Gedung Baru UI Perkuat Riset Bidang Sosial & Politik
A
A
A
Pada hari Pendidikan Nasional 2019 Lippo Grup mencatatkan sejarah lagi bagi pendidikan Indonesia. Pada Kamis (2/4) gedung C Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI) kembali dibangun dengan bantuan dari Mochtar Riady selaku pendiri Lippo Grup. Gedung C FISIP UI yang digunakan sebagai pusat pembelajaran riset sosial dan politik ini luasnya 5.184 meter persegi yang dibangun di atas lahan seluas 2.300 meter persegi.
Diberi nama Mochtar Riady Social & Political Research Center. Mochtar mengatakan, kebanggaan bagi dirinya diberi kesempatan untuk membangun salah satu gedung di UI. "UI bagi saya sesuatu yang krusial bagi pengembangan pendidikan di Indonesia. Bukan cuma tugas orang-orang di kampus saja, menteri pendidikan, tapi tugas kita semua," ungkapnya.
Mochtar yang juga Ketua Majelis Wali Amanat UI juga sebelumnya membangun Gedung Mochtar Riady Plaza Quantum (MRPQ). Gedung yang berlokasi di Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik UI. Kepedulian dan dedikasi Mochtar di dunia pendidikan juga yang mendasarinya mencanangkan tiga program riset unggulan UI, yakni Nanotechnology, Genom, dan ICT (Information & Communication Technologies).
"Sebenarnya saya tidak ingin mencantumkan nama saya pada nama gedung. Namun, pihak UI menginginkan, saya setuju saja dengan alasan untuk menginspirasi pengusaha lain untuk juga membangun gedung di lembaga pendidikan," ujar Mochtar. Dia menambahkan, jika setiap pengusaha di Indonesia membangun dua gedung saja. Berapa banyak gedung yang ada untuk tempat belajar generasi Indonesia.
Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi, Moh Nasir mengapresiasi sumbangan fasilitas gedung yang Mochtar berikan. Dia berharap gedung riset ini memiliki manfaat yang lebih besar bukan hanya untuk mahasiswa UI, tapi untuk mahasiswa di seluruh Indonesia.
"Selama ini tidak penelitian tidak pernah di kawal dengan baik. Sebelum saya jadi menteri riset, penelitian berjalan sendiri tanpa ada pengawalan. Maka, saya integrasikan penelitian lembaga penelitian, universitas, dan Kemenristek," ujarnya.
Integrasi tersebut dituangkan dalam Perpres Rencana Induk Nasional. Tujuannya agar pada 2045 saat 100 tahun Indonesia merdeka, sudah ada yang para peneliti hasilkan, inovasi yang membanggakan.
"Penelitian di bidang sosial dan politik juga sangat diperlukan bagi Indonesia. Seperti pada pemilu kemarin, seharusnya sudah ada penelitian mengenai pemilihan yang diselenggarakan serentak, awalnya untuk menghemat anggaran, namun kenyataannya malah menimbulkan banyak korban jiwa. Ke depannya semoga dari gedung Mochtar Riady Social & Politic Research Center menghasilkan riset yang berguna bagi kemajuan Indonesia," jelasnya.
Gedung baru ini diresmikan dengan acar penandatanganan prasasti oleh Mochtar Riady, Moh Nasir, dan Rektor UI Muhammad Anis. Setelah itu, diadakan perjanjian kerja sama penyelenggaraan program mata kuliah mandiri antara universitas terbuka dan 9 perguruan tinggi negeri.
Diberi nama Mochtar Riady Social & Political Research Center. Mochtar mengatakan, kebanggaan bagi dirinya diberi kesempatan untuk membangun salah satu gedung di UI. "UI bagi saya sesuatu yang krusial bagi pengembangan pendidikan di Indonesia. Bukan cuma tugas orang-orang di kampus saja, menteri pendidikan, tapi tugas kita semua," ungkapnya.
Mochtar yang juga Ketua Majelis Wali Amanat UI juga sebelumnya membangun Gedung Mochtar Riady Plaza Quantum (MRPQ). Gedung yang berlokasi di Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik UI. Kepedulian dan dedikasi Mochtar di dunia pendidikan juga yang mendasarinya mencanangkan tiga program riset unggulan UI, yakni Nanotechnology, Genom, dan ICT (Information & Communication Technologies).
"Sebenarnya saya tidak ingin mencantumkan nama saya pada nama gedung. Namun, pihak UI menginginkan, saya setuju saja dengan alasan untuk menginspirasi pengusaha lain untuk juga membangun gedung di lembaga pendidikan," ujar Mochtar. Dia menambahkan, jika setiap pengusaha di Indonesia membangun dua gedung saja. Berapa banyak gedung yang ada untuk tempat belajar generasi Indonesia.
Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi, Moh Nasir mengapresiasi sumbangan fasilitas gedung yang Mochtar berikan. Dia berharap gedung riset ini memiliki manfaat yang lebih besar bukan hanya untuk mahasiswa UI, tapi untuk mahasiswa di seluruh Indonesia.
"Selama ini tidak penelitian tidak pernah di kawal dengan baik. Sebelum saya jadi menteri riset, penelitian berjalan sendiri tanpa ada pengawalan. Maka, saya integrasikan penelitian lembaga penelitian, universitas, dan Kemenristek," ujarnya.
Integrasi tersebut dituangkan dalam Perpres Rencana Induk Nasional. Tujuannya agar pada 2045 saat 100 tahun Indonesia merdeka, sudah ada yang para peneliti hasilkan, inovasi yang membanggakan.
"Penelitian di bidang sosial dan politik juga sangat diperlukan bagi Indonesia. Seperti pada pemilu kemarin, seharusnya sudah ada penelitian mengenai pemilihan yang diselenggarakan serentak, awalnya untuk menghemat anggaran, namun kenyataannya malah menimbulkan banyak korban jiwa. Ke depannya semoga dari gedung Mochtar Riady Social & Politic Research Center menghasilkan riset yang berguna bagi kemajuan Indonesia," jelasnya.
Gedung baru ini diresmikan dengan acar penandatanganan prasasti oleh Mochtar Riady, Moh Nasir, dan Rektor UI Muhammad Anis. Setelah itu, diadakan perjanjian kerja sama penyelenggaraan program mata kuliah mandiri antara universitas terbuka dan 9 perguruan tinggi negeri.
(don)