pendidikan...
Paradoks Pendidikan Tinggi
Pengalaman 36 Tahun,...
Pengalaman 36 Tahun, Universitas Terbuka Ingin Bantu PT Lain
Kualitas Universitas...
Kualitas Universitas Oxford Tak Terkalahkan di Dunia
iSB Sediakan Jurusan...
iSB Sediakan Jurusan Akuntansi Internasional, Ini Sejumlah Keunggulannya
16 Lembaga Layanan Pendidikan...
16 Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi di Indonesia, Ini Daftar dan Kontaknya
100 Program Studi Vokasi...
100 Program Studi Vokasi Akan Dipadukan dengan Dunia Industri dan Kerja
Berita Terkini
Siapa Mahasiswa Pertama...
Siapa Mahasiswa Pertama di UGM? Ini Profil Prof Hardjoso Prodjopangarso
15 jam yang lalu
13 Pantun Halalbihalal...
13 Pantun Halalbihalal Hari Raya Idulfitri 1446 H untuk Acara di Sekolah
16 jam yang lalu
Lembab atau Lembap,...
Lembab atau Lembap, Mana Kata yang Baku Menurut KBBI?
17 jam yang lalu
13 Rektor ITS dari Masa...
13 Rektor ITS dari Masa ke Masa, Dokter, Militer, hingga yang Diangkat Jadi Menteri
1 hari yang lalu
10 Sekolah Kedinasan...
10 Sekolah Kedinasan Gratis yang Banyak Diburu di 2024, Lulus Jadi PNS
1 hari yang lalu
Ayah Maia Estianty Ternyata...
Ayah Maia Estianty Ternyata Mantan Rektor ITS dan Arsitek Legendaris, Ini Profilnya
1 hari yang lalu
Infografis
Demo Besar Guncang AS...
Demo Besar Guncang AS di 1.200 Lokasi dan 50 Negara Bagian
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved