Berubah Menjadi Universitas, BSI Siap Sambut Revolusi Industri 4.0
A
A
A
BEKASI - Sekretaris Jenderal Kementerian Riset Tekonologi Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) Prof Ainun Naim menyebut tidak ada pilihan lain bagi perguruan tinggi selain menyiapkan segala sesuatunya menyambut Revolusi Industri 4.0.
Hal ini tegaskannya saat menyerahkan SK izin sertifikat penyatuan dan perubahan bentuk beberapa PTS di BSI menjadi Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) serta memberikan sambutan motivasi kepada 8.000 orang di BSI Convention Center, Bekasi, Minggu (16/9/2018)
Ainun mengatakan, revolusi industri tidak mungkin bisa dielakkan. Hal terpenting sekarang adalah bagaimana menyiapkan sumber daya manusianya agar siap menghadapi. Maka, kata dia, di sinilah pentingnya peran perguruan tinggi.
Dia melanjutkan, meningkatkan potensi selain belajar hal yang terpenting harus diperhatikan adalah mengasah skill dan kemampuan tertentu. Teknologi informasi, kata dia, aalah bidang yang semua sektor menggunakannya.
Ainun juga menjelaskan penyerahan sertifikat penggabungan perguruan tinggi BSI sehingga menjadi universitas merupakan implementasi kebijakan Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
"Ini untuk penyederhanaan perguruan tinggi di Indonesia. Penggabungan ini agar perguran tinggi lebih efisien. Selain mengurangi biaya, efisiensi ini juga menguntungkan masyarakat. Beban yang ditanggung lembaga atau masyarakat jadi lebih rendah," katanya.
"Dana yang ada bisa digunakan untuk kepentingan akademik. Substansinya adalah agar keberadaan perguruan tinggi bisa menghasilkan kompetensi mahasiswa yang mumpuni," lanjutnya.
Pihaknya mengeluarkan SK merger BSI dengan melakukan evaluasi terlebih dahulu. Pihaknya melihat BSI adalah perguruan tinggi yang cukup progresif dalam menggunakan teknologi informasi.
Sementara itu Direktur BSI Naba Aji Notoseputro usai menerima sertifikat mengatakan, BSI menjadi universitas prosesnya sudah cukup lama dilaksanakan. Perubahan tersebut, dilakukan sebagai salah satu kesiapan BSI untuk menghadapi era disruptif.
Sudah 30 tahun lamanya, BSI telah eksis pada dunia pendidikan tinggi, tentunya perkembangan tersebut membuat BSI menjadi salah satu perguruan tinggi terbesar.
"Ini perjuangan kita, untuk mendukung program pemerintah. Dari 24 perguran tinggi BSI Grup, 21 satu perguruan tinggi (akademi dan sekolah tinggi) yang kita gabung," ujar Naba.
"Nah yang digabungkan yayasannya sama. Sedangkan yang lain tidak sama jadi tidak kamigabung karena yayasannya beda. Tapi, itu tetap dibawah Grup BSI. Setelah penggabungan ini, besok BSI hanya punya tiga perguruan tinggi, yakni Universitas BSI, Universitas BSI Bandung dan STMIK Nusa Mandiri," tambahnya.
Menurut Naba, perubahan menjadi Universitas BSI juga sebagai salah satu langkah BSI menjadi perguruan tinggi terbesar dengan akreditasi baik. Selain itu juga sebagai upaya BSI dalam meningkatkan kualitas sistem pendidikan serta kompetensi lulusannya.
Perubahan ini akan memberikan manfaat kepada seluruh civitas, baik dosen, mahasiswa maupun lulusannya. Seperti mahasiswa diploma tiga akan lebih mudah melanjutkan pendidikannya pada tingkat strata satu.
"Kedepan Universitas BSI akan memiliki empat fakultas, yakni Fakultas Teknik, Fakultas Teknologi Informasi, Fakultas Komunikasi dan Bahasa, serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis," kata Naba.
Hal ini tegaskannya saat menyerahkan SK izin sertifikat penyatuan dan perubahan bentuk beberapa PTS di BSI menjadi Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) serta memberikan sambutan motivasi kepada 8.000 orang di BSI Convention Center, Bekasi, Minggu (16/9/2018)
Ainun mengatakan, revolusi industri tidak mungkin bisa dielakkan. Hal terpenting sekarang adalah bagaimana menyiapkan sumber daya manusianya agar siap menghadapi. Maka, kata dia, di sinilah pentingnya peran perguruan tinggi.
Dia melanjutkan, meningkatkan potensi selain belajar hal yang terpenting harus diperhatikan adalah mengasah skill dan kemampuan tertentu. Teknologi informasi, kata dia, aalah bidang yang semua sektor menggunakannya.
Ainun juga menjelaskan penyerahan sertifikat penggabungan perguruan tinggi BSI sehingga menjadi universitas merupakan implementasi kebijakan Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
"Ini untuk penyederhanaan perguruan tinggi di Indonesia. Penggabungan ini agar perguran tinggi lebih efisien. Selain mengurangi biaya, efisiensi ini juga menguntungkan masyarakat. Beban yang ditanggung lembaga atau masyarakat jadi lebih rendah," katanya.
"Dana yang ada bisa digunakan untuk kepentingan akademik. Substansinya adalah agar keberadaan perguruan tinggi bisa menghasilkan kompetensi mahasiswa yang mumpuni," lanjutnya.
Pihaknya mengeluarkan SK merger BSI dengan melakukan evaluasi terlebih dahulu. Pihaknya melihat BSI adalah perguruan tinggi yang cukup progresif dalam menggunakan teknologi informasi.
Sementara itu Direktur BSI Naba Aji Notoseputro usai menerima sertifikat mengatakan, BSI menjadi universitas prosesnya sudah cukup lama dilaksanakan. Perubahan tersebut, dilakukan sebagai salah satu kesiapan BSI untuk menghadapi era disruptif.
Sudah 30 tahun lamanya, BSI telah eksis pada dunia pendidikan tinggi, tentunya perkembangan tersebut membuat BSI menjadi salah satu perguruan tinggi terbesar.
"Ini perjuangan kita, untuk mendukung program pemerintah. Dari 24 perguran tinggi BSI Grup, 21 satu perguruan tinggi (akademi dan sekolah tinggi) yang kita gabung," ujar Naba.
"Nah yang digabungkan yayasannya sama. Sedangkan yang lain tidak sama jadi tidak kamigabung karena yayasannya beda. Tapi, itu tetap dibawah Grup BSI. Setelah penggabungan ini, besok BSI hanya punya tiga perguruan tinggi, yakni Universitas BSI, Universitas BSI Bandung dan STMIK Nusa Mandiri," tambahnya.
Menurut Naba, perubahan menjadi Universitas BSI juga sebagai salah satu langkah BSI menjadi perguruan tinggi terbesar dengan akreditasi baik. Selain itu juga sebagai upaya BSI dalam meningkatkan kualitas sistem pendidikan serta kompetensi lulusannya.
Perubahan ini akan memberikan manfaat kepada seluruh civitas, baik dosen, mahasiswa maupun lulusannya. Seperti mahasiswa diploma tiga akan lebih mudah melanjutkan pendidikannya pada tingkat strata satu.
"Kedepan Universitas BSI akan memiliki empat fakultas, yakni Fakultas Teknik, Fakultas Teknologi Informasi, Fakultas Komunikasi dan Bahasa, serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis," kata Naba.
(vhs)