Seminar Nasional dan Gelar Hasil PKM 2019
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Universitas Terbuka (UT) kembali menyelenggarakan Seminar Nasional dan Gelar Hasil Pengabdian Masyarakat. Acara digelar di UT Convention Center Pondok Cabe, Tangsel, Rabu (20/11/2019).
Seminar ini diadakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM-UT) dengan mengangkat tema “Peran Strategi Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Masyarakat yang Cerdas, Berkarakter, dan Sejahtera.”.
Tema ini diangkat sejalan dengan sasaran pembangunan berkelanjutan atau SDGs (sustainable development goals) yang menetapkan 17 sasaran yang harus dicapai pada akhir 2030.
Seminar kali ini menghadirkan Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Kemenristekdikti yang diwakili oleh Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat Kemenristekdikti, Suwitno.
Hadir sebagai peserta para dosen dari 15 Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia untuk mempresentasikan makalahnya. Dari total 98 makalah yang diterima, dipilih 77 dosen untuk presentasi.
Selain seminar, juga diselenggarakan Gelar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang merupakan mitra binaan UT. Produk-produk yang dihasilkan ditampilkan untuk kemudian dijual kepada pengunjung. Terdapat 40 mitra binaan yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Adapun tujuan dari diselenggarakannya Seminar dan Hasil Pengabdian kepada Masyarakat adalah untuk berbagi pengalaman antar sesama dosen dalam melakukan PKM dan untuk menunjukkan hasil atau produk-produk PKM oleh para dosen dan mitra PKM.
Pembukaan acara diawali dengan pemukulan gong oleh Rektor UT, Prof. Ojat Darojat. Dalam sambutannya Rektor mengatakan bahwa sebagai suatu lembaga pendidikan tinggi, UT sangat menaruh perhatian terhadap kegiatan penelitian, riset, juga pengabdian kepada masyarakat.
Untuk itu diharapkan kegiatan ini dapat menciptakan kerja sama strategis untuk kemajuan bangsa Indonesia kedepannya.
Sementara itu, Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat Kemenristekdikti, Suwitno, mengungkapkan, bahwa hasil pengabdian masyarakat harus bisa menyelesaikan persoalan di masyarakat, sehingga apa yang dilakukan oleh para dosen ini bermanfaat untuk semua kalangan masyarakat.
"Jangan sampai PKM ini hanya ditujukan kepada masyarakat yang sudah baik kondisinya, kemudian dilakukan bantuan yang akhirnya hasilnya tidak maksimal, oleh karena itu kami berharap PKM ini mencari yang memang betul-betul masyarakat yang mengalami kesulitan,"ungkapnya.
Hingga tahun ini menurut, Suwitnu sudah 17 ribu pengabdian yang sudah masuk dan akan dilakukan seleksi sebaik mungkin, sehingga PKM ini betul-betul tepat sasaran. [syarif wibowo]
Seminar ini diadakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM-UT) dengan mengangkat tema “Peran Strategi Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Masyarakat yang Cerdas, Berkarakter, dan Sejahtera.”.
Tema ini diangkat sejalan dengan sasaran pembangunan berkelanjutan atau SDGs (sustainable development goals) yang menetapkan 17 sasaran yang harus dicapai pada akhir 2030.
Seminar kali ini menghadirkan Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Kemenristekdikti yang diwakili oleh Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat Kemenristekdikti, Suwitno.
Hadir sebagai peserta para dosen dari 15 Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia untuk mempresentasikan makalahnya. Dari total 98 makalah yang diterima, dipilih 77 dosen untuk presentasi.
Selain seminar, juga diselenggarakan Gelar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang merupakan mitra binaan UT. Produk-produk yang dihasilkan ditampilkan untuk kemudian dijual kepada pengunjung. Terdapat 40 mitra binaan yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Adapun tujuan dari diselenggarakannya Seminar dan Hasil Pengabdian kepada Masyarakat adalah untuk berbagi pengalaman antar sesama dosen dalam melakukan PKM dan untuk menunjukkan hasil atau produk-produk PKM oleh para dosen dan mitra PKM.
Pembukaan acara diawali dengan pemukulan gong oleh Rektor UT, Prof. Ojat Darojat. Dalam sambutannya Rektor mengatakan bahwa sebagai suatu lembaga pendidikan tinggi, UT sangat menaruh perhatian terhadap kegiatan penelitian, riset, juga pengabdian kepada masyarakat.
Untuk itu diharapkan kegiatan ini dapat menciptakan kerja sama strategis untuk kemajuan bangsa Indonesia kedepannya.
Sementara itu, Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat Kemenristekdikti, Suwitno, mengungkapkan, bahwa hasil pengabdian masyarakat harus bisa menyelesaikan persoalan di masyarakat, sehingga apa yang dilakukan oleh para dosen ini bermanfaat untuk semua kalangan masyarakat.
"Jangan sampai PKM ini hanya ditujukan kepada masyarakat yang sudah baik kondisinya, kemudian dilakukan bantuan yang akhirnya hasilnya tidak maksimal, oleh karena itu kami berharap PKM ini mencari yang memang betul-betul masyarakat yang mengalami kesulitan,"ungkapnya.
Hingga tahun ini menurut, Suwitnu sudah 17 ribu pengabdian yang sudah masuk dan akan dilakukan seleksi sebaik mungkin, sehingga PKM ini betul-betul tepat sasaran. [syarif wibowo]
(atk)