Menristek Resmikan Penggunaan Gedung Digital Library UNY
A
A
A
YOGYAKARTA - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohamad Nasir meresmikan penggunaan Gedung Digital Library Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), di kampus setempat, Jumat (13/7/2018). Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan pita, dilanjutkan berkeliling ruang perpustakaan digital.
Gedung Digital Library UNY terdiri dari lima lantai, yaitu basement berkapasitas 120 unit komputer, lantai 1 untuk lobi dan cafe, lantai 2 dan 3 untuk ruang akses private room, collaborative room, audio visual room dan personal computer room dengan 121 komputer dan lantai 4 ruang seminar berkapasitas 300 orang dengan fasilitas video conference, giant screen projector dengan link ke seluruh dunia.
Nasir mengatakan dalam era disrupsi ini yaitu era perpindahan dari konvensional menjadi digital maka keberadaan digital library memiliki peran yang sangat penting. Sebab pada masa yang akan datang bukan lagi bentuk fisik gedung yang makin besar, melainkan kemajuan teknologi yang bisa terakses.
“Untuk itu, saya berharap agar perguruan tinggi bisa mengakses teknologi yang lebih maju untuk lebih mengedepankan pendidikan tinggi,” kata Nasir.
Rektor UNY Sutrisna Wibawa menambahkan selain untuk memperkuat peluang komunikasi dan kolaborasi antar institusi perguruan tinggi serta memperluas kesempatan akses pustaka digital, perpustakaan digital ini juga memberi peluang akses lebih besar pada koleksi-koleksi yang sulit disimpan maupun diakses karena keterbatasan ruang penyimpangan secara fisik.
“Pembangunan dan kelengkapan digital library ini bersal dari dana pendamping IDB melalui project 7in1 bersama dengan 7 perguruan tinggi negeri lain di Indonesia," jelas Sutrisno.
Gedung Digital Library UNY terdiri dari lima lantai, yaitu basement berkapasitas 120 unit komputer, lantai 1 untuk lobi dan cafe, lantai 2 dan 3 untuk ruang akses private room, collaborative room, audio visual room dan personal computer room dengan 121 komputer dan lantai 4 ruang seminar berkapasitas 300 orang dengan fasilitas video conference, giant screen projector dengan link ke seluruh dunia.
Nasir mengatakan dalam era disrupsi ini yaitu era perpindahan dari konvensional menjadi digital maka keberadaan digital library memiliki peran yang sangat penting. Sebab pada masa yang akan datang bukan lagi bentuk fisik gedung yang makin besar, melainkan kemajuan teknologi yang bisa terakses.
“Untuk itu, saya berharap agar perguruan tinggi bisa mengakses teknologi yang lebih maju untuk lebih mengedepankan pendidikan tinggi,” kata Nasir.
Rektor UNY Sutrisna Wibawa menambahkan selain untuk memperkuat peluang komunikasi dan kolaborasi antar institusi perguruan tinggi serta memperluas kesempatan akses pustaka digital, perpustakaan digital ini juga memberi peluang akses lebih besar pada koleksi-koleksi yang sulit disimpan maupun diakses karena keterbatasan ruang penyimpangan secara fisik.
“Pembangunan dan kelengkapan digital library ini bersal dari dana pendamping IDB melalui project 7in1 bersama dengan 7 perguruan tinggi negeri lain di Indonesia," jelas Sutrisno.
(kri)