Bahas Pendidikan, KBRI-KJRI Gelar Raker Guru SILN Arab Saudi
A
A
A
THAIF - Perwakilan RI di Arab Saudi terus berikhtiar meningkatkan pelayanan pendidikan bagi anak-anak WNI yang tinggal di Arab Saudi. Ikhtiar tersebut, antara lain, dirumuskan dalam agenda Rapat Kerja (Raker) bersama Guru Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) bagi Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ), Sekolah Indonesia Makkah (SIM) dan Sekolah Indonesia Riyadh I (SIR).
Raker yang berlangsung dari 30 Agustus–1 September, 2018 di Thaif diikuti sebanyak 46 orang yang terdiri dari perwakilan para guru tiga sekolah, pengurus komite sekolah, dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), semacam lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak dalam bidang pendidikan.
Kegiatan yang digagas dan diselenggarakan oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI RI Riyadh ini dibuka oleh Duta Besar (Dubes) RI untuk Riyadh, Agus Maftuh Abegebriel, dan ditutup oleh Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah, Mohamad Hary Saripudin.
"Insya Allah Rapat kerja SILN di KSA oleh akan kami jadikan progam tahunan. Kami akan jadikan wahana evaluasi terhadap berbagai kendala dan upaya bersama untuk meningkatkan pelayanan pendidikan bagi anak-anak WNI di Arab Saudi," ujar Atdikbud, Achmad Ubaedillah.
Agenda pembahasan meliputi kurikulum, pembenahan tata-tertib sekolah dan kesiswaan, peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan, pengadaan gedung sekolah yang layak, perizinan operasional sekolah dan upaya peningkatan serta teknis pemeliharaan sarana sekolah.
Saat menutup rangkaian kegiatan Raker, Konjen RI Jeddah mengingatkan para peserta bahwa guru memiliki tanggung jawab yang besar dalam memajukan bangsa melalui pendidikan.
"Ini merupakan amanat Undang-Undang, cita-cita luhur para pendiri bangsa, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa," ucap Konjen saat menutup Raker Guru SILN Arab Saudi.
Oleh karena itu, imbuh Konjen, kehadiran SILN di Saudi bertujuan untuk menjamin pendidikan WNI tanpa melihat status mereka documented (legal) or undocumented (ilegal).
Selain itu, para guru diingatkan bahwa mereka merupakan duta Indonesia di mata tuan rumah (Arab Saudi), yang diharapkan berperan aktif dalam mempromosikan dan memperkuat citra posisitf Indonesia di Arab Saudi.
Untuk mencapai tujuan bersama dalam memajukan pendidikan di Arab Saudi, Konjen mengajak peserta untuk memperkuat semangat kebersamaan melalui sinergi antara kepala sekolah dan para guru, komite sekolah (KS) dan Perwakilan RI di Arab Saudi.
Dari sisi Pemerintah, lanjut Konjen, Perwakilan RI di Arab Saudi akan melakukan berbagai upaya dengan menjalin komunikasi dengan para mitra terkait di Arab Saudi untuk mengupayakan solusi bagi sejumlah permasalahan yang dihadapi oleh SILN Arab Saudi, khususnya terkait pengadaan gedung yang memenuhi standar kelayakan dan kemudahan penerbitan izin operasional sekolah.
Raker yang berlangsung dari 30 Agustus–1 September, 2018 di Thaif diikuti sebanyak 46 orang yang terdiri dari perwakilan para guru tiga sekolah, pengurus komite sekolah, dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), semacam lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak dalam bidang pendidikan.
Kegiatan yang digagas dan diselenggarakan oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI RI Riyadh ini dibuka oleh Duta Besar (Dubes) RI untuk Riyadh, Agus Maftuh Abegebriel, dan ditutup oleh Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah, Mohamad Hary Saripudin.
"Insya Allah Rapat kerja SILN di KSA oleh akan kami jadikan progam tahunan. Kami akan jadikan wahana evaluasi terhadap berbagai kendala dan upaya bersama untuk meningkatkan pelayanan pendidikan bagi anak-anak WNI di Arab Saudi," ujar Atdikbud, Achmad Ubaedillah.
Agenda pembahasan meliputi kurikulum, pembenahan tata-tertib sekolah dan kesiswaan, peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan, pengadaan gedung sekolah yang layak, perizinan operasional sekolah dan upaya peningkatan serta teknis pemeliharaan sarana sekolah.
Saat menutup rangkaian kegiatan Raker, Konjen RI Jeddah mengingatkan para peserta bahwa guru memiliki tanggung jawab yang besar dalam memajukan bangsa melalui pendidikan.
"Ini merupakan amanat Undang-Undang, cita-cita luhur para pendiri bangsa, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa," ucap Konjen saat menutup Raker Guru SILN Arab Saudi.
Oleh karena itu, imbuh Konjen, kehadiran SILN di Saudi bertujuan untuk menjamin pendidikan WNI tanpa melihat status mereka documented (legal) or undocumented (ilegal).
Selain itu, para guru diingatkan bahwa mereka merupakan duta Indonesia di mata tuan rumah (Arab Saudi), yang diharapkan berperan aktif dalam mempromosikan dan memperkuat citra posisitf Indonesia di Arab Saudi.
Untuk mencapai tujuan bersama dalam memajukan pendidikan di Arab Saudi, Konjen mengajak peserta untuk memperkuat semangat kebersamaan melalui sinergi antara kepala sekolah dan para guru, komite sekolah (KS) dan Perwakilan RI di Arab Saudi.
Dari sisi Pemerintah, lanjut Konjen, Perwakilan RI di Arab Saudi akan melakukan berbagai upaya dengan menjalin komunikasi dengan para mitra terkait di Arab Saudi untuk mengupayakan solusi bagi sejumlah permasalahan yang dihadapi oleh SILN Arab Saudi, khususnya terkait pengadaan gedung yang memenuhi standar kelayakan dan kemudahan penerbitan izin operasional sekolah.
(kri)