Pitch First 2018 Prasetiya Mulya, Upaya Memunculkan Ide Usaha Kreatif Mahasiswa

Minggu, 23 September 2018 - 09:59 WIB
Pitch First 2018 Prasetiya...
Pitch First 2018 Prasetiya Mulya, Upaya Memunculkan Ide Usaha Kreatif Mahasiswa
A A A
JAKARTA - Ide-ide kreatif dan brilian muncul dalam ajang Pitch First 2018 yang digagas Program Pasca-Sarjana Universitas Prasetiya Mulya,Jakarta.

Tahun ini merupakan tahun kedua penyelenggaraan secara nasional. Program ini sengaja digelar untuk menjaring ide-ide wirausaha para mahasiswa jenjang strata satu dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta terkemuka di Tanah Air.

Tim tersebut berasal dari Universitas Telkom, Universitas Prasetiya Mulya, Institut Teknologi Bandung, Universitas Atmajaya Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, Universitas Multimedia Nusantara, Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Universitas Bina Nusantara, Universitas Diponegoro, Universitas Padjajaran dan Universitas Terbuka.

Dalam penyelenggaraan tahun ini yang berlangsung Sabtu (22/9/2018) tampil 20 peserta hasil penjaringan dari sekitar 40 proposal yang masuk.

Dalam kompetisi ini mahasiwa diberikan ruang untuk menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam mengekspresikan dan mempresentasikan ide bisnisnya. Oleh karena itu, ide bisnis yang diusung oleh peserta tidak sekedar menghasilkan profit tetapi juga memberikan dampak positif secara konsisten dan berkesinambungan bagi masyarakat dan lingkungan.

Project Director Pitching First 2018 Camillia Janette mengatakan ajang kali ini mengangkat tema 'Capturing Business Ideas within Societal Changes.'

"Nah semua peserta yang terjaring harus mampu mempresentasikan konsep dan ide temuannnya di depan 8 juri panelis," sebutnya. Para penelis juri terdiri dari staf pengajar Program Pasca Sarjana Universitas Prasetiya Mulya, praktisi dan investor serta dari Badan Ekonomi Kreatif.

Dalam paparannya para peserta memunculkan ide-ide entrepreneurship yang disampaikan begitu beragam.Pradisty Herlina Setiabudi, mahasiswi Universitas Atmajaya Yogyakarta. Dia menyampaikan ide membuat sabun batangan dari bahan jerami tanaman padi yang selama ini dinilainya kurang memberikan manfaat ekonomi tinggi.

Jerami hasil panenan padi selama ini hanya dibakar oleh petani di Pulau Jawa seperti yang dia lihat di Kabupaten Kulonprogo, yang kemudian abu bakarnya digunakan petani untuk pupuk.

Lalu ada juga ide digitale. Ini adalah ide kreatif nan unik yang disodorkan duet tim mahasiswa dari mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta yakni Muhammad Najma Qolby Juharsyah dan Aulia Nisa Fauzia.

Digitale merupakan ide membuat website dan aplikasi konten edukatif sekaligus menghibur untuk anak-anak.
Ide ini muncul dengan dilatarbelakangi oleh marakanya aktivitas mengakses internet oleh anak anak yang membuat sebagian orangtua khawatir terkait kelayakan materi kontennya untuk usia mereka.

Lecturer of Prasetiya Mulya sekaligus juri panelis Sukasah Syahdan MBA menjelaskan, ada ide gagasa mahasiswa yang menarik. Ajang -ajang ini akan dikembang skalanya sehingga bisa diikuti mahasiswa dari seluruh Indonesia. Dia menilai ajang ini sangat pas sebagai wadah mahasiswa yang mempunyai ide dan gagasan.

" Saya pikir ini ajang yang sangat bermanfaat sehingga perlu dibuat skala dan waktu yang lebih luas. Ide-ide mahasiswa ini sangat kreatif." sebutnya.

Sukasah juga menyebutkan, pihak Prasetya Mulya tentu akan memfasilitasi pemenang untuk dipertemukan dengan investor yang berminat dengan ide usaha yang digagas mahasiswa. Jadi, kata dia, ide mahasiswa itu tidak berhenti pada ide saja. Ide usaha itu sebaiknya diimplementasikan. Nah, Prasetya Mulya akan menjembatani para pemenang dengan investor.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6757 seconds (0.1#10.140)