Menkominfo Ingin Anak Muda Indonesia Kuasai Industri Digital
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bertekad mencetak banyak anak muda untuk menjadi teknisi di industri teknologi digital.
Menurut dia, targetnya nanti sekitar 20 ribu anak muda dari Indonesia. "Targetnya 20 ribu anak muda di Indonesia mampu diserap oleh perusahaan teknologi raksasa seperti Cisco dan Microsot di Indonesia. Karena perusahaan-perusahaan itu sangat sulit mencari tenaga kerja ahli di Indonesia," tutur Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudi seusai mengisi acara Peluncuran Laporan 4 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Tekhnologi (BPPT), Jakarta, Senin 22 Oktober 2018.
Rudi menjelaskan, pembangunan sumber daya manusia di bidang teknologi digital menjadi tantangan besar, tidak hanya di Indonesia tapi hingga dunia.
Hal itu berdasar fenomena perusahaan teknologi digital besar yang sulit mencari tenaga kerja teknis di Indonesia. "Karena big tech company di Indonesia sangat sulit mencari teknisi. Kalau mereka harus mengimpor, pertama mahal. Kedua, saya katakan jangan bikin cemburu orang Indonesia," tuturnya.
Oleh karena itu, Kominfo melihat talenta SDM muda Indonesia berpotensi menjadi SDM yang mampu diserap big tech company seperti Microsoft dan Cisco.
"Kalau level teknisi di Indonesia banyak. Tapi mereka harus di-training dulu. Ini yang dilakukan oleh big tech company, beserta dengan Kominfo, ekosistem, dan 20 perguruan tinggi," katanya.
Sebagai langkah awal, Kominfo telah menyelenggarakan Beasiswa Digital Talent 2018 yang dibuka pertengahan September lalu.
Sementara mengenai persyaratan, ditentukan langsung oleh Kominfo. "Tahun ini kita mulai 1.000 di semua perguruan tinggi yang sudah kita mulai dari bulan lalu. Yang daftar itu 44 ribu, dan setelah di seleksi semua yang lolos tes 21 ribu lebih. Tapi yang seribu lolos tes. Yang 20 ribu, sisanya akan mencoba pada tahun 2020," tambah Rudi.Menurut dia, peserta di bawah usia 29 tahun, lulusan D3 maupun S1. "Karena kita harus create talent create skill. Saya bilang ke big tech company bahwa inilah cara kita untuk mengembangkan talent kita untuk memasuki ke industri 4.0," tuturnya.
Menurut dia, targetnya nanti sekitar 20 ribu anak muda dari Indonesia. "Targetnya 20 ribu anak muda di Indonesia mampu diserap oleh perusahaan teknologi raksasa seperti Cisco dan Microsot di Indonesia. Karena perusahaan-perusahaan itu sangat sulit mencari tenaga kerja ahli di Indonesia," tutur Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudi seusai mengisi acara Peluncuran Laporan 4 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Tekhnologi (BPPT), Jakarta, Senin 22 Oktober 2018.
Rudi menjelaskan, pembangunan sumber daya manusia di bidang teknologi digital menjadi tantangan besar, tidak hanya di Indonesia tapi hingga dunia.
Hal itu berdasar fenomena perusahaan teknologi digital besar yang sulit mencari tenaga kerja teknis di Indonesia. "Karena big tech company di Indonesia sangat sulit mencari teknisi. Kalau mereka harus mengimpor, pertama mahal. Kedua, saya katakan jangan bikin cemburu orang Indonesia," tuturnya.
Oleh karena itu, Kominfo melihat talenta SDM muda Indonesia berpotensi menjadi SDM yang mampu diserap big tech company seperti Microsoft dan Cisco.
"Kalau level teknisi di Indonesia banyak. Tapi mereka harus di-training dulu. Ini yang dilakukan oleh big tech company, beserta dengan Kominfo, ekosistem, dan 20 perguruan tinggi," katanya.
Sebagai langkah awal, Kominfo telah menyelenggarakan Beasiswa Digital Talent 2018 yang dibuka pertengahan September lalu.
Sementara mengenai persyaratan, ditentukan langsung oleh Kominfo. "Tahun ini kita mulai 1.000 di semua perguruan tinggi yang sudah kita mulai dari bulan lalu. Yang daftar itu 44 ribu, dan setelah di seleksi semua yang lolos tes 21 ribu lebih. Tapi yang seribu lolos tes. Yang 20 ribu, sisanya akan mencoba pada tahun 2020," tambah Rudi.Menurut dia, peserta di bawah usia 29 tahun, lulusan D3 maupun S1. "Karena kita harus create talent create skill. Saya bilang ke big tech company bahwa inilah cara kita untuk mengembangkan talent kita untuk memasuki ke industri 4.0," tuturnya.
(dam)