Soroti Kominfo, Dosen UMB Raih Gelar Doktor di Unpad
A
A
A
JAKARTA - Jumlah lulusan Doktor dalam bidang Ilmu Komunikasi di Universitas Padjadjaran, Bandung, bertambah.Hal ini setelah Promovendus Irmulan Sati berhasil mempertahankan disertasinya pada Sidang Terbuka Promosi Doktor yang dipimpin oleh Dr Dadang Sugiana, M.Si, di Gedung Pascasarjana Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Unpad, Jatinangor, Jumat 2 November 2018 sore.
Disertasi Promovendus berjudul Pola Komunikasi dan Budaya Organisasi di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Studi Etnografi Komunikasi pada Tindak Tutur Pegawai) yang dipromotori Prof Dr Engkus Kuswarno, MS pun menghasilkan yudisium "Sangat Memuaskan".
Dalam disertasinya, tenaga pengajar di Universitas Mercu Buana (UMB) ini menilai, secara umum para speaker atau komunikator di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah memiliki kemampuan yang memadai dalam menyusun kalimat yang sesuai dengan gramatikal. Baik dalam suasana formal maupun informal, kendati masih ada pemilihan kata yang perlu dioptimalkan kembali.
"Namun dalam suasana kerja dinamis yang selalu berubah, sejalan dengan digunakannya aplikasi e-government dan e-office, masih ada pegawai yang belum kompeten, baik dari sisi aplikasi IT. Ini menjadi tantangan bagaimana mengoptimalkan kedua instrumen tersebut di kemudian hari," ungkap Santi, sapaan Irmulan Sati dalam keterangan tertulis UMB kepada SINDOnews, Minggu (4/11/2018).
Dosen Pascasarjana UMB Jakarta ini juga menyarankan agar ke depan pola komunikasi harus dibentuk berdasarkan keragaman peristiwa komunikasi yang muncul di Kemenkominfo, baik yang terpola secara formal maupun informal.
"Sebab hal ini akan berimplikasi pada penguatan budaya organisasi, di mana budaya organisasi di Kementerian Komunikasi dan Informatika masih terus bergulir dan belum final," tandasnya.
Santi juga menekankan pentingnya membangun model dan pola komunikasi entitas tutur lembaga pemerintah yang lebih fokus pada penguatan budaya organisasi, sehingga mampu mendukung tumbuhnya kompetensi pegawai dalam berinteraksi dan menyusun komunikasi lintas sektoral.
Sebagai saran praktis, Provendus juga mengusulkan agar Kemenkominfo mengembangkan kompetensi komunikasi bagi para penuturnya, dalam hal ini pimpinan dan pegawai saat berkomunikasi dengan khalayak baik di dalam maupun di luar lembaga agar konten konstruktif yang telah dibangun kementerian yang dikomandoi oleh Rudiantara ini dapat lebih terarah ke depannya.
Sementara itu, Dadang Sugiana berpesan agar pencapaian gelar Doktor ini bukanlah tujuan akhir dari Provendus dalam menempuh pendidikan. Tapi menjadi jalan untuk mengabdi lebih baik lagi kepada masyarakat luas.
Disertasi Promovendus berjudul Pola Komunikasi dan Budaya Organisasi di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Studi Etnografi Komunikasi pada Tindak Tutur Pegawai) yang dipromotori Prof Dr Engkus Kuswarno, MS pun menghasilkan yudisium "Sangat Memuaskan".
Dalam disertasinya, tenaga pengajar di Universitas Mercu Buana (UMB) ini menilai, secara umum para speaker atau komunikator di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah memiliki kemampuan yang memadai dalam menyusun kalimat yang sesuai dengan gramatikal. Baik dalam suasana formal maupun informal, kendati masih ada pemilihan kata yang perlu dioptimalkan kembali.
"Namun dalam suasana kerja dinamis yang selalu berubah, sejalan dengan digunakannya aplikasi e-government dan e-office, masih ada pegawai yang belum kompeten, baik dari sisi aplikasi IT. Ini menjadi tantangan bagaimana mengoptimalkan kedua instrumen tersebut di kemudian hari," ungkap Santi, sapaan Irmulan Sati dalam keterangan tertulis UMB kepada SINDOnews, Minggu (4/11/2018).
Dosen Pascasarjana UMB Jakarta ini juga menyarankan agar ke depan pola komunikasi harus dibentuk berdasarkan keragaman peristiwa komunikasi yang muncul di Kemenkominfo, baik yang terpola secara formal maupun informal.
"Sebab hal ini akan berimplikasi pada penguatan budaya organisasi, di mana budaya organisasi di Kementerian Komunikasi dan Informatika masih terus bergulir dan belum final," tandasnya.
Santi juga menekankan pentingnya membangun model dan pola komunikasi entitas tutur lembaga pemerintah yang lebih fokus pada penguatan budaya organisasi, sehingga mampu mendukung tumbuhnya kompetensi pegawai dalam berinteraksi dan menyusun komunikasi lintas sektoral.
Sebagai saran praktis, Provendus juga mengusulkan agar Kemenkominfo mengembangkan kompetensi komunikasi bagi para penuturnya, dalam hal ini pimpinan dan pegawai saat berkomunikasi dengan khalayak baik di dalam maupun di luar lembaga agar konten konstruktif yang telah dibangun kementerian yang dikomandoi oleh Rudiantara ini dapat lebih terarah ke depannya.
Sementara itu, Dadang Sugiana berpesan agar pencapaian gelar Doktor ini bukanlah tujuan akhir dari Provendus dalam menempuh pendidikan. Tapi menjadi jalan untuk mengabdi lebih baik lagi kepada masyarakat luas.
(dam)