Rektor UT Buka Konferensi Asosiasi Perguruan Tinggi Jarak Jauh se-Asia di Korsel
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rektor Universitas Terbuka ( UT ) Prof. Ojat Darojat yang menjabat sebagai Presiden Asian Association of Open Universities (AAOU) membuka konferensi tahunan ke-35 AAOU Conference di Jeju, Korea Selatan . Korea National Open University (KNOU) menjadi tuan rumah konferensi ini.
Rektor UT Prof. Ojat Darojat mengatakan, konferensi ini mengambil tema Opening a New Path to Open Universities: Responding to Global Issues. "Diharapkan tema tersebut akan memotivasi semua pihak, khususnya anggota AAOU untuk bekerja secara harmonis dan meningkatkan kehidupan masyarakat, ekonomi, dan lingkungan sehingga berdampak positif satu sama lain," katanya, dikutip dari laman UT, Rabu (2/11/2022).
Pada era disrupsi seperti sekarang ini, pilihan apa pun yang dibuat hari ini, besar atau kecil, pasti akan memengaruhi masa depan. Konferensi ini diharapkan dapat memberikan wadah dan kesempatan untuk saling berbagi pengalaman, ilmu pengetahuan, dan praktik baik di setiap negara sebagai upaya mencapai tujuan ke-4 Sustainable Development Goals. Yaitu menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua.
Baca juga: Guru Besar UNS Patenkan Motif Batik Khas Sragen, Raih Pendanaan Rp1 Miliar
Adapun konferensi dilaksanakan di International Convention Center, Jeju, Korea Selatan berlangsung dari tanggal 2-4 November 2022. Konferensi ini adalah konferensi AAOU pertama setelah pandemi yang menyebabkan konferensi tahun 2020 ditiadakan dan konferensi 2021 dilaksanakan secara daring oleh the Open University of Sri Lanka (OUSL), Sri Lanka.
Konferensi dihadiri lebih dari 200 peserta dari berbagai negara dengan menghadirkan pembicara kunci, yaitu:
1. Neil Fassina, President of International Council of Open and Distance Education (ICDE) sekaligus President of Okanagan College
2. Torunn Gjelsvik, Secretary General of ICDE
3. Un Shil Choi, Chairperson of the Korean Community Education Foundation (KCEF)
4. Prof, Asha Singh Kanwar, President and Chief Executive Office of the Commonwealth of Learning (COL)
5. Duk-Hoon Kwak, Vice Chair of i-Scream Media
6. Melinda Dela Pena Bandalaria, Chancellor and Professor University of the Philippines Open University
Pada kesempatan ini, juga diluncurkan buku Open and Distance Education in Asia: Good Practices from the AAOU Members yang digagas oleh Universitas Terbuka. Buku ini merupakan bentuk kontribusi AAOU di bawah pimpinan Prof. Ojat Darojat terhadap pendidikan jarak jauh di dunia dengan melibatkan delapan universitas terbuka di Asia.
Baca juga: Pemerintah Dinilai Perlu Kembangkan Komunikasi Risiko untuk Hadapi Bencana
Yaitu Korea National Open University (KNOU), Open University Malaysia (OUM), Sukhothai Thammathirat Open University (STOU), The Open University of China (OUC), The Open University of Japan (OUJ), The Open University of Sri Lanka (OUSL), University of the Philippines Open University (UPOU), dan Universitas Terbuka (UT).
"Harapannya, buku ini dapat menjadi referensi bagi siapapun yang ingin mengetahui pendidikan jarak jauh di Asia, mulai dari filosofi pendirian, pengelolaan, teknologi, sampai dengan inovasi yang dilakukan," imbuhnya.
Selain itu, salah satu agenda dari konferensi ini adalah pemilihan Presiden AAOU dan anggota Executive Committee Periode 2023-2025 yang akan diumumkan pada penutupan konferensi. Rektor Universitas Terbuka kembali mendapat dukungan kembali dan menjadi salah satu kandidat untuk menjabat kembali sebagai Presiden AAOU.
Rektor UT Prof. Ojat Darojat mengatakan, konferensi ini mengambil tema Opening a New Path to Open Universities: Responding to Global Issues. "Diharapkan tema tersebut akan memotivasi semua pihak, khususnya anggota AAOU untuk bekerja secara harmonis dan meningkatkan kehidupan masyarakat, ekonomi, dan lingkungan sehingga berdampak positif satu sama lain," katanya, dikutip dari laman UT, Rabu (2/11/2022).
Pada era disrupsi seperti sekarang ini, pilihan apa pun yang dibuat hari ini, besar atau kecil, pasti akan memengaruhi masa depan. Konferensi ini diharapkan dapat memberikan wadah dan kesempatan untuk saling berbagi pengalaman, ilmu pengetahuan, dan praktik baik di setiap negara sebagai upaya mencapai tujuan ke-4 Sustainable Development Goals. Yaitu menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua.
Baca juga: Guru Besar UNS Patenkan Motif Batik Khas Sragen, Raih Pendanaan Rp1 Miliar
Adapun konferensi dilaksanakan di International Convention Center, Jeju, Korea Selatan berlangsung dari tanggal 2-4 November 2022. Konferensi ini adalah konferensi AAOU pertama setelah pandemi yang menyebabkan konferensi tahun 2020 ditiadakan dan konferensi 2021 dilaksanakan secara daring oleh the Open University of Sri Lanka (OUSL), Sri Lanka.
Konferensi dihadiri lebih dari 200 peserta dari berbagai negara dengan menghadirkan pembicara kunci, yaitu:
1. Neil Fassina, President of International Council of Open and Distance Education (ICDE) sekaligus President of Okanagan College
2. Torunn Gjelsvik, Secretary General of ICDE
3. Un Shil Choi, Chairperson of the Korean Community Education Foundation (KCEF)
4. Prof, Asha Singh Kanwar, President and Chief Executive Office of the Commonwealth of Learning (COL)
5. Duk-Hoon Kwak, Vice Chair of i-Scream Media
6. Melinda Dela Pena Bandalaria, Chancellor and Professor University of the Philippines Open University
Pada kesempatan ini, juga diluncurkan buku Open and Distance Education in Asia: Good Practices from the AAOU Members yang digagas oleh Universitas Terbuka. Buku ini merupakan bentuk kontribusi AAOU di bawah pimpinan Prof. Ojat Darojat terhadap pendidikan jarak jauh di dunia dengan melibatkan delapan universitas terbuka di Asia.
Baca juga: Pemerintah Dinilai Perlu Kembangkan Komunikasi Risiko untuk Hadapi Bencana
Yaitu Korea National Open University (KNOU), Open University Malaysia (OUM), Sukhothai Thammathirat Open University (STOU), The Open University of China (OUC), The Open University of Japan (OUJ), The Open University of Sri Lanka (OUSL), University of the Philippines Open University (UPOU), dan Universitas Terbuka (UT).
"Harapannya, buku ini dapat menjadi referensi bagi siapapun yang ingin mengetahui pendidikan jarak jauh di Asia, mulai dari filosofi pendirian, pengelolaan, teknologi, sampai dengan inovasi yang dilakukan," imbuhnya.
Selain itu, salah satu agenda dari konferensi ini adalah pemilihan Presiden AAOU dan anggota Executive Committee Periode 2023-2025 yang akan diumumkan pada penutupan konferensi. Rektor Universitas Terbuka kembali mendapat dukungan kembali dan menjadi salah satu kandidat untuk menjabat kembali sebagai Presiden AAOU.
(nnz)