Ribuan Pelajar Banjiri Stand TNI AD di Pameran Pendidikan
A
A
A
JAKARTA - Ribuan pelajar dan mahasiswa di DKI Jakarta membanjiri stand TNI AD dalam Pameran Pendidikan ke-28 Indonesia International Education & Training Expo 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Sabtu (16/2/2019).
Pameran pendidikan yang didukung oleh Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta ini berlangsung selama empat hari mulai 14-17 Februari.
Ketua Panitia Pelaksana Education and Training Expo TNI AD, Letkol Arm Anang Krisna Indra Kumara mengatakan pada hari pertama pameran tercatat 1.100 pengunjung yang mendatangi stand TNI AD. "Mungkin bisa lebih karena banyak yang tidak mencatatkan dirinya dibuku. Sedangkan yang mendaftar sebagai prajurit sampai saat ini sudah mencapai 500 orang. Ini menunjukkan antusiasme yang tinggi dari para pengunjung," ujarnya.
(Baca juga: Meredam Kekerasan dengan Kegiatan Ekstrakurikuler)
Dia menjelaskan keikutsertaan dalam event ini bertujuan untuk memberikan informasi secara langsung kepada para pelajar, mahasiswa, dan masyarakat mengenai profil TNI AD. Termasuk proses penerimaan prajurit melalui jalur Akademi Militer (Akmil), Bintara dan Tamtama.
"Kami ingin memberikan informasi kepada masyarakat khususnya para pelajar dan mahasiswa yang ingin mengabdikan dirinya kepada bangsa dan negara melalui jalur militer sehingga mereka memiliki informasi yang benar, lengkap dan aktual," katanya.
Dalam pameran ini, pihaknya juga menampilkan berbagai senjata seperti senjata HK 416, SIG Sauer 516, Sniper SIG Sauer, Scorpion Evo dan sebagainya. Termasuk permainan yang menguji kecepatan dan konsentrasi.
"Kami juga menyediakan fasilitas bagi pengunjung yang ingin mendaftarkan dirinya sebagai prajurit TNI AD secara online tanpa dipungut biaya. Dengan stand ini, kami mengajak anak muda untuk menjadi kstaria bangsa melalu TNI AD," jelasnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Sub Dinas Penerangan Media Elektronik (Kasubdis Penmedlek) Dispenad ini menambahkan, TNI AD adalah elemen bangsa yang menjaga kedaulatan dan melindungi bangsa dan negara. Untuk itu, TNI AD harus harus memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan mengikuti perkembangan zaman.
"Apalagi tantangan saat ini semakin kompleks seperti proxy war, perbatasan Indonesia yang cukup luas juga perlu dijaga, kita ingin perbatasan kita aman. Saya berharap anak-anak muda yang memuliki kualitas untuk bergabung bersama TNI AD," kata dia.
(Baca juga: Sekelompok Anak Muda Luncurkan Aplikasi Pendidikan GreatEdu)
Dia menyebut, saat ini jumlah prajurit TNI AD mencapai 350.000 personel. Adanya pembentukan divisi baru yakni, Divisi III Kostrad di Sorong, Papua tentu memerlukan prajurit untuk di tempatkan di daerah tersebut.
Dari pantauan di lapangan ratusan pengunjung menumpuk di stand TNI AD. Mereka mengante dengan tertib untuk bisa melakukan uji fisik berupa pull up yang dipandu oleh Tim Jasmani dari Dinas Jasmani Angkatan Darat (Disjasad).
Begitu juga di stand milik Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), para pelajar dengan sabar menunggu giliran untuk bisa berswafoto bersama prajurit TNI AD maupun berfoto sambil memegang senjata HK 416 atau Sniper Range Master G2 milik Kostrad.
Ertrio dan Isnanto, dua pelajar kelas 12 dari SMAN 67 Jakarta, mengaku gembira dan terbantu dengan adanya stand TNI AD di pameran pendidikan ini. Ditemui usai melakukan pull up, keduanya menjelaskan alasan mereka mencoba pull up karena ingin mengukur kemampuan diri untuk menghadapi tes rekruitmen prajurit tahun depan.
“Cita-cita saya menjadi prajurit TNI, jadi saya pengen tahu cara dan hitungan pull up yang benar seperti apa. Untungnya tadi dikasih tahu cara meningkatkan kemampuan sama bapak tentara yang menjaga standnya. Saya diajarin juga tentang tes psikologi, tes buta warna dan lain-lain,” ujar Isnanto.
Beberapa pelajar perempuan juga terlihat semangat menjajal alat chinning yang tersedia. Stevi Manam, pelajar perempuan asal Jayapura yang bersekolah di SMA Adria Pratama Mulya, mengatakan motivasinya mengunjungi stand TNI AD adalah untuk mewujudkan cita-citanya menjadi Kowad.
“Saya dan teman-teman ingin tahu tentang dunia militer dan saya dapat banyak ilmu baru dari bapak dan ibu tentaranya. Salah satunya, saya jadi paham bahwa menjadi prajurit, dibutuhkan fisik yang kuat dan prima, lalu otak juga harus cerdas. Harus seimbang lah pokoknya,” ucapnya.
