Zulkifli Hasan: Mahasiswa Harus Berani Suarakan Keresahan Rakyat
A
A
A
JAKARTA - Bagi Ketua MPR Zulkifli Hasan, kampus dan mahasiswa harus dekat dan jadi bagian dari rakyat. Jangan sampai kampus justru berjarak dan tidak paham persoalan rakyat sehari hari.
Demikian disampaikan Zulkifli Hasan membuka pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan di Universitas Lampung, Jalan Sumantri Brojonegoro, Rajabasa, Kota Bandar Lampung, Senin (23/7/2018).
"Kenapa dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi ada bagian pengabdian kepada masyarakat? Karena keberadaan kampus memang seharusnya memberi manfaat untuk rakyat, bukan sebaliknya malah menjauh dari rakyat," kata Zulkifli Hasan.
Karena itu Zulkifli Hasan meminta Kampus dan mahasiswa berani menyuarakan persoalan yang dialami rakyat sehari-hari. "Kampus dan mahasiswa harus berani suarakan keresahan rakyat," ucapnya.
Zulkifli Hasan juga mengingatkan berjayanya suatu negara bukanlah terletak pada ketergantungan potensi sumber daya alam yang dimiliki, bukan pula terlihat kaya atau tidaknya negara tersebut.
"Akan tetapi negara itu akan berjaya tergantung pada sumber daya manusia (SDM) yang mengurusnya, SDM juga tergantung pada pendidikan, dan pendidikan akan maju tergantung pada kampusnya," tegasnya.
Karena itu Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini mendorong agar di era digital, inovasi, kreatifitas, riset maupun temuan dari kampus harus berdaya guna untuk membantu persoalan yang dialami masyarakat
"Berikan karya-karya terbaik dari apa yang dipelajari di kampus untuk menolong masyarakat meningkatkan taraf hidupnya," lanjutnya.
Zulkifli berharap dari KKN Kebangsaan ini mahasiswa belajar langsung untuk mengabdi pada masyarakat dan mendengarkan persoalan mereka sehari-hari.
"Saya ucapkan selamat menemukan pengalaman pengalaman baru berinteraksi di tengah masyarakat. Inilah universitas kehidupan yang sebenarnya. Semoga lahir karya karya terbaik untuk bangsa," tutupnya.
Acara ini dihadiri lebih dari 1.100 mahasiswa peserta KKN Kebangsaan yang hadir dari berbagai Kampus antara lain Universitas Lampung, Universitas Syiah Kuala Aceh, Universitas Musamus Merauke, Universitas Mulawarman, dan berbagai kampus lainnya.
Demikian disampaikan Zulkifli Hasan membuka pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan di Universitas Lampung, Jalan Sumantri Brojonegoro, Rajabasa, Kota Bandar Lampung, Senin (23/7/2018).
"Kenapa dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi ada bagian pengabdian kepada masyarakat? Karena keberadaan kampus memang seharusnya memberi manfaat untuk rakyat, bukan sebaliknya malah menjauh dari rakyat," kata Zulkifli Hasan.
Karena itu Zulkifli Hasan meminta Kampus dan mahasiswa berani menyuarakan persoalan yang dialami rakyat sehari-hari. "Kampus dan mahasiswa harus berani suarakan keresahan rakyat," ucapnya.
Zulkifli Hasan juga mengingatkan berjayanya suatu negara bukanlah terletak pada ketergantungan potensi sumber daya alam yang dimiliki, bukan pula terlihat kaya atau tidaknya negara tersebut.
"Akan tetapi negara itu akan berjaya tergantung pada sumber daya manusia (SDM) yang mengurusnya, SDM juga tergantung pada pendidikan, dan pendidikan akan maju tergantung pada kampusnya," tegasnya.
Karena itu Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini mendorong agar di era digital, inovasi, kreatifitas, riset maupun temuan dari kampus harus berdaya guna untuk membantu persoalan yang dialami masyarakat
"Berikan karya-karya terbaik dari apa yang dipelajari di kampus untuk menolong masyarakat meningkatkan taraf hidupnya," lanjutnya.
Zulkifli berharap dari KKN Kebangsaan ini mahasiswa belajar langsung untuk mengabdi pada masyarakat dan mendengarkan persoalan mereka sehari-hari.
"Saya ucapkan selamat menemukan pengalaman pengalaman baru berinteraksi di tengah masyarakat. Inilah universitas kehidupan yang sebenarnya. Semoga lahir karya karya terbaik untuk bangsa," tutupnya.
Acara ini dihadiri lebih dari 1.100 mahasiswa peserta KKN Kebangsaan yang hadir dari berbagai Kampus antara lain Universitas Lampung, Universitas Syiah Kuala Aceh, Universitas Musamus Merauke, Universitas Mulawarman, dan berbagai kampus lainnya.
(maf)