Tumbuhkan Minat Baca, Program Gernas Baku Perlu Didukung
A
A
A
JAKARTA - Membaca memberikan efek sangat baik bagi siapa pun yang melakukannya. Selain meningkatkan keahlian komunikasi dan analisa, membaca juga diketahui untuk meningkatkan kapabilitas memori dan meningkatkan konsentrasi.
Sayangnya, minat membaca penduduk Indonesia masih sangat rendah. Menurut penelitian dari Program of International Student Assessment (PISA) tingkat literasi Indonesia berada pada ranking 62 dari 70 negara yang diteliti.
Berdasarkan hasil survei tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menginisiasi Gerakan Nasional Orang Tua Membacakan Buku atau Gernas Baku. Gerakan tersebut adalah inisiatif pemerintah untuk menanamkan budaya membaca untuk sejak dini.
Selain institusi pendidikan, orangtua kini juga turut berperan untuk meningkatkan minat baca bagi anak-anak. Menurut penelitian dari Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 91,47% anak usia sekolah lebih suka menonton televisi ketimbang membaca buku.
Selain meningkatkan minat baca anak usia sekolah, Gernas Baku juga terbukti untuk meningkatkan hubungan sosial dan emosional antara orang tua dan anaknya. Selain itu, Gernas Baku ini juga bertujuan untuk menanam kebiasan membaca kepada semua orang tua.
Sekolah Global Prestasi (GPS), sebagai salah satu sekolah SPK (Satuan Pendidikan Kerja Sama) di bawah pembinaan Kemendikbud turut menyambut baik program yang dibuat oleh pemerintah tersebut.
“Sekolah, beserta jajarannya turut mendukung perkembangan minat membaca anak usia sekolah dengan memberikan fasilitas perpustakaan yang lengkap dan nyaman bagi para siswa untuk membaca,” kata Kepala SD Sekolah Global Prestasi, Mr Yulianto, di Jakarta, Senin (23/9/2019).
Selain itu, GPS juga mengadakan kegiatan orang tua membaca buku di sekolah selama periode bulan September-Oktober 2019 dan akan menjadi program rutin SD Global Prestasi. GPS mengundang perwakilan ayah/ibu masing masing kelas untuk membacakan buku kepada anak-anak di perpustakaan.
“Kegiatan yang dilakukan bisa berupa dongeng, cerita rakyat, dan juga story telling dengan berbagai alat peraga yang telah dipersiapkan orang tua,” tutur Yulianto.
“Program ini diadakan untuk meningkatkan budaya membaca serta minat membaca anak-anak. Kita buat anak-anak itu suka membaca, karena membaca itu penting dan akan terus berguna sampai kuliah bahkan ketika mereka sudah dewasa,” ucap Yulianto.
Dengan meningkatnya minat anak-anak untuk membaca, kepintaran dan kecerdasan anak-anak juga semakin dilatih. Sehingga bisa menjadi siswa dengan berbagai keahlian yang berguna bagi masa depan mereka, karena melalui membaca mereka membuka jendela dunia.
Sayangnya, minat membaca penduduk Indonesia masih sangat rendah. Menurut penelitian dari Program of International Student Assessment (PISA) tingkat literasi Indonesia berada pada ranking 62 dari 70 negara yang diteliti.
Berdasarkan hasil survei tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menginisiasi Gerakan Nasional Orang Tua Membacakan Buku atau Gernas Baku. Gerakan tersebut adalah inisiatif pemerintah untuk menanamkan budaya membaca untuk sejak dini.
Selain institusi pendidikan, orangtua kini juga turut berperan untuk meningkatkan minat baca bagi anak-anak. Menurut penelitian dari Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 91,47% anak usia sekolah lebih suka menonton televisi ketimbang membaca buku.
Selain meningkatkan minat baca anak usia sekolah, Gernas Baku juga terbukti untuk meningkatkan hubungan sosial dan emosional antara orang tua dan anaknya. Selain itu, Gernas Baku ini juga bertujuan untuk menanam kebiasan membaca kepada semua orang tua.
Sekolah Global Prestasi (GPS), sebagai salah satu sekolah SPK (Satuan Pendidikan Kerja Sama) di bawah pembinaan Kemendikbud turut menyambut baik program yang dibuat oleh pemerintah tersebut.
“Sekolah, beserta jajarannya turut mendukung perkembangan minat membaca anak usia sekolah dengan memberikan fasilitas perpustakaan yang lengkap dan nyaman bagi para siswa untuk membaca,” kata Kepala SD Sekolah Global Prestasi, Mr Yulianto, di Jakarta, Senin (23/9/2019).
Selain itu, GPS juga mengadakan kegiatan orang tua membaca buku di sekolah selama periode bulan September-Oktober 2019 dan akan menjadi program rutin SD Global Prestasi. GPS mengundang perwakilan ayah/ibu masing masing kelas untuk membacakan buku kepada anak-anak di perpustakaan.
“Kegiatan yang dilakukan bisa berupa dongeng, cerita rakyat, dan juga story telling dengan berbagai alat peraga yang telah dipersiapkan orang tua,” tutur Yulianto.
“Program ini diadakan untuk meningkatkan budaya membaca serta minat membaca anak-anak. Kita buat anak-anak itu suka membaca, karena membaca itu penting dan akan terus berguna sampai kuliah bahkan ketika mereka sudah dewasa,” ucap Yulianto.
Dengan meningkatnya minat anak-anak untuk membaca, kepintaran dan kecerdasan anak-anak juga semakin dilatih. Sehingga bisa menjadi siswa dengan berbagai keahlian yang berguna bagi masa depan mereka, karena melalui membaca mereka membuka jendela dunia.
(dam)