Pemerataan Pembangunan Berimbas pada Peningkatan Pendidikan

Jum'at, 09 November 2018 - 15:32 WIB
Pemerataan Pembangunan...
Pemerataan Pembangunan Berimbas pada Peningkatan Pendidikan
A A A
JAKARTA - Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia mutlak harus dilakukan demi terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia di segala bidang.

Dengan begitu, kebijakan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla melakukan pembangunan di wilayah-wilayah yang sebelumnya tidak tersentuh sangat tepat.Teddy Yulianto, Ketua Yayasan Teddy Yulianto berpendapat, pemberian gelar dari KADIN kepada Presiden Jokowi sebagai Tokoh Pemerataan Pembangunan pada September 2018 lalu tidak berlebihan dan sangat pantas.
"Semuanya mengakui, di era pemerintahan Jokowi-JK pemerataan pembangunan terjadi. Papua, Maluku Utara, NTT, dan banyak daerah lain yang sebelumnya tidak tersentuh, sekarang ini telah dibangun berbagai infrastruktur pendukung agar terjadi pemerataan di segala bidang," kata kepada wartawan di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (9/11/2018).

Sebagai aktivis peduli pendidikan, Teddy mengakui pembangunan yang telah dilakukan pemerintah mempermudah masyarakat mendapatkan pendidikan yang layak.

"Contohnya, kalau sebelumnya untuk menuju sekolah masyarakat harus berputar-putar jalannya, sekarang begitu ada jembatan mereka lebih cepat sampai," ujar caleg DPRD DKI dapil Jaksel ini.

Tak hanya infrastruktur jalan saja. Pembangunan dan pemerataan di bidang informasi juga dilakukan. Masuknya satelit komunikasi ke pelosok-pelosok daerah sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi dengan cepat.

"Daerah yang sebelumnya sulit mendapatkan akses internet sekarang sudah dapat. Memang belum semua daerah terpenuhi, tapi saya yakin tidak lama lagi akan merasakan juga," imbuh Teddy.

Teddy pun menyinggung soal Program Keaksaraan berbasis teknologi internet yang akan diluncurkan pihaknya pada Desember 2018 mendatang. Dia berharap dengan program ini menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan pendidikan rakyat Indonesia.

"Kami telah mempersiapkan channel sendiri di YouTube yang dapat diakses seluruh rakyat Indonesia. Konten-konten yang ada sangat edukatif dan menarik untuk anak-anak. Di channel ini masyarakat juga dapat bertanya soal pelajaran yang tidak mereka mengerti atau kurang pahami," jelasnya.

"Kami akan terus mengembangkan dan menciptakan inovasi-inovasi dalam bidang pendidikan masyarakat yang berkualitas dan murah pastinya," tambah Teddy.

Lulusan University Auckland, New Zealand ini menyatakan mereka yang terlibat dalam Program Keaksaraan ini merupakan orang-orang profesional di bidangnya masing-masing.
(maf)
Berita Terkait
Tingkatkan Kualitas...
Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Pemkab Langkat Hadirkan Smartboard untuk Siswa
Pendidikan Mahal, Orang...
Pendidikan Mahal, Orang Miskin Dilarang Sekolah
Meningkatkan Literasi...
Meningkatkan Literasi di Dunia Pendidikan
Tingkatkan Mutu Perguruan...
Tingkatkan Mutu Perguruan Tinggi, DPD Perkindo DKI Jakarta Gandeng 3 Universitas
Rayakan Hari Anak Nasional...
Rayakan Hari Anak Nasional 2023, Bank Hana Salurkan Donasi Dana Pendidikan dan Distribusikan Gawai
Program Pendidikan Islam...
Program Pendidikan Islam Kemenag Papua, Yan Permenas Mandenas Tekankan Pentingnya Pendidikan Keagamaan
Berita Terkini
Lolos SNBP, 66 Siswa...
Lolos SNBP, 66 Siswa MAN 13 Jakarta Diterima di Perguruan Tinggi Negeri Favorit
6 jam yang lalu
Ini 49 PTN Satker yang...
Ini 49 PTN Satker yang Akan Menerima Tukin Dosen, Cek Kampusmu
11 jam yang lalu
Dosen MNC University...
Dosen MNC University Dorong BUMDES Perkuat Kolaborasi untuk Promosi Digital
12 jam yang lalu
Tingkatkan Jumlah Mahasiswa...
Tingkatkan Jumlah Mahasiswa Penerima, Mendikti Dorong Pemda Inisiasi KIP Kuliah Daerah
15 jam yang lalu
Mendikti Saintek akan...
Mendikti Saintek akan Luncurkan Program Ini di Hardiknas 2025, Kampus Siap-siap!
16 jam yang lalu
MNC Sekuritas dan MNC...
MNC Sekuritas dan MNC University Resmikan Kerja Sama Edukasi, Sinergi Kembangkan Pasar Modal
18 jam yang lalu
Infografis
Mengapa Taiwan Khawatir...
Mengapa Taiwan Khawatir akan Diinvasi China pada 2027?
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved