Mendongeng, Cara yang Baik Menanamkan Nilai dalam Keluarga

Senin, 17 Desember 2018 - 14:46 WIB
Mendongeng, Cara yang...
Mendongeng, Cara yang Baik Menanamkan Nilai dalam Keluarga
A A A
MENDONGENG lebih dari sekadar menguatkan ikatan antara ibu dan buah hatinya. Ada banyak faedah yang bisa ditanamkan lewat kegiatan menyenangkan ini. Apa saja?

“Pada suatu hari, ada seorang anak bernama Cinderella, dia adalah anak yang rajin dan memiliki dua saudara tiri yang tidak suka dengannya”. Penggalan kisah Cinderella itu membawa seakan kembali ke masa-masa ketika ibu atau ayah suka mendongeng untuk kita.

Kini, kebiasaan mendongeng mungkin sudah semakin ditinggalkan seiring dengan kemunculan gawai yang sudah amat ramah di tangan batita sekalipun. Juga karena padatnya kesibukan di kantor para orang tua. Para ibu juga sering kali kurang optimal dalam mendongeng karena tidak percaya diri dan gagal menarik perhatian sang anak. Jadilah mendongeng dipandang sebelah mata.

Padahal, Seto Mulyadi selaku Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, menjelaskan bahwa membaca dan mendongeng berkontribusi dalam perkembangan anak karena dapat mengaktifkan pusat emosi di otak dan melatih fokus perhatian mereka.

Mendongeng membantu melatih anak berpikir secara terstruktur, menstimulasi kreativitas, dan memperkenalkan berbagai nuansa emosi. “Serta proses identifikasi yang erat kaitannya dengan pembentukan pribadi positif ketika anak menjadi dewasa kelak,” katanya dalam acara Kampanye NIVEA #SentuhanIbu yang diadakan Nivea, belum lama ini.

Ya, mendongeng merupakan rutinitas menyenangkan yang membentuk hubungan ibu dan anak secara fisik (usapan, kecupan, pelukan) dan emosional (rasa percaya dan keterikatan anak terhadap ibu), dapat meningkatkan imajinasi anak, serta metode yang baik untuk menyampaikan nilai moral dan budaya kepada anak sejak dini.

Pendongeng profesional Ariyo Zidni, yang juga pendiri Komunitas Ayo Dongeng Indonesia, mengungkapkan, “Mendongeng atau bercerita itu mudah, siapa pun dapat melakukannya. Ibu yang percaya diri dalam bercerita, variasi dalam memainkan suara, ekspresi wajah, dan gerakan tubuh secara sederhana adalah faktor penting.” Pria yang akrab disapa Kak Aio ini juga mengatakan, dalam mendongeng tidak perlu berlebihan dan sempurna, tapi jujur.

Dengan demikian, baik dengan membacakan langsung dari teks buku atau e-book maupun improvisasi cerita, mendongeng dapat menjadi bentuk interaksi yang kuat untuk orang tua dan anak dengan waktu yang sangat terbatas, terutama bagi para ibu generasi milenial yang bekerja.

“Maka, mari mendongeng agar kebersamaan kita dengan anak-anak tetap berkualitas dan selalu dinanti,” ajak Ariyo. Ia menyarankan tidak mencari waktu luang untuk mendongeng tapi justru luangkan waktu khusus. Sebab, biasanya tidak akan ketemu kalau mencari waktu luang. Atau bisa juga dengan mengajak anak mendongeng 10 menit saja sebelum mengerjakan pekerjaan lain.

Mendongeng sebetulnya sederhana saja. Ariyo mengatakan, untuk mencari cerita yang memang orang tua sukai, dan selipkan pesan moral dari cerita yang akan disampaikan. Kalau mengambil cerita dari buku, baca dulu bukunya sebelum membacakan buku untuk anak. Jadi, orang tua bisa tahu kapan ceritanya lebih dulu dan bagian mana yang menarik.

“Sebenarnya tidak harus jadi pendongeng profesional tapi jadilah ibu yang profesional. Harus serba-bisa untuk menyenangkan hati anak,” imbuh Ariyo. Pada kesempatan itu ia menekankan bahwa mendongeng tidak harus sebelum tidur. Kapan pun Anda ada waktu bisa digunakan untuk bercerita. Ketika sedang berbelanja misalnya atau ketika berkendara di mobil.

Sesekali berikan anak kesempatan untuk mendongeng. Langkah pertama, biarkan anak merasa siap lebih dulu dengan cerita yang ingin dibawakan. Hindari menghakimi anak atas cerita yang dibawakan. Tugas orang tua bukan menilai cerita tapi memfasilitasi agar anak mau atau berani melakukan sesuatu. Holger Welters, President Director PT Beiersdorf Indonesia, mengungkapkan, NIVEA telah menjadi bagian dari keluarga di dunia selama satu abad.

Fakta ini tidak lepas dari kuatnya peran ibu dalam keluarga sehingga menjadi inspirasi kampanye NIVEA #SentuhanIbu. Salah satu “Momen Sentuhan Ibu” adalah melalui mendongeng karena dapat menyampaikan nilai-nilai penting seperti menghargai, keberanian, dan mampu memberikan kenyamanan, ketulusan, dan kasih sayang yang sejalan dengan filosofi NIVEA.

“Melalui kampanye ini, NIVEA ingin mendorong para ibu menjadikan mendongeng sebagai kegiatan yang menarik dan esensial,” kata Holger.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9149 seconds (0.1#10.140)