Waketum PPP Sebut Jutaan Guru Masih Belum Sejahtera
A
A
A
JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menilai kesejahteraan guru di Indonesia belum merata. Banyak guru yang masih menerima gaji jauh di bawah standar.
Wakil Ketua Umum DPP PPP Reni Marlinawati mengatakan, tidak kurang dari satu juta guru di Indonesia hidup di bawah tingkat sejahtera.
”Lebih dari satu juta guru masih berada di bawah tingkat sejahtera,” ujar Reni dalam diskusi publik bertajuk ‘Guru di Persimpangan: Antara Idealita dan Realita’ di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2019).
Menurut Reni, dengan rendahnya kesejahteraan itu memunculkan fenomena baru di tengah-tengah guru. Banyak guru yang terpaksa harus mencari penghasilan tambahan di luar tugas pokok sebagai pengajar.
Dengan tingkat kesejahteraan yang rendah itu, Reni menyebutkan hal itu berakibat pada kualitas guru. Salah satunya adalah banyak guru yang mengajar satu lebih dari satu mata pelajaran.
”Kualitas rata-rata guru masih rendah. Ini bisa dilihat dari uji coba kompetensi awal rata-rata skor 41.5 dari 100,” kata Reni.
Reni menambahkan, bahwa hingga kini belum ada kebijakan atau mekanisme yang telas tentang karir guru. Ia juga mengatakan per Desember 2017 terdapat 25% guru belum memenuhi syarat kualitas akademik.
Wakil Ketua Umum DPP PPP Reni Marlinawati mengatakan, tidak kurang dari satu juta guru di Indonesia hidup di bawah tingkat sejahtera.
”Lebih dari satu juta guru masih berada di bawah tingkat sejahtera,” ujar Reni dalam diskusi publik bertajuk ‘Guru di Persimpangan: Antara Idealita dan Realita’ di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2019).
Menurut Reni, dengan rendahnya kesejahteraan itu memunculkan fenomena baru di tengah-tengah guru. Banyak guru yang terpaksa harus mencari penghasilan tambahan di luar tugas pokok sebagai pengajar.
Dengan tingkat kesejahteraan yang rendah itu, Reni menyebutkan hal itu berakibat pada kualitas guru. Salah satunya adalah banyak guru yang mengajar satu lebih dari satu mata pelajaran.
”Kualitas rata-rata guru masih rendah. Ini bisa dilihat dari uji coba kompetensi awal rata-rata skor 41.5 dari 100,” kata Reni.
Reni menambahkan, bahwa hingga kini belum ada kebijakan atau mekanisme yang telas tentang karir guru. Ia juga mengatakan per Desember 2017 terdapat 25% guru belum memenuhi syarat kualitas akademik.
(kri)