Pameran pendidikan yang didukung oleh Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta ini berlangsung selama empat hari mulai 14-17 Februari.
Ketua Panitia Pelaksana Education and Training Expo TNI AD, Letkol Arm Anang Krisna Indra Kumara mengatakan pada hari pertama pameran tercatat 1.100 pengunjung yang mendatangi stand TNI AD. "Mungkin bisa lebih karena banyak yang tidak mencatatkan dirinya dibuku. Sedangkan yang mendaftar sebagai prajurit sampai saat ini sudah mencapai 500 orang. Ini menunjukkan antusiasme yang tinggi dari para pengunjung," ujarnya.
(Baca juga: Meredam Kekerasan dengan Kegiatan Ekstrakurikuler)
Dia menjelaskan keikutsertaan dalam event ini bertujuan untuk memberikan informasi secara langsung kepada para pelajar, mahasiswa, dan masyarakat mengenai profil TNI AD. Termasuk proses penerimaan prajurit melalui jalur Akademi Militer (Akmil), Bintara dan Tamtama.
"Kami ingin memberikan informasi kepada masyarakat khususnya para pelajar dan mahasiswa yang ingin mengabdikan dirinya kepada bangsa dan negara melalui jalur militer sehingga mereka memiliki informasi yang benar, lengkap dan aktual," katanya.
Dalam pameran ini, pihaknya juga menampilkan berbagai senjata seperti senjata HK 416, SIG Sauer 516, Sniper SIG Sauer, Scorpion Evo dan sebagainya. Termasuk permainan yang menguji kecepatan dan konsentrasi.
"Kami juga menyediakan fasilitas bagi pengunjung yang ingin mendaftarkan dirinya sebagai prajurit TNI AD secara online tanpa dipungut biaya. Dengan stand ini, kami mengajak anak muda untuk menjadi kstaria bangsa melalu TNI AD," jelasnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Sub Dinas Penerangan Media Elektronik (Kasubdis Penmedlek) Dispenad ini menambahkan, TNI AD adalah elemen bangsa yang menjaga kedaulatan dan melindungi bangsa dan negara. Untuk itu, TNI AD harus harus memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan mengikuti perkembangan zaman.
"Apalagi tantangan saat ini semakin kompleks seperti proxy war, perbatasan Indonesia yang cukup luas juga perlu dijaga, kita ingin perbatasan kita aman. Saya berharap anak-anak muda yang memuliki kualitas untuk bergabung bersama TNI AD," kata dia.
(Baca juga: Sekelompok Anak Muda Luncurkan Aplikasi Pendidikan GreatEdu)
Dia menyebut, saat ini jumlah prajurit TNI AD mencapai 350.000 personel. Adanya pembentukan divisi baru yakni, Divisi III Kostrad di Sorong, Papua tentu memerlukan prajurit untuk di tempatkan di daerah tersebut.
Dari pantauan di lapangan ratusan pengunjung menumpuk di stand TNI AD. Mereka mengante dengan tertib untuk bisa melakukan uji fisik berupa pull up yang dipandu oleh Tim Jasmani dari Dinas Jasmani Angkatan Darat (Disjasad).
Begitu juga di stand milik Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), para pelajar dengan sabar menunggu giliran untuk bisa berswafoto bersama prajurit TNI AD maupun berfoto sambil memegang senjata HK 416 atau Sniper Range Master G2 milik Kostrad.
Ertrio dan Isnanto, dua pelajar kelas 12 dari SMAN 67 Jakarta, mengaku gembira dan terbantu dengan adanya stand TNI AD di pameran pendidikan ini. Ditemui usai melakukan pull up, keduanya menjelaskan alasan mereka mencoba pull up karena ingin mengukur kemampuan diri untuk menghadapi tes rekruitmen prajurit tahun depan.
“Cita-cita saya menjadi prajurit TNI, jadi saya pengen tahu cara dan hitungan pull up yang benar seperti apa. Untungnya tadi dikasih tahu cara meningkatkan kemampuan sama bapak tentara yang menjaga standnya. Saya diajarin juga tentang tes psikologi, tes buta warna dan lain-lain,” ujar Isnanto.
Beberapa pelajar perempuan juga terlihat semangat menjajal alat chinning yang tersedia. Stevi Manam, pelajar perempuan asal Jayapura yang bersekolah di SMA Adria Pratama Mulya, mengatakan motivasinya mengunjungi stand TNI AD adalah untuk mewujudkan cita-citanya menjadi Kowad.
“Saya dan teman-teman ingin tahu tentang dunia militer dan saya dapat banyak ilmu baru dari bapak dan ibu tentaranya. Salah satunya, saya jadi paham bahwa menjadi prajurit, dibutuhkan fisik yang kuat dan prima, lalu otak juga harus cerdas. Harus seimbang lah pokoknya,” ucapnya.
(kri)