Daftar SBMPTN Harus Sesuai Nilai UTBK

JAKARTA - Masa pendaftaran seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) sudah dimulai. Para pendaftar pun diminta memilih kampus yang dituju sesuai dengan nilai UTBK yang didapat.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek-Dikti) Mohammad Nasir mengatakan, pendaftaran SBMPTN sudah resmi dibuka. Dia menjelaskan, SBMPTN dibuka dengan dasar bahwa ujian tulis berbasis komputer (UTBK) sudah selesai digelar dan nilainya sebagai dasar untuk mendaftar di SBMPTN. “Mudah-mudahan orang tidak lagi mendaftarkan (SBMPTN) dengan kemampuan nilai yang tidak sesuai. Harapan saya adalah sesuai dengan apa yang diminati terhadap bidang ilmu yang telah dipilih, dengan kemampuan UTBK yang telah dicapai,” tandas Nasir di Kantor BPPT, Jakarta, kemarin.

Jika memang tidak lolos SBMPTN, lanjutnya, maka masih ada satu jalur masuk lagi yang dinamakan jalur mandiri. Dia menjelaskan, jalur mandiri yang dibuka di masing-masing kampus menerima maksimal 30% dari total kuota yang tersedia di masing-masing PTN. “Dan mudah-mudahan harapan saya, mereka bisa memilih sesuai dengan bidang yang diinginkan dan diminati betul. Sesuai dengan kemampuannya. Bukan lagi memilih atas keinginan yang tidak sesuai kemampuannya,” paparnya.

Diketahui pendaftaran SBMPTN 2019 dimulai kemarin pukul 13.00 WIB hingga 24 Juni 2019. Pendaftaran dilakukan melalui sistem daring di laman http://pendaftaran.sbmptn.ac.id. Calon mahasiswa jalur SBMPTN harus memenuhi syarat siswa lulusan SMA/MA/SMK yang lulus tahun 2017 dan 2018 harus sudah memiliki ijazah.

Sementara itu, siswa SMA/MA/SMK/sederajat lulusan tahun 2019 memiliki surat keterangan lulus pendidikan menengah. Syarat terbaru tahun ini adalah mereka harus mengikuti UTBK dan telah memiliki hasil nilai UTBK. Memiliki kesehatan yang memadai sehingga tidak mengganggu kelancaran proses studi serta memiliki NISN.

Peserta yang memilih program studi bidang seni dan olahraga wajib mengunggah portofolio. Biaya UTBK ditanggung oleh peserta dan subsidi pemerintah serta syarat terakhir adalah tidak lulus jalur SNMPTN 2019.

Kepala Humas dan KIP Universitas Indonesia (UI) Rifelly Dewi Astuti mengatakan, pada jalur SBMPTN 2019, UI menyediakan kursi bagi calon mahasiswa yang diterima melalui jalur SBMPTN sebesar 40% dari kuota penerimaan mahasiswa baru tahun 2019 atau sebanyak 2.291 kursi.

Sementara itu, kuota penerimaan S-1 reguler melalui jalur Seleksi Masuk UI (SIMAK UI) sebesar 30% atau sebanyak 1.677 kursi. Sebagai pertimbangan, program studi, daya tampung UI tahun 2019, dan jumlah peminat program studi per tahun 2018 dapat dilihat dilaman https://simak.ui.ac.id/reguler.

UI tidak pernah merilis informasi passing grade atau minimum nilai UTBK maupun nilai ujian SIMAK UI. Karena itu, jika beredar informasi berkenaan hal tersebut dapat dipastikan informasi tersebut adalah hoax. (Neneng Zubaidah)