Program Pembangunan SDM, Mendikbud Komitmen Perbaiki Pendidikan
A
A
A
OGAN ILIR - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berkomitmen terus memperbaiki persoalan pendidikan dengan mencanangkan program pembangunan sumber daya manusia (SDM) pada tahun ini.
Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah bersama masyarakat harus bersinergi demi percepatan pembangunan. Perbaikan perlu dilakukan saat ini se hingga bisa mempercepat laju bangsa menjadi setara dengan bangsa lain yang sudah maju.
Di sisi lain, dia mengakui masih ada beberapa kekurangan di dalam dunia pendidikan di Indonesia. Namun, hal tersebut diyakininya dapat teratasi dengan baik.
“Memang masih banyak persoalan pendidikan termasuk guru honorer, masih banyak sekolah yang rusak, buku-buku yang masih kurang. Akan tetapi akan terus kita perbaiki dan sempurnakan untuk ke depannya. Yang penting mari kita sepakat, kita bertekad untuk terus menjaga ke langsungan pembangunan yang sekarang sedang bergerak cepat,” tandas Muhadjir pada Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan di Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan, kemarin.
Mendikbud mengatakan, pembangunan SDM itu akan dimulai dengan meningkatkan kesehatan seluruh anak bangsa dan dilanjutkan dengan membangun anak supaya pintar.
Beberapa program prioritas untuk menopang target pembangunan SDM itu adalah peningkatan jumlah penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP). Pada 2018 pemerintah sudah menyalurkan KIP untuk 18,7 juta anak. Jumlah tersebut melebihi target yang ditetapkan sebelumnya yakni sebanyak 17,9 juta siswa.Presiden pun menjanjikan akan lebih menaikkan jenjang penerima KIP hingga perguruan tinggi dari yang tadinya hanya sampai SMA/SMK. Masalah infrastruktur dan sarana prasarana juga akan menjadi perhatian pemerintah. Melalui peningkatan mutu dan fisik sekolah yang terus dipacu sehingga seluruh siswa di pelosok Indonesia pun bisa menikmati fasilitas dan kualitas pendidikan yang sama. Juga perbaikan pada kualitas guru sebagai ujung tombak pendidikan.
Sementara itu, komitmen untuk meningkatkan mutu SDM di Indonesia juga ditunjukkan oleh sekolah Satuan Pendidikan Kerja Sama (SPK). Ketua Perkumpulan Sekolah SPK Indonesia Haifa Segeir mengatakan, SPK merupakan sekolah yang menggabungkan antara kurikulum internasional dengan kurikulum nasional. Meski mengadopsi dua kurikulum, SPK memiliki satu tujuan yang sama yakni meningkatkan mutu SDM di Indonesia. (Neneng Zubaidah)
Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah bersama masyarakat harus bersinergi demi percepatan pembangunan. Perbaikan perlu dilakukan saat ini se hingga bisa mempercepat laju bangsa menjadi setara dengan bangsa lain yang sudah maju.
Di sisi lain, dia mengakui masih ada beberapa kekurangan di dalam dunia pendidikan di Indonesia. Namun, hal tersebut diyakininya dapat teratasi dengan baik.
“Memang masih banyak persoalan pendidikan termasuk guru honorer, masih banyak sekolah yang rusak, buku-buku yang masih kurang. Akan tetapi akan terus kita perbaiki dan sempurnakan untuk ke depannya. Yang penting mari kita sepakat, kita bertekad untuk terus menjaga ke langsungan pembangunan yang sekarang sedang bergerak cepat,” tandas Muhadjir pada Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan di Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan, kemarin.
Mendikbud mengatakan, pembangunan SDM itu akan dimulai dengan meningkatkan kesehatan seluruh anak bangsa dan dilanjutkan dengan membangun anak supaya pintar.
Beberapa program prioritas untuk menopang target pembangunan SDM itu adalah peningkatan jumlah penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP). Pada 2018 pemerintah sudah menyalurkan KIP untuk 18,7 juta anak. Jumlah tersebut melebihi target yang ditetapkan sebelumnya yakni sebanyak 17,9 juta siswa.Presiden pun menjanjikan akan lebih menaikkan jenjang penerima KIP hingga perguruan tinggi dari yang tadinya hanya sampai SMA/SMK. Masalah infrastruktur dan sarana prasarana juga akan menjadi perhatian pemerintah. Melalui peningkatan mutu dan fisik sekolah yang terus dipacu sehingga seluruh siswa di pelosok Indonesia pun bisa menikmati fasilitas dan kualitas pendidikan yang sama. Juga perbaikan pada kualitas guru sebagai ujung tombak pendidikan.
Sementara itu, komitmen untuk meningkatkan mutu SDM di Indonesia juga ditunjukkan oleh sekolah Satuan Pendidikan Kerja Sama (SPK). Ketua Perkumpulan Sekolah SPK Indonesia Haifa Segeir mengatakan, SPK merupakan sekolah yang menggabungkan antara kurikulum internasional dengan kurikulum nasional. Meski mengadopsi dua kurikulum, SPK memiliki satu tujuan yang sama yakni meningkatkan mutu SDM di Indonesia. (Neneng Zubaidah)
(nfl)